رسول الله SAWW terlambat hadir di masjid untuk mengimami salat subuh karena bermimpi mendapat pelajaran hakikat dari الله SWT.
Sejak azan subuh berkumandang sampai menjelang fajar, رسول الله SAWW belum muncul di masjid. Para sahabat menjadi gelisah. Beberapa sahabat diutus menemui رسول الله SAWW di rumah beliau, namun yang lain mencegah sebab mereka yakin bahwa رسول الله SAWW akan hadir. Maka merekapun menunggu رسول الله SAWW sembari membaca Al-Qur’an.
Tak lama kemudian رسول الله SAWW masuk ke dalam masjid dan memerintahkan salah seorang sahabat untuk membaca iqamat. Kemudian beliau menjadi imam dan mempercepat shalatnya. Seusai salam, beliau membaca doa dengan suara keras. Suaranya yang jernih penuh wibawa menggetarkan para jama’ah lalu beliau bersabda, “Tetaplah kalian pada shaf masing-masing”.
رسول الله SAWW lalu mengahadap ke arah jama’ah dengan pandangan yang sejuk. Wajahnya yang putih bersinar menandakan suasana hati yang sedang gembira. Mata beliau yang indah dan tajam menatap jama’ah satu per satu. Para jama’ah tertunduk tidak berani menatap wajah رسول الله SAWW yang agung.
Sejurus kemudian beliau bersabda, “Aku akan memberi tahu kalian apa yang menyebabkan aku terlambat datang. Semalam aku bangun mengambil air wudhu lalu mendirikan shalat. Dalam shalatku aku tertidur karena kantuk yang amat berat. Ternyata aku bermimpi bersama الله SWT dalam Rupa yang sangat gemilang”.
Setelah diam sejurus, beliau meneruskan sabdanya, “DIA berfirman, ‘”Wahai Muhammad”. Aku menjawab, ;’Labbaika Yaa Rabb”.
”Mengapa para malaikat berselisih ?”
“Hamba tidak tahu”.
Lalu رسول الله SAWW melanjutkan ceritanya, “الله SWT bertanya sampai tiga kali, kulihat DIA meletakkan telapak TanganNYA di atas bahuku, hingga dapat kurasakan dingin Jari-Jari NYA di dadaku. Segala sesuatu nampak jelas di depanku, dan aku mengetahuinya. Lalu DIA berfirman lagi, “’Wahai Muhammad”’.
“Labbaika Yaa Rabb”.
“Tentang apa para malaikat berselisih ?”
“Tentang penebus-penebus dosa”.
“Apa penebus-penebus dosa itu ?”
“Langkah menuju kebaikan, duduk di masjid setelah shalat, mengguyurkan air wudhu pada saat-saat tidak disukai”.
“Tentang apa mereka berselisih ?”
“Tentang memberi makan, ucapan yang lemah lembut, shalat malam ketika manusia tertidur nyenyak”.
“Mintalah !”
“Yaa الله sesungguhnya aku mohon kepadaMU taufik untuk mengerjakan hal-hal yang baik, meninggalkan yang munkar, mencintai orang-orang miskin dan agar ENGKAU mengampuniku dan merahmatiku jika ENGKAU hendak menimpakan cobaan”.
Setelah itu رسول الله SAWW membaca sebuah doa pendek yang semalam dipanjatkan kepada الله SWT, “ALLAHUMMA INNY AS-ALUKA CHUBBAKA WA CHUBBA MAN YUHIBBUKA WA KULLA AMALIN YUQARRIBUNY ILAA CHUBBIKA”. (Yaa الله aku mohon kepadaMU kecintaanMu dan kecintaan orang-orang yang mencintaiMU , serta kecintaan kepada amal yang mendekatkan kepada kecintaan kepadaMU )
Kemudian dengan suara yang sangat pelan sementara mata beliau yang sangat mulia berkaca-kaca – رسول الله SAWW mengakhiri sabdanya, “ini adalah pelajaran hakikat maka pelajarilah”.
Sumber majalah Al-Kisah
0 komentar:
Posting Komentar