
Syaikh AbduLlah Al-Ashbahani Al-Qamari Al-Jabali berkata, “Pada suatu malam yang diterangi bulan aku mendapatkan para penghuni pegunungan Libanon sedang berkumpul kemudian terbang ke Iraq kelompok demi kelompok. Akupun bertanya kepada sahabatku yang merupakan salah seorang dari mereka tentang penyebabnya, dia menjawab, ‘Khidir as. Memerintahkan kami untuk mendatangi Baghdaddan menghadap seorang Quthb.’ ‘Siapa Quthb tersebut ?’ ‘Syaikh Abdul Qadir ra.’ jawabnya. Kemudian aku memohon kepadanya untuk diizinkan ikut bersamanya. Shabatku mengabulkan permohonanku dan akupun pergi bersamanya tebang di udara. Tak lama kemudian akmi tiba di Baghdad dan akupun melihat para penghuni Jabal tersebut telah berbaris di hadapan sang Syaikh. Pemimpinnya memanggil sang Syaikh dengan sebutan tuanku. Beliau memberikan perintah kepada mereka kemudian menyuruh mereka untuk kembali. Maka merekapun terbang ke tempat semula. Aku berkata kepada sahabatku, ‘Adab dan cepatnya kalian melaksanakan apa yang diperintahkan beliau belum pernah aku lihat sebelum ini’. ‘Saudaraku,’ jawab sahabatku. ‘bagaimana kami tidak melaksanakan perintah itu kepada orang yang berkata, ‘Kedua kakiku ini ada di punggung setiap wali Allah’. Kami telah diperuntahkan untuk menghormati dan mentaatinya’”.
0 komentar:
Posting Komentar