Allah Tabaraka Wata’ala berfirman, “Wahai anak Adam layanilah Aku karena Aku senang kepada orang yang mau menjadi pelayananKu dan nanti Aku jadikan sekalian hambaKu jadi pelayannya, karena engkau sesungguhnya tidak menmgetahui seberapa besar engkau bermaksiyat kepadaKu pada waktu yang telah lewat dari umurmu. Dan engkaupun tidak mengetahui seberapa besar maksiyatmu kepadaKu pada sisa umurmu. Maka janganlah merasa aman dari makarKu karena sesungguhnya Aku berbuat sesuai dengan apa yang Aku kehendaki. Dan beribadahlah menyembahlah kepadaKu karena sesungguhnya engkau adalah hamba yang lemah/hina dan Aku adalah Rob/Tuhan yang mulia.Wahai anak Adam, jika saudara-saudara/teman-temanmu dan kekasih-kekasihmu dari anak Adam mendapati/ mencium / melihat perbuatan dosa yang engkau lakukan dan melihat dengan jelas seperti Aku melihatnya, maka mereka tidak akan mau duduk duduk dan dekat denganmu. Bagaimana pula, perbuatan dosamu setiap hari selalu bertambah, sedangkan umurmu setiap hari berkurang sejak engkau dilahirkan oleh ibumu. Waahi anak Adam sesungguhnya Aku melihatmu dengan penglihatan keselamatan dan Aku tutup berikan tabir kepadamu dari dosa-dosamu (sehingga tidak ada orang yang melihatnya) dan Aku Maha Kaya atas kamu sekalian, dan engkau mendatangiKu dengan beberapa maksiyat disamping engkau sangat berhajat kepadau. Wahai anak Adam, engkau bersegera (mencari keridoan)kepada makhlukKu, dan engkau meremehkan Aku karena engkau takut akan caci maki mereka, dan engkau merasa tenang dalam bermaksiyat kepadaKu dan engkau tidak takut akan laknatKu, dan siksaKu lebih besar daripada siksa mereka. Wahai anak Adam, sampai kapan engkau memakmurkan dunia padahal dunia akan fana (sirna). Dan engkau menghancurkan/merobohkan akhirat padahal akhirat itu abadi. Wahai anak Adam, sampai berapa banyak engkau berdampingan dengan orang-orang saleh sedangkan engkau bukan bagian dari mereka. Maka apabila enngkau bermujalasah/duduk berdampingan dengan orang-orang saleh sedang engkau bukan bagian dari mereka(disebabkan amalmu yang tidak sepereti jejak mereka) maka bagaimana engkau akan selamat/bahagia. Wahai anak Adam seandainya seluruh penduduk langit dan bumi memintakan ampun -akan dosamu- maka seharusnya engkau tetaplah menangis karena engkau tidak mengetahui dalam kondisi bagaimana engkau akan berhadapan denganKu. Wahai musa, dengarkan apa yang Aku katakana dan kebenarwanlah yang Aku katakana. Tidak sekali kali hamba beriman kepadaKu apabila orang lain merasa aman dari perbiatan dzalimnya dan tipudayanya dan hasutannya, dan adu dombanya, dan sumpah serapahnya. Wahai Musa katakanlah, sesungguhnya kebenaran itu adalah datang dari TuuuhanMu, maka barang siapa yang ingin beriman maka berimanlah, dan barang siapa yang ingin ingkar maka ingkarlahdan sesungguhnya Aku sediakan bagi orang orang yang dzalim api neraka yang membakar mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kategori
Blog Archive
-
▼
2010
(128)
-
▼
Januari
(111)
- suhuf 12
- SUHUF 13
- SUHUF 14
- SUHUF 15
- SUHUF 16
- SUHUF 17
- SUHUF 18
- Suhuf 19
- SUHUF 20
- SUHUF 21
- SUHUF 22
- SUHUF 23
- SUHUF 24
- SUHUF 25
- SUHUF 26
- SUHUF 27
- SUHUF 28
- SUHUF 29
- SUHUF 30
- SUHUF 31
- SUHUF 32
- SUHUF 33
- SUHUF 34
- SUHUF 35
- SUHUF 36
- SUHUF 37
- SUHUF 38
- SUHUF 39
- SUHUF 40
- Suhuf Musa AS
- Kelahiran Syeh Abdul Qodir Al-Jailani ra.
- Menuntut Ilmu di Baghdad
- Perjalanan Menimba Ilmu
- Bersama Syaikh Hammad Ad-Dabbas
- Meniti Jalan Ilahi
- Awal Kemasyhuran
- Keutamaan dan Karamah Sang Syaikh
- Kedua Telapak Kakiku ada di punggung setiap Wali A...
- Perihal Isteri Syaikh Abdul Qadir Al Jailani RA
- Perihal Gelar Syaikh Muhiyyudin
- Putera Terakhir Syaikh Abdul Qadir RA
- Syaikh Abdul Qadir dan Muridnya Yang miskin
- Penjudi itupun bertobat di hadapan sang Syaikh
- Kontemplasi / Khalwat ke tiga
- Dan Syaikhmu adalah Syaikh Abdul Qadir…
- HanyA 10 Dinar
- Para penghuni pegunungan Libanon
- Hai Fulan, kami menyerumu
- Bahkan perbuatan Allah mengalir dalam dirimu
- Masuknya setan melalui berulangnya kelezatan
- Betapa menakjubkan manusia
- Seorang pecinta bagaikan seekor burung
- Hijab telah disingkapkan, kekeruhan telah dihilangkan
- Makanan para wali adalah yang tidak dihasrati
- Buah apel dari alam Ghaib
- Hai Khidr, belum cukupkah perjumpaan kita yang per...
- Syaikh Abdul Qadir benar-benar merupakan kerugian ...
- Qutb para wali dan empu rahasia Ilahi
- Bukankah seluruh wali Allah selalu berkunjung ke mari
- Jika aku kehendak maka mereka tiada mempedulikan kita
- Dia adalah Rijal Al-Ghaib yang sedang berkelana
- Yang melayanimu itu adalah cahaya setan
- Mata para wali memandangimu dari tempat mereka mas...
- Para pecinta adalah para pemabuk yang tidak pernah...
- Menghindari makhluk karena cinta kepada Allah SWT ...
- Jika seorang wali meminumnya maka pikirannya akan ...
- / Kedekatan adalah memperpendek jarak dengan mempe...
- ف dalam الفقير adalah Fana
- Jika الله SWT ingin mengirimkan burung hijau untuk...
- BELIAU SELALU MELAKSANAKAN SHALAT SUBUH DENGAN WUD...
- Manakib Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany
- makalah 5
- makalah 4
- makalah 3
- makalah 2
- makalah 1
- Mengapa Asyura Diperingati Tiap Tahun?
- Ksatria Karbala
- Pertemuan Imam Husain as Dengan Hur bin Yazid Arra...
- Karbala, Persinggahan Terakhir
- Pertemuan Imam Husain as Dengan Umar Bin Sa’ad
- Hari Tasyuâ
- Imam Husain as dan Para Pengikut Setianya
- Peristiwa Malam Asyura
- Perundingan Pertengahan Malam Asyura
- Penuntasan Hujjah
- Istighotsah Imam Husain as dan Taubat Hur
- Dimulainya Perang Tak Seimbang
- Banjir Darah Hari Asyura
- Musibah Hazrat Qasim as
- Musibah Hazrat Abu Fadhl Abbas as
- Penuntasan Hujjah Terakhir
- Perpisahan Terakhir
- Perjuangan Ksatria Karbala Seorang Diri
- Kesakralan Syahadah Imam Husain as.
- Dzuljanah Menjadi Tempat Ratapan
- Tragedi Karbala
- SAHWAT YANG HALUS
- Mengandalkan amal ibadah
- BUKTI TAWASUL NABI NUH KEPADA RASULULLAH SAWW
-
▼
Januari
(111)
0 komentar:
Posting Komentar