Jumat, 18 Desember 2009

terjebak Dalam Kegelapan

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani An-Naqshbandi QS
Lefke, Cyprus

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Uwais al-Qarani RA (para Awliya dimakamkan di dekatnya) tidak tidur, beliau hidup, di perut bumi. Awal mula kufur adalah keyakinan bahwa di dalam kuburnya, orang tidur dalam jangka waktu yang tak terhingga. Artinya, kalian tidak pernah bangkit lagi. Ketika kalian tidur—berakhirlah sudah, kalian tidur dan tidak pernah bangun lagi. Itulah pola pikir orang-orang yang bersifat materialis dan atheis.

Sekarang orang-orang mengikuti gaya hidup orang-orang Barat, dan mereka memberi ide-ide bodoh yang tidak masuk akal kepada orang-orang, membuat mereka tidak percaya kepada sesuatu yang berasal dari Surga. Mereka menyangkal keberadaan Rasul, kitab-kitab suci, dan segala yang berasal dari Surga. Dan itu adalah gaya hidup baru, sesuatu yang baru di mana Muslim juga berkata, “Tidur di sini selamanya, kalian tidak akan bangun, kalian tidak akan kembali lagi.

Kesempatanmu (firsat hayati) sudah berakhir, dan kalian berada di jalan yang tidak berujung. Kalian pergi dan baru saja terpisah dari kami dan kami tidak akan pernah bersamamu lagi.” Dan ini membuat orang-orang bertambah sedih, tidak bahagia, tidak punya harapan, dan jatuh ke dalam kegelapan dan akan berakhir di sana, dia tidak akan datang bersamamu lagi.

Setiap kejahatan berasal dari negri-negri Barat dan semua ide buruk berasal dari para filosof. Mereka mempunyai khayalan dan imaginasi, mereka membayangkan dan mengatakan sesuatu dan orang-orang yang tidak berpikir dengan cepat mengejar mereka dan berkata, “Engkau benar,” dan setiap gagasan yang berasal dari filusuf itu bertentangan dengan semua keyakinan surgawi. Mereka menggunakannya dalam berbagai hal, bekerja dengannya sampai ide itu membuat pengaruh pada pikirannya.

Mereka menggunakan surat kabar, majalah, TV, media penyiaran, bioskop, film, sinema, dan segalanya. Ide itu mereka tempatkan sebagai racun, dan lebih istimewanya lagi mereka mengontrolnya, mereka berusaha untuk mengontrol segalanya, termasuk di bidang pendidikan. Sejak awal mereka sudah memberikan ide-ide mereka kepada murid-murid sekolah dasar hingga sekolah tinggi dan universitas. Dan ketika mereka lulus, mereka menjadi atheis, tidak percaya kepada sesuatu yang bersifat spiritual. Mereka bagaikan batu atau kayu dan robot, mereka hanya makan, minum dan bekerja.

Di luar ide-ide ini mereka tidak pernah sanggup memikirkannya. Pikiran mereka menjadi rusak terhadap segala sesuatu yang berasal dari Surga. Mereka menjadi robot tanpa perasaan, pikiran atau pemahaman, karena mereka terjebak dalam sifat materialistik mereka dan mereka berada dalam kegelapan. Matahari tidak pernah menyinari mereka lagi di siang hari. Dan malam hari akan menjadi lebih buruk bagi mereka. Lewat kegelapan mereka semakin ketakutan dan tidak punya harapan dan kesedihan yang mendalam menutupi mereka.

Itu adalah awal hukuman bagi orang-orang yang menyangkal spiritualitas dalam umat manusia dan makhluk spiritual dalam umat manusia. Itulah yang menjadi sumber semua krisis, masalah, kesulitan, dan penderitaan yang dialami manusia. Itulah alasan utamanya. Tidak ada jalan untuk menyelamatkan mereka dengan aspek material. Mereka tidak dapat melakukan apa pun. Berlari, seperti orang yang terjatuh ke dalam sumur yang dalam—dia tidak dapat melakukan apapun kecuali menangkap apa yang dikirimkan kepadanya, misalnya seutas tali, dia bisa menangkapnya dan mungkin saja dia bisa dikeluarkan.

Jika dia tidak mengambil apa yang dikirimkan kepadanya itu, dia tidak akan bisa menyelamatkan dirinya dan selamanya akan berada di sana, tinggal di sana sampai mati. Itulah alasan bahwa Allah SWT mengirimkan tali surga-Nya kepada umat manusia agar mereka menangkap dan menjaganya, sehingga mereka bisa keluar dari segala krisis, kesulitan, penderitaan dan masalah. Biang masalah yang sejati adalah orang-orang atheis.

Pertama, mereka membuka pintu bagi semua bangsa dan masyarakat umum sehingga orang-orang mengejarnya. Ketika orang berduyun-duyun mendatanginya, tiba-tiba pintu itu tertutup.

Seperti orang-orang Mesir di masa lampau yang membawa mumi fir’aun, mereka masuk dan meletakkan mumi itu di sebuah ruangan yang telah disiapkan. Ada sebuah pintu masuk yang dibangun secara khusus agar mereka bisa memasukinya. Ketika mereka meninggalkan tubuh itu di sana, mereka lalu bergerak dari suatu tempat yang telah mereka persiapkan, sentuhan membuat bebatuan runtuh dan menutup ruangan di mana tergeletak tubuh fir’aun itu.

Jadi tak seorang pun yang tahu bagaimana mereka bisa masuk, karena keempat dindingnya terlihat sama, tidak tahu dari dinding yang mana mereka masuk untuk meletakkan tubuh itu. Kadang-kadang mereka juga membawa ratu bersamanya. Ratu itu juga mengalami hal yang sama dan mati di sana.

Pengikut Setan ini, orang-orang atheis, menempatkan orang-orang sedemikian rupa dan mereka menutup pintu keluar dari segala tempat sehingga orang - orang yang bersama mereka tidak dapat menemukan jalan keluar dan akan mati di sana. Oleh sebab itu kita katakan bahwa biang masalah yang utama adalah orang-orang atheis. Mereka semua menyangkal segala hal yang diturunkan dari langit. Mereka seperti bebatuan yang tidak pernah mengerti posisi surgawi, dan orang-orang mendatanginya, mereka menempatkan orang-orang itu di dalamnya, dengan ide-ide mereka, sampai akhirnya sudah terlambat bagi orang-orang itu untuk menyadari bahwa mereka telah tertipu.

Sekarang semua orang di dunia tengah terjebak, bagaikan fir’aun yang diletakkan di ruangannya; orang-orang terjebak melalui jebakan orang-orang atheis. Sepanjang mereka masih atheis, tidak ada jalan untuk menyelamatkan mereka. Mereka akan mati di sana dan tidak akan bahagia dan selamat, jalan satu-satunya, jika mereka dapat meraih tali yang dikirimkan dari Surga, barulah mereka bisa selamat. Semuanya akan mati, lima di antara enam orang akan tewas, karena semuanya terjebak dalam penjara materialis. Mereka percaya kepadanya dan akan mati di sana.

Tidak ada jalan lain, kecuali dengan meraih tali yang telah dikirim dari Surga. Sepanjang mereka masih menyangkal, mereka akan mati. Itulah Keadilan Ilahi. Sejak awal Muharram 1430 H satu per satu semuanya akan dibersihkan. Yang pertama akan mati adalah ketua-ketua mereka sementara markas besarnya akan diambil satu per satu. Kita berada di bagian permulaan sekarang. Kalian dapat menyaksikan kejadian yang terjadi di mana-mana. Kejadian itu akan berlangsung lebih banyak lagi sampai mereka semua mati—barulah krisis akan selesai.

Sekarang mereka berada dalam kegelapan, mereka berada dalam penjara bersama mumi fir’aun. Mereka senang untuk datang. Mereka berpikir bahwa mereka dapat mengatasi segalanya hanya dengan aspek material. Mereka akan melihat apa yang akan terjadi pada mereka. Mereka akan mati. Ini adalah sebuah ringkasan bagi semua manusia dan sekaligus peringatan. Jika mereka bangkit sebelum memasuki penjara itu mereka akan bisa diselamatkan. Tetapi bila mereka masuk dan ditempatkan bersama fir’aun di sana… fir’aun menipu orang dengan mengatakan, “Aku adalah Tuhanmu, Aku akan menyelamatkanmu.”

Dan dia tidak pernah menyelamatkan dirinya sendiri. Dan orang-orang bodoh yang mengikutinya sekarang menunggu kapan fir’aun akan bangkit dan menyelamatkan mereka. Dan tiba-tiba dinding itu runtuh menimpa orang-orang yang mengharapkan sesuatu darinya sehingga mereka juga akan terkubur di sana. Semoga Allah SWT melindungi kita agar tidak bersama fir’aun, tiran, setan, tetapi agar kita bersama orang-orang yang mulia, para Nabi dan Rasul serta Awliya, dan agar kita senantiasa mempertahankan jalan mereka.

Siapa yang minta agar dirinya diselamatkan, dia harus mengikuti jalan orang-orang suci, Awliya dan Anbiya, serta Rasulullah yang paling mulia, Sayyidina Muhammad Sallallahu Alayhi Wasalam.

Wa min Allah at Tawfiq

wasalam, arief hamdani
www.mevlanasufi. blogspot. com

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008