Jumat, 08 Januari 2010

Betapa menakjubkan manusia



asd.jpgBerkenaan dengan manusia, Syaikh Abdul Qadir berakta, “betapa menakjubkan manusia, dan betapa indah hikmah Sang Pencipta. Jika saja ia tidak mengikuti hawa nafsunya maka ia akan memerintah dengan akal. Jika bukan karena kerumitan karakternya maka ia akan dibanjiri berbagai makna. Dia adalah peti besi tempat menyimpan berbagai rahasia kegaiban, dia juga merupakan wadah cahaya sekaligus kegelapan yang menakutkan. Dia yang roh di dalamnya ditabiri dengan bentuk dari berbagai sumber ajaib yang keindahan dalam setiap unsurnya ditampakkan di depan malaikat”.
            Firman Allah Ta’ala, “Telah Kami muliakan anak cucu Adam (dalam majelis tersebut) .. dan Kami istimewakan mereka (dengan akal)”.
            Ini merupakan isyarat bahwa manusia berasal dari Allah, Sang Maha Mengetahui yang tampak dan yang tersembunyi. Setiap karang Ilahi yang berada di atas perahu Al-Ilm      membawa mutiara arwah dari lautan hakikat untuk menyempurnakan pancaran Nuur AL-Yaqin. Kapal tersebut berlayar dengan tiupan angin roh  ke medan pertarungan. Sang Sultan (akal) yang terdapat di dalamnya bangkit, saling berhadapan dan saling serang dengan sultan Hawa di medan dadanya. Pada saat itu nafsu merupakan tentara khusus bagi sultan hawa dan roh adalah tentara elit Sultan akal. Kemudian terdengarlah teriakan, “Wahai kuda Allah berlarilah dan bala tentara Allah munculah, serta majulah kemari wahai sultan hawa.” Semua menginginkan   kemenangan partainya dan semua menginginkan kekalahan lawannya.
            Pada saat itu taufiq (pandangan baik Allah) dengan Mata pengawasan-Nya terhadap para wali- berkata kepada kedua belah pihak atas nama Allah, “Barang siapa yang aku dukung, maka kemenangan baginya. Dan barang siapa yang aku tolong, maka kebahagiaan di dunia dan akhirat baginya. Kemudian aku tidak akan berpisah dengan siapapun yang aku dampingi sampai ia duduk di kursi Ash-Shidq “.
            Saudaraku, ikuti akalmu maka ia akan membawamu mencapai ujung kebahagiaan besar. Dan jauhilah hawa dan nafsumu maka engkau akan melihat keajaiban kegaiban roh samawi dan pada saat itu fisikmu akan terbang, melayang dengan sayap inayah (pertolongan) dari sarang empuknya ke pohon “yang tinggi”. Membuat sarang di dalam AL-Qarb (kedekatan) dan mencicitkan kerinduan dan membisikkan kebahagiaan serata mengambil permata hakikat dari punggung Al-Ma’aarif, meninggalkan sarang sebelumnya di kegelapan eksistensinya.     
      Jika engkau telah luruh dari dunia, maka yang tersisa hanyalah rahasia-rahasia hati. Saat itu apabila Dia melihat ke dalam harimu, didaptinya hatimu bak arsy-Nya . kemudian Ia simpan di dalamnya realitasrealitas / hakikat semua ilmu dan Ia jadikan hati tersebut sebagai wadah pengetahuan. Sata itulah engkau akan melihat dengan hatimu keindahan azazli, menepiskan semua yang disifati dengan al-Huduts (sesuatu yang baru). Mata hatimu akan bertemu dengan orang-orang alam malakut dalam cermin kedekatan. Dengan mata bathinmu engkau akan melihat berbagai penyingkapan tentang realitas ayat-ayat (kauniyah). Dengan demikian efek dari tanda-tanda kauniyah hilang dari lembar perhatianmu.
            Akal yag telah tercerhakan ini bagaikan bintang terang di kegelapan. Pikiran yang bersih merupakan indikasi pemilik pengetahuan. Dan inayah yang disebutkan tadi menyingkapkan eksistensi keyakinan yang merupakan tirai keraguanmu apabila engkau dipenuhi prasangka. Sedangkan iradah / hasrat yang disebutkan setelahnya akan memotong pikiran bathil dengan tangan Al-Haq dalam keterbatasan dalil.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008