tag:blogger.com,1999:blog-21644864889204172952024-03-12T17:27:12.937-07:00بسم الله الرحمن الرحيمAr-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.comBlogger294125tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-45824624500016589372010-11-01T23:59:00.001-07:002010-11-02T00:01:58.327-07:00Dermawan dan Murah hati<span xmlns=""><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Alloh SWT berfirman:<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><br />
</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-family: Times New Roman; font-size: 14pt;">ويؤثرون على أنفسهم ولو كان بهم خصاصة<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dan mereka (kaum Anshar) mengutamakan orang-orang Muhajirin atas diri mereka sendiri sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu) (QS Al-Hasyr 9)<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><br />
</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> A'isyah berkata, bahwa RasuluLloh SAWW bersabda :<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-family: Times New Roman; font-size: 14pt;">السخي قريب من الله تعالى قريب من الناس قريب من الجنة. والبخيل بعيد من الله, بعيد من الناس, بعيد من الجة, قريب من النار. والجاهل السخي أحب الى الله تعالى من العابد البخيل <br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Orang yang murah hati dekat dengan Alloh, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Orang yang bakhil jauh dari Alloh, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka. Orang bodoh yang murah hati lebih disukai Alloh daripada orang ahli ibadah yang bakhil.<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Syaikh Abu Ali Ad Daqaq berkata, "Tiada perbedaan bagi lidah ilmu antara kedermawanan dan murah hati. Al-<i>Haqq </i>tidak disifati dengan kedermawanan karena ketiadaan pemberhentian. Hakikat kedermawanan adalah ketiadaan pemberian yang memberatkan hati. <br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Murah hati bagi suatu kaum menempati tingkatan yang pertama kemudian tingkatan dermawan dan akhirnya tingkatan pengutamaan.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><br />
</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Orang yang memberikan sesuatu kepada sebagian manusia dan menyisakan sebagian, maka dia adalah orang yang murah hati. Orang yang memberikan sebagian besar miliknya dan menyisakan sedikit untuk dirinya maka dia adalah orang yang dermawan. Orang yang siap menahan panas penderitaan demi untuk mengutamakan orang lain dengan penganugerahan total, maka dia adalah orang yang memiliki keutamaan.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Syaikh Abu Ali Ad Daqaq menyampaikan ucapan Asma' bin Kharijah, seorang tabi'in dari Kuffah, "Saya tidak suka memenuhi kehendak seseorang dari tuntutan hajatnya, karena jika dia mulia maka saya akan menjaga kehormatannya, dan jika dia hina, maka saya menjaga kehormatan saya".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Dikatakan bahwa Mauriq Al-Ajali sangat halus dalam memasukkan kelembutan kasih sayangnya pada kawan-kawannya. Suatu hari dia meletakkan seribu dirham pada kantong mereka."Peganglah uang ini sampai saya kembali".Pesannya. Dia pergi dan tidak lama kemudian ia mengirim seorang untuk menyampaikan pesan, "Engkau halal memakai uang itu".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Seorang pria dari Manbaj (suatu wilayah dibawah kekuasaan pemerintah Syiria) berjumpa dengan seorang pria dari penduduk Madinah.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Dari penduduk mana lelaki itu ?" Tanya dia<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Dari Madinah".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Telah berkunjung kepada kami seorang pria dari kaummu yang dikenal dengan panggilan Hakim bin Muthalib. Dia memberi kekayaan kepada kami".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Bagaimana mungkin, saya tidak pernah datang kepadamu melainkan hanya dengan pakaian jubah sufi".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Dia tidak memberi kekayaan kepada kami dengan harta, tetapi mengajari kami kemuliaan, sehingga masyarakat kami kembali saling berbuat memberi kekayaan".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq bercerita, "Ketika seorang pelayan Khalil menuduh kaum sufi menjalankan ajaran sesat, maka khalifah memerintahkan algojo untuk menangkap dan menghukum mereka dengan hukuman pancung. Sementara Imam Al-Junaid selamat dari tuduhan tersebut karena tertutupi dengan ajaran fikih. Beliau mengajarkan faham mazhab Abu Tsaur, sedangkan yang lainnya seperti Asy-Syahham, An-Nuuri dan beberapa sufi yang lain telah ditangkap dan dibawa ke hadapan algojo. Ketika eksekusi hendak dijalankan, An-Nuuri minta untuk didahulukan. Seorang pemimpin algojo menjadi heran.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Sadarkah engkau, ketempat mana engkau minta disegerakan ?" tanyanya kemudian.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Ya"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Apa yang membuatmu ingin didahulukan ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Saya ingin mengutamakan kehidupan sesaat kepada kawan-kawanku".An-Nuuri berkata sambiil memasrahkan lehernya untuk segera dipancung.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Algojo itu bingung. Dia tidak bisa mengambil keputusan dan untuk melakukan eksekusi sebagimana yang diperintahkan. Akhlak lelaki yang hendak dipancungnya begitu menawan hatinya. Dia berusaha menyembunyikan berita ini jangan sampai terdengar oleh khalifah, karena itu untuk mengetahui keadan sebenarnya para tawanan itu, maka dia mengembalikan mereka kepada seorang hakim. Hakim yang ditunjuk untuk menangani kasus itupun datang, menemui mereka. Dia mendekati Ali Abu Hasan An-Nuuri lalau menanyakan beberapa masalah fikih dan dijawabnya dengan benar.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Sesungguhnya Alloh Adalah Zat Yang Disembah. Jika mereka (kaum sufi) menegakkan, maka mereka menegakkan dengan Alloh, jika mereka berbicara, mereka berbicara dengan Alloh". Jelas An-nuuri. Dia kemudian berdiri dan berjalan sambil bibirnya melantunkan syair-syair ketuhanan sehingga mengucurkan airmata sang hakim. Maka sang hakim itu segera mengirim surat kepada khalifah dan mengatakan, "Jika mereka orang-orang (orang sufi) itu kafir, maka apakah akan ada di permukaan bumi ini seorang yang muslim ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dikatakan, bahwa Ali bin Fudhail jika jika membeli sesuatu, dia melakukannya dari serambi pasar. Seseorang menyarankannya, "Kalau tuan masuk pasar, tentu akan diberi harga murah." Dia menjawab, "Mereka dekat dengan saya karena mengharapkan manfat dari saya". Diceritakan, ada seseorang diutus untuk mendatangi sekumpulan pelayan. Lelaki yang mengutusnya itu sedang duduk bersama kawan-kawannya. Dia mengatakan, "Sangat buruk jika saya menjadikan pelayan itu hanya untuk saya, sementara kalian hadir. Saya tidak senang mengkhususkan pelayanan hanya pada seseorang. Kalian semua punya hak dan penghormatan." Orang-orang yang hadir berjumlah delapan puluh orang, dan setiap seorang didampingi seorang pelayan.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ubaidilah bin Abi Bakrah pernah kehausan di dalam suatu perjalanan. Dia meminta minum pada seorang wanita yang sedang tinggal di rumahnya. Wanita itupun megeluarkan minuman lalu berjalan kearah pintu dan berdiri di baliknya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Menyingkirlah dan biarkan pelayanmu yang mengambilnya," pintanya dengan halus. "Saya adalah seorang wanita arab yang ditinggal mati pelayan saya dalam beberapa hari."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ubaidilah menuruti permintaan wanita itu. Dia pulang dan tidak lama kemudian pelayan UbaidiLlah datang sambil menyodorkan minuman yang diberikan wanita tadi.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"berikanlah 10.000 dirham ini kepadanya". Pesan Ubaidilah kepada pelayannya setelah meminum air pemberiannya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"SubhanaLloh, engkau menghina saya ?" Wanita itu marah yang ditujukan kepada Ubaidilah.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Berikan kepadanya uang 20.000 dirham ini". Pesannya lagi.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Saya hanya mohon keselamatan pada Alloh."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Wahai pelayan, bawalah uang 30.000 dirham ini kepadanya." Kata Ubaidilah.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Sebelum pelayan Ubaidilah tiba di pintu, wanita itu telah menutupnya. Dari dalam dia mengumpat, "Celakalah kamu !"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Akan tetapi pelayan itu tidak kehilangan akal. Dia meletakkan uang itu di depan pintu dan ditinggalnya pergi. Wanita itu mengambil dan menyimpannya. Dia tidak pernah menyentuhnya sampai banyak orang yang mengambilnya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Diaktakan bahwa kedermawanan adalah pemenuhan bisikan hati yang pertama.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dikatakan pada Qais bin Sa'ad bin Ubadah." Apakah engkau pernah melihat seseorang yang lebih murah hati daripada anda ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Ya, ketika saya turun ke desa," Jawabnya. "Saya bertemu pada seorang wanita, lalu suaminya datang. Isteri itu berkata kepada suaminya, "Engkau kedatangan seorang tamu." <br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Maka lelaki itu keluar mengambil seekor unta dan menyembelihnya. Esok hari, datang tamu yang lain, dan keduanya melayaninya sebagaimana hari kemarin. Saya heran melihat sikapnya yang aneh itu. 'Tuan', sapa saya kepadanya. 'Saya belum makan apa yang tuan sembelih kemarin melainkan hanya sedikit. Saya pikir tuan tak perlu memotong unta lagi.' Dia menjawab, 'Saya tidak akan memberi makan tamu-tamu saya dengan makanan yang sudah menginap satu malam.' Saya tinggal di rumahnya selama dua atau tiga hari, sementara langit masih mencurahkan hujan dan dia tetap memperlakukan tamu-tamnya seperti itu. Ketika saya hendak berpamitan untuk melanjutkan perjalanan, saya meletakkan uang 100 dinar di rumahnya tanpa sepengetahuannya. 'Terimakasih dan maafkan segala kesalahan saya. Saya hendak melanjutkan perjalanan,' Kata saya kepada tuan rumah, kemudian sayapun berangkat. Ketika matahari telah naik setingi beberapa tombak, tiba-tiab saya dikejutkan oleh suara lelaki yang berteriak-teriak di belakang saya. 'Berhentilah hai musafir hina ! Engkau telah memberiku harga pelayananku pada tamu-tamuku !' Dia berkata dengan nada sengit. Dia tetap mengejarku sampai kudanya sejajar denganku dan kemudian menghadang di depanku. 'Ambil uang itu'. Katanya memerintah. 'Jika tidak, maka engkau akan saya tikam dengan pisau ini'. <br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Sayapun mengambil dan berpaling melanjutkan perjalanan sambil mendendangkan syair :</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Jika saya mengambil pahala<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Yang telah saya berikan padanya<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Maka cukup dengan demikian<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Bagi orang yang memperkeruh</i><br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><br />
</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ahmad bin Atha Ar-Ruzabari masuk rumah salah seorang sahabatnya. Namun dia tidak menemukan tuan rumah. Penghuninya pergi sementara pintunya tertutup. Dai berfikir, tuan rumah ini mengaku orang sufi, tetapi mengapa pintu rumahnya tertutup.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"dobrak dan pecahkan pintunya." Perintahnya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Kemudian dia bersama muridnya mengumpulkan semua yang ada di dalam rumah , kemudian membawanya ke pasar dan menjualnya. Lalu dia dan muridnya kembali ke rumah itu dan tinggal di dalam rumah tersebut. Ketika pemilik rumah tiba, dia tidak berkata apa-apa selain diam, kemudian menyusul isterinya. Dai masuk rumah dengan mengenakan baju yang bagus. Baju itu kemudian dilepaskan sambil berkata, "wahai orang-orang yang tinggal di dalam rumah, baju ini juga termasuk harta benda yang harus disingkirkan, maka juallah".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Mengapa engkau memberatkan dirimu dengan pilihanmu ini, "tegur suaminya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Diamlah, seperti inilah, syaikh ini telah menyadarkan kita dan menghukum kita. Masih ada milik kita yang harus kita hinakan."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Suami isteri itu diam menekuri hidupnya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Bisyr bin Harits mengatakan, "Memandang pada orang yang bakhil dapat mengeraskan hati." Dikatakan ketika Qais bin Sa'id bin Ubadah sakit, maka teman-temannya menangguhkan untuk hadir. Mereka sengaja memperlambat kunjungan. Qais menanyakan tentang mereka lalu dijelaskan, "Mereka merasa malu tentang hutang mereka yang belum dibayarkan kepadamu".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Semoga Alloh menghinakan harta yang mencegah kawanku mengunjungi saya".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Kemudian Sa'id memanggil seseorang untuk mengumumkan pesannya yang berbunyi : Barang siapa mepunyai tanggungan utang kepada Qais, maka dia telah menghalalkannya. Semenjak pengumuman itu, banyak pengunjung yang datang.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dikatakan pada AbduLlah bin Ja'far, "Engkau memberikan yang banyak jika diminta, dan bakhil dengan yang sedikit jika dicegah".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">AbduLlah kemudian meluruskannya, "Sesungghnya saya memberikan hartaku dan bakhil dengan akalku".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dikisahkan bahwa AbduLlah bin Ja'far keluar dan menuju ke pekarangan. Dia turun dari kudanya lalu memasuki kebun seorang tuan tanah. Di dalam kebun itu terdapat seorang budak hitam yang usianya masih remaja. Budak itu bekerja dengan giat seolah-olah tidak mengenal lelah. Ketika waktu makan tiba, seorang suruhan tuannya membawakan makanan kepadanya lalu pulang. Belum sampai ia menyentuh makanan, ada seekor anjing liar masuk kebun dan mendekati budak itu. Budak itu memandangnya sejenak lalu melemparkan makanan itu kepada anjing dan anjing pun segera melahapnya. Dai melempar lagi dan terus melempar hingga jatah makannya habis dimakan anjing. AbduLlah memperhatikan dengan seksama, kemudian dia mendekati budak itu.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Wahai anak muda, berapa kali sehari engkau dikirimi makanan oleh tuanmu ?" tanya AbduLlah.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Apa yang ingin engkau lihat ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Mengapa engkau mengutamakan anjing ini ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Ini memang bukan bumi anjing, akan tetapi dia datang dari tempat yang sangat jauh. Dai tentu sangat lapar,dan saya tidak suka menolaknya".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Apakah engkau melakukannya setiap hari ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Saya kosongkan perutku dan melipatnya pada hari ini". Budak itu bermaksud mengatakan bahwa ia sangat lapar.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Betapa dermawannya budak ini, dia lebih dermawan dari pada saya". Kata AbduLlah dalam hati. Dia kemudian pergi menuju majikan budak itu, membeli kebun beserta budaknya dan peralatan di dalamnya, lalu memerdekakan budak tersebut sekaligus memberikan kebun itu kepadanya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Diceritakan ada seorang pria mendatangi kawannya lalu megetuk pintunya dan tuan rumah pun keluar seraya bertanya, "Untuk apa engkau mendatangiku ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Untuk 400 dirham yang engkau hutangkan kepadaku".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Tuan rumahpun kemudian masuk, mengambil uang sejumlah yang dibutuhkan tamunya, dan memberikan kepadanya. Setelah tamunya pulang, dai menangis. Isterinya heran melihat sikap suaminya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Apakah engkau merasa keberatan dengan memenuhi permintaan tamu itu " tanya isterinya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Saya menangis sampai tidak mengetahui keadaannya sehingga dia datang untuk mengutarakan hajatnya kepada saya".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Mutarrif bin Asy-Syakhir berkata, "Jika salah seorang dari kalian membutuhkan sesuatu kepada saya, maka sampaikanlah secara tertulis. Karena saya tidak suka melihat hinanya kebutuhan di wajahnya."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">AbduLlah bin Abbas adalah seorang ulama sufi terkenal dizamannya. Seseorang bermaksud menjebaknya dalam permainan kotornya, maka orang itu mendatangi tokoh-tokoh masyarakat sambil meninggalkan pesan, "AbduLlah bin Abbas mengundang kalian pada acara jamuan makan besok pagi." Orang-orang pun akhirnya datang dan memenuhi ruangan AbduLlah.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Ada apa ini."? Tanya AbduLlah heran melihat para tamu yang tidak diundang ikut memenuhi rumahnya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Kemudian seseorang dari mereka menceritakan, tentang undangan yang disebarkan kemarin. AbduLlah diam. Dia tidak berkata apa-apa selain segera memerintahkan para pelayannya untuk pergi membeli buah-buahan, roti, daging, dan meminta mereka untuk memasaknya dengan baik. Setelah acara selesai, dia bertanya kepada wakil para undangan,"Apakah acara ini harus kami adakan setiap hari ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Ya" jawab mereka.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Kalau begitu datanglah kalian tiap hari mulai besok." Pesannya<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ustadz Sahal Ash-Sha'luki ketika datang berwudhu di halaman rumahnya, ada seorang pengemis datang meminta sesuatu dan dia tidak segera mengabulkan permintaannya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Sabarlah sebentar sampai saya menyelesaikan wudhu." Katanya pelan.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Pengemis itupun sabar menunggu.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ambil bejana dan keluarlah," kata ustadz.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dia mengambil dan membawanya pergi. Setelah tahu bahwa pengemis itu telah jauh, Abu Sahal berteriak, "Seseorang telah masuk halaman rumah dan mengambil bejana tempat wudhu."Orang-orang yang mendengar segera mencari orang yang dituduh mencuri bejana dan mereka tidak menemukannya. Abu Sahal melakukan demikian karena tahu bahwa penghuni rumah seringkali memakinya akibat sikapnya yang berlebihan dalam memberi.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ustadz Abu Sahal memberikan jubah musim dinginnya kepada seseorang. Kemudian dia pergi mengajar dengan memakai jubah wanita karena memang tidak ada jubah lain selain yang dipakainya. Tidak beberapa lama, datanglah beberapa utusan kenegaran dari persia yang diantara mereka terdapat beberapa tokoh ulama dari berbagai kalangan. Diantra mereka adalah ulama fikih, ulama ahli teologi, dan ulama ahli bahasa. Abul Hasan, si pemmpin rombongan menyodorkan surat yang isinya meminta ustadz untuk menghadap ulama pemerintah. Ustadz kemudian masuk ke dalam lalu kemudian keluar dengan memakai baju besi yang melapisi jubah wanitanya lalu berangkat. Begitu tiba di tempat tujuan, sang imam menyindir,"Dia sebenarnya sengaja menganggap enteng kami, seorang imam negara, dengan memakai baju besi yang dilapsisi jubah wanita." Kemudian diskusi kenegaraan pun dimulai. Mereka membahas berbagai masalah hukum. Masing-masing ulama saling melemparkan pendapat dengan argumen yang berbeda. Tetapi, tidak satupun pendapat yang bisa menandingi pendapat sang ustadz. Pendapat ustaz mengungguli semua disiplin ilmu yang dikuasai para ulama yang hadir dalam diskusi tersebut.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Syaikh AbduRrahman As-Sulami berkata, "Ustaz Abu Sahal tidak pernah memberikan sesuatu kepada seseorang dengan tangannya selain melemparkannya terlebih dahulu ke tanah supaya seseorang yang membutuhkannya mengambilnya sendiri. Ketika ditanya dia menjawab,"Dunia lebih sedikit menkhawatirkan saya daripada yang saya lihat pada keagungan tangan di atas daripada tangan di bawah. RasuluLloh SAWW bersabda :<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="font-family: Times New Roman;"> اليد العليا خير من اليد السفلى</span><span style="font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Abu Murtsid adalah seorang dermawan yang mulia, pernah mendapat pujian dari seorang penyair. Ketika pujian itu diperdengarkan di hadapannya, dia berkata," Saya tidak mempunyai sesuatu yang dapat saya berikan kepada tuan. Akan tetapi tuan bisa mengajukan saya di hadapan hakim dengan tuduhan mencuri uang tuan sebesar 100.000 dirham. Saya akan mengakui tuduhan itu. Dengan demikian hakim akan memenjarakan saya dan tentunya keluarga saya tidak membiarkan saya dipenjara. Mereka akan menebus saya dengan memberikan uang ganti rugi kepada tuan," <br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Penyair itu benar-benar melakukan saran Abu Murtsid. Dia akhirnya dipenjara, kemudian dikeluarkan setelah keluarganya memberikan ganti rugi kepada penyair. Abu Murtsid selamat dair penjara dan si penyair mendapat uang 100.000 dirham.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Diceritakan bahwa seseorang meminta sesuatu kepada Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA, lalu beliau memberinya 50.000 dirham dan 500 dinar sambil memberikan pesan,"Bawalah seorang pelayan yang akan meembawakan barang-barang ini untuk anda". Kemudian dia datang dengan ditemani seorang pelayan dan Hasan memberikan jubbah hijaunya kepada pelayan sambil berkata, "Untuk ongkos pelayan biar saya yang menanggung".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dikisahkan tentang seorang wanita yang meminta semangkok madu kepada Al-Laits bin Sa'ad. Lalu dikirimkan kepadanya sekantong besar yang penuh dengan madu. Pelayannya mengingatkan, "Dia hanya meminta semangkok madu."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Benar, dia meminta sebatas kebutuhannya, dan saya memberi sebatas kepuasan saya."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ada seorang ulama melakukan shalat di masjid Asy'ats di Kufah. Dia memohon kepada Alloh supaya diberi kemampuan membayar hutang. Setelah salam, dia menemukan sepasang sandal dan sepotong baju baru di depannya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Apa ini ?" tanyanya kepada seseorang.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Al-Asy'ats baru tiba dari Makkah dan beliau memerintahkan kepada beberapa muridnya untuk membagikan barang ini kepada semua jama'ah masjidnya."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Tetapi saya datang untuk memohon kepada Alloh supaya dibebaskan dari hutang, dan saya bukan termasuk jama'ahnya."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Sedekah ini untuk semua yang hadir." Jelas mereka.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Diceritakan bahwa ketika kematian Imam Syafi'i hampir tiba, dia berpesan, "Datangkanlah seseorang yang akan memandikan jenasah saya." Pria yang dimaksud adalah orang asing. Lalu disampaikan kepadanya pesan sang imam. Lelaki itu tidak mengerti maksudnya, dan diminta untuk mengingat sesuatu, dan akhirnya menemukan bahwa dia mempunyai hutang 70.000 dirham. Imam Syafi'i meminta pelayannya untuk memberikan uang sejumlah itu kepada pria tersebut. "Inilah mandi jenazah saya". Kata sang imam.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Diceritakkan juga ketika Imam Syafi'i tiba di Makkah dari kota San'a, dia membawa uang 10.000 dinar.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Apakah tuan hendak membeli budak ?" taya seseorang<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dia langsung merobohkan kemahnya dan keluar ke pinggiran kota Makkah. Uang yang dibawanya dituangkannya ke tanah dan kepada seriap orang yang datang dia memberinya segenggam uang. Ketika waktu zuhur tiba, dia berdiri lalu menepuk bajunya dan tidak satupun uang yang tersisa di dalamnya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">diceritakan, pada saat hari lebaran, Sary As-Saqthi keluar rumah. Kemudian seorang tokoh masyarakat menerima kunjungannya. Dia menyambutnya dengan hormat, tetapi As-Saqhty membalasnya dengan biasa. Bahkan dia membalas salamnya kurang lengkap.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Dia seorang pembesar."Seseorang mencoba mengingatkan.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Saya tahu".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Tetapi mengapa ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Lalu dijawab, "Seorang perawi mengatakan,' jika dua orang islam bertemu maka 100 rahmat dibagi diantara keduanya. Yang 90 bagian bagi untuk mereka yang lebih murah senyum, dan saya ingin dia memperoleh yang lebih banyak.'"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dikisahkan bahwa khalifah Ali bin Abi Thalib pada suatu hari menangis, lalu ditanyakan kapadanya,"Apakah yang membuat tuan menangis ?"<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Semenjak seminggu saya tidak kedatangan tamu. Saya takut Aloh menghinakan saya". Jawabnya<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa ia berkata, "Zakat rumah adalah penggunaannya untuk menerima tamu".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Mengenai ayat yang berbunyi :<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="font-family: Arial;">هَلْ أَتَاكْ حَدِيْثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيْمَ الْمُكْرَمِيْنَ</span><span style="font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Sudahkah sampai kepadamu cerita tentang tamu Ibrahim (para malaikat) yang dimuliakan ? </i>(QS Adz-Dzariyat 24)<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Menurut seorang mufasir pengertiannya adalah pelayanannya kepada mereka dengan dirinya sendiri.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ibrahim bin Al-Junaid berkata, "Empat hal yang tidak boleh dipandang rendah meski dia seorang amir atau penguasa : berdiri dari majlis untuk menyambut orang tua, melayani tamu, melayani guru yang telah mengajarinya, dan bertanya tentang sesuatu yang belum diketahui."<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Alloh SWT berfirman :<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="font-family: Arial;">ليس عليكم جناح أنتأكلواجميْعاأوأشتاتاً</span><span style="font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Tidak ada halangan bagimu untuk makan bersama mereka atau sendirian.<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Menurut Ibnu abbas, RA ayat tersebut mengandung pengertian ketidak bolehan seseoarng makan dengan sendirian, lalu mereka diberi keringanan.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Diceritakan bahwa AbduLlah bin Amir bin Kariz menjamu seorang pria dengan jamuan terbaik. Ketika tamu itu hendak melanjutkan perjalanan, para pelayannya tidak membebaskannya. Lalu hal itu dilaporkan kepadanya, dan AbduLlah menjawab, "Sesungguhnya mereka bermaksud menahannya untuk tidak melanjutkan perjalanan dari kami".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">AbduLlah bin Bakuwaih mendengarkan syair Al-Muttanabi berkaitan dengan hal di atas :</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Jika engkau pergi dari kami<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Sungguh mereka kuasa<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Untuk tidak berpisah dengan mereka<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Maka pergi adalah lebih penting.<br />
</i></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><br />
</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">AbduLlah bin Mubarak berkata, "bermurah hati dari apa yang ada di tangan manusia (tidak tertarik atau iri) adalah lebih utama daripada bermurah hati dengan memberi.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Seorang sufi berkata, "saya masuk rumah Bisyr bin Harits pada hari yang sangat dingin. Dia melepaskan pakaiannya sehingga tubuhnya tampak menggigil kedinginan. "Hai Abu Nashr" sapa saya." Orang-orang pada musim dingin memakai pakaian rangkap tetapi engkau malah menguranginya." <br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dia menjawab, "Saya mengingat orang-orang fakir yang tidak seperti mereka, sementara saya tidak memiliki sesuatu untuk diberikan kepada mereka selain dengan seperti ini. Karena itu saya berusaha memenuhi hak mereka dengan tebusan diri saya yang saya biarkan kedinginan".<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><br />
</span> </div></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-67813507197938890732010-10-26T19:27:00.000-07:002010-10-26T19:31:19.165-07:00Risalah Al Muawwanah 27<div style="background-color: #0c343d;"><span style="font-size: large;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;"> Dan wajib bagi kamu memberi nasihat kepada setiap orang islam, dan klimaknya adalah engkau tidak menyembunyikan sesuatu yang engkau lihat, dan mengutarakannya tentang apa yang menjadikan mereka menjadi baik dan menjadi keselamatan bagi mereka sehingga mereka terhindar dari keburukan. </span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Telah bersabda RasuluLloh SAWW :</span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;"> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;"> </span><span lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;"><span dir="RTL">الدين</span></span><span lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">نصيحة </span><span lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;"><span dir="RTL"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">“<i>Agama adalah nasihat”.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan termasuk sebagian dari nasihat adalah kesamaan sikapmu terhadap mereka ketika mereka ada maupun ketika mereka tidak ada, dan engkau tidak memperlihatkan kepadanya kasih sayang dengan lisanmu lebih dari apa yang tersembunyi di dalam hatimu. Dan diantara nasihat kepada muslim adalah jika engkau diajak bermusyawarah tentang sesuatu hal dan engkau melihat bahwa yang baik itu ada pada sesuatu yang bertentangan dengan kecondongan hati mereka, maka engkau memilih apa yang baik dan tidak memilih apa yang menjadi kecondongan hati mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan termasuk hal yang bertentangan dengan penasihatan kepada orang islam adalah adanya rasa dengki terhadap orang islam atas apa yang Alloh berikan kepada mereka dari beberapa keni’matan dan kelebihan. Dan asal dari sifat dengki adalah keberatan hatimu atas ni’mat Alloh yang diberikan kepada hamba-Nya baik itu dalam hal urusan dunia maupun urusan agama. Dan klimak dari dengki adalah engkau berangan-angan hilangnya ni’mat darinya. Telah datang penjelasan di dalam hadits bahwa dengki itu dapat membakar kebaikan sebagaimana api yang membakar kayu. Dan dengki itu berseberangan dengan kehendak Alloh SWT di dalam kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya, dan seakan-akan orang yang dengki itu berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah meletakkan ni’mat bukan pada tempatnya”.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan tidak menjadi bahaya dengan memendam keinginan atas ni’mat yang Alloh berikan kepada hamba-Nya kemudian ia bersungguh-sungguh meminta kemurahan-Nya.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan wajib bagi kamu apabila engkau dipuji oleh seseorang dan engkau dapati hatimu tidak menginginkan pujian itu, kemudian orang tersebut tetap memujimu atas kebaikan yang ada di dalam dirimu, maka ucapkanlah :</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;"><br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى أظْهَرَ الْجَمِيْل وَسَتَرَ الْقَبِيْح</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><i><span style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif";">Segala puji bagi Alloh yang telah menampakkan kebaikan dan menutup keburukan</span></i></span><span style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">Dan apabila terlontar pujian kepadamu sementara engkau tahu bahwa engkau tidaklah demikian seperti apa yang mereka pujikan, maka ucapkanlah sebagaimana sebagian ulama salaf berdoa :</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;"><br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">اللهمَّ لأ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ وَاغْفِرْ لِى ماَ يَعْلَمُوْنَ وَاجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْن</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><i><span style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif";">Yaa Alloh, jangan engkau hukum aku atas apa yang mereka ucapkan, dan ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui, dan jadikanlah kebaikan bagiku atas apa yang mereka sangkakan</span></i></span><span style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">Adapun dirimu, maka janganlah mengeluarkan pujian kepada seseorang kecuali engkau mengetahui bahwa dengan pujian itu akan menjadikan kebaikannya bertambah. atau karena pujian yang engkau ucapkan itu sebagai penghormatan kepada mereka karena kelebihan mereka, yang mungkin tidak engkau ketahui. Maka pujianmu atas mereka adalah untuk mengetahui kelebihan dan keutamaan mereka dengan syarat hatimu bersih dari dusta dan menjaga dari tergelincirnya orang yang dipuji.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan wajib bagi kamu apabila ingin memberikan nasihat kepada seseorang, maka jika memungkinkan sampaikanlah dengan cara yang halus dan perkataan yang lembut dan menghindari dengan mempergunakan perkataan yang jelas dan kasar selama masih memungkinkan ucapan yang lembut tadi dapat difahami. Kemudian apabila orang yang dinasihati tersebut mencari informasi tentang siapa yang memberitahu kepada kita perihal dirinya, maka simpanlah dan jangan diberitahukan agar tidak terjadi permusuhan antara dia dengan orang lain. Dan apabila dia mahu menerima nasihat itu, maka memujilah Alloh dan bersyukur kepada-Nya. Dan apabila nasihat kita tidak diterima, maka kembalilah kepada meneliti diri dan hawa nafsumu, dengan mencaci maki diri sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan apabila kamu diberi amanat oleh seseorang maka jagalah amanat itu dengan lebih bersungguh-sungguh dibanding jika engkau menjaga harta yang menjadi milikmu sendiri</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan wajib bagi kamu menyampaikan amanah dan takutlah kamu daripada berbuat khianat.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Sungguh telah bersabda RasuluLloh SAWW :</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">لا ايمان لمن لا أمانة له</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><i><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Tiada iman seseorang yang tidak memiliki sifat amanah</span></i></span><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan wajib bagi kamu untuk berkata jujur / benar dalam ucapan dan menepati janjimu karena mengingkari janji adalah termasuk tanda-tanda sifat <i>nifaq. </i></span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Diterangkan di dalam hadits :</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><i><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Tanda-tanda nifaq itu ada tiga, apabila berbicara berdusta, apabila berjanji dia ingkar, apabila diberi amanat dia berkhianat.</span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: large;">Dan wajib bagi kamu waspada dari sifat <i>riya’ </i>dan suka berdebat karena dua hal tersebut dapat mengeraskan hati dan dapat melahirkan permusuhan. Dan apabila engkau di debat seseorang dan apa yang ia sampaikan itu benar, maka wajib bagi kamu menerima kebenaran itu darinya karena kebenaran itu lebih berhak untuk diikuti. Atau jika yang disampaikan itu hal yang bathil maka wajib bagimu untuk berpaling darinya, karena yang demikian itu adalah kebodohan. Alloh SWT telah berfirman</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: yellow; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large;">واعرض عن الجاهلين</span></div><div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(12, 52, 61); margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: large;"><i><span style="color: yellow; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dan berpalinglah kamu dari orang-orang yang bodoh</span></i></span></div><div style="background-color: #0c343d;"></div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-70630539081798591102010-10-19T00:33:00.000-07:002010-10-20T00:21:10.274-07:00Risalah Al Muawwanah 26<div style="background-color: #073763; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan takutlah kamu daripada menyakiti hati orang mukmin dengan menolak uluran tangan/kebaikannya, dan hendaklah engkau tahu bahwa apa yang kamu dapatkan melalui perantaraan orang lain tersebut sesungguhnya semua itu hakikatnya dari Alloh SWT, dan sesungguhnya orang lain tersebut hanya sebagai perantara yang tunduk dan patuh kepada takdir Alloh SWT sehingga dapat menyampaikan kebaikan dari Alloh melalui mereka kepada dirimu.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan di dalam penolakan atas pemberian orang lain tersebut terdapat beberapa bahaya besar yaitu bahwasanya kebanyakan orang terbawa perasaan rendah diri kepada orang yang telah menolak pemberian atau kebaikannya. Dan terkadang pula terjadi pada sebagian wanita yang sedang hamil, mereka menolak pemberian, yang demikian ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kezuhudan mereka sementara niat hatinya hanyalah untuk mendapatkan posisi atau kedudukan lebih dari orang lain.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Karena alasan inilah sebagian orang ahli hakikat mau mengambil/menerima pemberian orang secara lahiriah kemudian menyedekahkannya secara diam-diam.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan diharuskan menolak pemberian dalam beberapa kondisi, bahkan sangat dianjurkan jika engkau mengetahui atau menyangka bahwa apa yang diberikan kepadamu itu adalah sesuatu yang haram, atau engkau menyangka pemberian itu sebagai sedekah untuk kamu sementara kamu berpendapat bahwa engkau bukanlah orang yang pantas dan berhak menerima sedekah itu. </span></span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan diantara keharusan menolak pemberian adalah jika orang yang memberi tersebut adalah orang zalim yang berlarut-larut dalam kezalimannya, sehingga engkau khawatir apabila engkau menerima pemberian itu maka hatimu akan condong kepadanya. Atau bersangatan persangkaanmu apabila engkau menerima pemberian mereka maka engkau tidak akan dapat menyampaikan kebenaran kepada mereka. Dan termasuk kewajiban untuk menolak adalah apabila enkau mengetahui bahwa maksud pemberiannya itu adalah untuk menyesatkanmu dari jalan Alloh SWT dengan memasukkan rasa senang ke dalam hatimu pada kebatilan atau meninggalkan kebenaran (perkara yang haqq). </span></span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan termasuk yang dilarang menerimanya adalah dari apa yang diambil oleh hakim dan Amil dan lain sebagainya termasuk juga harta dari pemberian dua orang yang bersengketa atau salah satu dari mereka. Maka semua itu adalah kotor dan haram, maka wajib bagi kamu mengembalikan semua pemberian itu.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan takutlah kamu daripada menyakiti orang islam atau menyumpahi mereka tanpa alasan yang benar. RasuluLloh SAWW telah bersabda, <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">من أذا مسلما فقد أذاني ومن أذاني فقد أذى الله<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span dir="LTR"></span></span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span dir="LTR"></span>“Barang siapa yang menyakiti orang islam sesungguhnya ia telah menyakitiku. Dan barang siapa yang menyakitiku sesungguhnya ia menyakiti Alloh.”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Telah bersabda RasuluLloh SAWW, “Menghardik orang islam adalah perbuatan fasik, dan membunuh orang islam adalah kufur”. <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan takutlah kamu daripada mela’nati orang islam, atau hewan, atau pembantu atau seseorang karena kondisi yang ada pada mereka</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"> meskipun mereka itu orang kafir kecuali kepada mereka yang sudah jelas kematian mereka dalam kekafiran seperti firaun dan abu jahal, atau kepada mereka yang jelas bahwa rahmat Alloh tidak akan sampai kepada mereka seperti iblis. Dan ketahuilah sesungguhnya la’nat yang dikeluarkan seseorang, maka la’nat itu akan naik ke langit dan pintu langit akan tertutup. Kemudian la’nat itu turun ke bumi dan bumi telah menutup dirinya. Kemudian la’nat tersebut mendatangi apa yang dila’nati, sehingga apabila ia dapati maka ia akan sampai kepadanya, namun jika tidak didapati maka la’nat itu akan kembali kepada orang yang mengucapkan la’nat tersebut.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan wajib bagi kamu berdamai dengan orang mukmin berkasih sayang dengan mereka dengan memperlihatkan kebaikan mereka dan menutupi aib mereka.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan wajib bagi kamu untuk menyambung tali persaudaraan dengan mereka karena menyambung tali persaudaraan memiliki keutamaan lebih daripada salat sunah dan puasa sunah terlebih lagi antara orang tua dan anak, kerabat. Alloh SWT telah berfirman, “</span></span><b><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Sesungguhnya orang mukmin adalah saudara maka perbaikilah tali persaudaraan diantara kamu sekalian”.<o:p></o:p></span></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan takutlah kamu merusak persahabatan diantara orang mukmin dengan mengadu domba dan menggunjing keburukan mereka dan lain sebagainya dimana hal itu harus dijauhi karena yang demikian itu besar dosanya bagi Alloh Ta’ala.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Adapun yang dimaksud mengadu domba adalah bahwasanya seseorang menukil perkataan dan disampaikannya kepada orang lain dengan maksud menimbulkan pertengkaran diantara kedua orang tersebut.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Telah bersabda RasuluLlah SAWW : la yadkhullul jannah namaam (Tidak akan masuk surga orang yang mengadu domba). Dan telah bersabda pula RasuluLlah SAWW, “Orang yang paling dimurka Alloh diantara kamu sekalian adalah orang yang merusak tali kasih sayang dengan mengadu domba, yang memisahkan tali persaudaraan, dan menggunjing orang (ghaibah) yaitu menceritakan keadaan seseorang tentang sesuatu yang tidak disenangi oleh orang yang dipergunjingkan baik orang itu hadir ataupun tidak, baik orang yang digunjing tadi mengetahui atau tidak, baik dengan bahasa yang jelas atau isyarat. <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Telah bersabda RasuluLloh SAWW :<o:p></o:p></span></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">كل المسلم عل المسلم حرام دمه وماله وعرضه</span></span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">“Bagi setiap orang muslim haram darahnya dan hartanya dan kehirmatannya”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Telah bersabda pula RasuluLloh SAWW<o:p></o:p></span></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">الزنا من اشد الغيبت</span></span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">“Ghaibah itu lebih berat dosanya daripada zina”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Allah SWT telah member wahyu kepada Nabi Musa AS, “Barang siapa mati dalam keadaan taubat dari ghaibah maka ia adalah orang terakhir yang masuk surge. Dan barang siapa yang mati sebagai tukang ghaibah maka ia adalah orang yang paling awal masuk neraka”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan takutlah kamu daripada berbuat aniaya karena sesungguhnya perbuatan aniaya dapat menjadi kegelapan di hari kiyamat, terutama berbuat aniaya kepada hamba Alloh karena yang demikian itu tiada akan dibiarkan oleh Alloh.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Telah bersabda RasuluLloh SAWW, “</span></span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Sesungguhnya yang menderita kerugian dari umatku adalah mereka yang datang pada hari kiyamat dengan kebajikan yang banyak, dan pula diapun telah melakukan pemukulan demikian….dan menghardik, dan mengambil harta orang lain. Maka diambilkan dari kebaikannya. Apabila amal kebaikannya telah habis, maka diambilkan dari keburukan (orang yang telah dianiaya) dan ditambahkan kepada timbangan kejahatannya kemudian dihalaulah dia ke dalam neraka”.<o:p></o:p></span></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Apabila kamu jatuh dalam perbuatan aniaya kepada seseorang, maka segeralah keluar daripadanya dengan meminta </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">qishas </span></span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">dan meminta </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">halal</span></span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">nya, dan mengembalikan barang yang diambil jika perbuatan aniaya itu berkaitan dengan harta benda.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Telah datang keterangan di dalam hadits, “</span></span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Barang siapa terdapat perbuatan aniaya atas saudaranya, maka memintalah halal kepadanya sebelum datang suatu hari dimana tidak ada dinar maupun dirham.”<o:p></o:p></span></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #073763;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Dan wajib bagi kamu untuk memelihara darah kaum muslimin dan kehormatan mereka dan harta benda mereka baik kerika mereka ada maupun ketika mereka pergi sebagai mana kamu memelihara milikmu, karena barang siapa yang menolong seorang muslim maka Alloh akan menolongnya, dan barang siapa merendahkan orang islam maka Alloh akan merendahkannya.</span></span><o:p></o:p></span></div></div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-80558055065787074262010-10-12T23:01:00.001-07:002010-10-12T23:05:57.298-07:00AKHLAK<span xmlns=""><div style="text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Alloh SWT berfirman :<br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">وانك لعللى خلق عظيم<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> <i>Dan sesungguhnya Engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung" (Al-Qalam 4)<br />
</i></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Dari Anas bin Malik diriwayatkan tentang makna <i>"yang paling baik akhlaknya"</i> ditanyakan kepada Nabi SAWW, "Ya rasululLoh, siapakah orang mukmin yang paling utama imannya ?" <br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Jawab beliau, "yang paling baik akhlaknya".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq berkata, "Akhlak yang baik adalah perjalanan hamba yang paling utama. Dengan akhlak yang baik maka cahaya sikap kesatrianya akan Nampak. Manusia yang tertutup (mastur) dari makhluk akan tersingkap akhlaknya".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq berkata, "Sesungguhnya Alloh mengkhususkan Nabi-Nya dengan apa-apa yang memang hanya dihususkan untuknya. Dia tidak memujinya dengan sesuatu dari sifat-sifatnya seperti yang dipujikan oleh makhluk-Nya. Alloh menegaskan <b>fainnaka la'alla khuluqin adim.</b><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung". Sedangkan menurut tafsiran Muhammad Al-Washiti, ayat tersebut bermakna Tuhan mensifati Nabi Muhammad SAWW dengan akhlak yang agung karena beliau adalah manusia terbaik diantara penduduk alam dan cukup dengan pujian Alloh. Dia juga mengatakan, bahwa akhlak yang agung adalah ketiadaan orang yang membantah dan dibantah karena pengetahuannya yang begitu mendalam mengenai Alloh. Makna akhlak yang mulia menurut Husin bin Mansur adalah ketiadaan buih (kesia-siaan) bekas makhluk dalam diri seseorang setelah pencapaian penglihatan pada Al Haqq. Sedangkan menurut Ahmad bin Isa Al Kharaz adalah ketiadaan keinginan atau cita-cita selain yang ditujukan kepada Alloh.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Menurut Muhammad Al-Kattani akhlak tercermin dalam sikap sufi. Artinya tasawuf adalah akhlak yang menjadi bekal dalam kebersamaanmu dengan Alloh. <br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Fudhail bin Iyadh berkata, "Seandainya seorang hamba memperbaiki semua kebaikannya sementara dia mempunyai seekor ayam lalu memperlakukannya dengan tidak baik, maka dia bukanlah seorang yang berakhlak.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Dikatakan bahwa Ibnu Umar RA jika melihat salah seorang budaknya yang memperbaiki salatnya maka dia memerdekakannya. Akhlaknya yang demikian itu sempat diketahui oleh budak-budak yang lain, maka mereka memperbaiki salatnya dengan menampak-nampakannya di hadapan Ibnu Umar dan Ibnu Umar memerdekakan mereka. Seseorang memprotesnya, "mereka shalat dengan ria" lalu dijawab, barang siapa menipuku didalam Alloh, hakikatnya dia sesungguhnya menipu saya karena Alloh".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Harits Al-Muhasibi berkata, "Kami mencari tiga hal yang hilang yaitu eloknya wajah bersama pemeliharaan kesucian diri, bagusnya ucapan bersama amanat, dan bagusnya persaudaraan bersama pemenuhan". AbduLlah bin Muhammad Ar-Razi berkata, "Budi pekerti adalah sikap yang menganggap kecil pada apa yang berasal darimu, dan menganggap besar dari apa yang berasal dari selain dirimu".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Ditanyakan pada Ahnaf bin Qais, "Dari siapa Tuan belajar akhlak ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Dari Qais bin Ashim Al-Munqiry".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Sampai sejauh mana akhlaknya ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Ketika kami duduk di rumahnya, tiba-tiba seorang budak wanita datang dengan mebawa besi panas, sebagai alat pemanggang daging. Benda itu lepas dari tangannya dan jatuh menimpa anak laki-laki Qais sehingga menyebabkan kematian-nya. Budak itu sangat ketakutan, tetapi Qais justru menghiburnya dengan megatakan, "Jangan takut, engkau bebas karena Alloh".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Syah Al-Kirmani berkata, "Tanda akhlak yang baik diantaranya menahan penderitaan dan menangggung siksaan." RasuluLloh SAWW bersabda, "<br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">انكم لن تسعواالناس باموالكم فسعواهم ببسط الوجه وحسن الخلق<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"<i>sesungguhnya kamu tidak akan bisa memuaskan manusia dengan hartamu, puaskanlah mereka dengan kecerahan wajah dan bagusnya budi pekerti".</i><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Ditanyakan kepada Dzunun Al-Mishri, "Siapakah yang paling menggelisahkan manusia ?" <br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"Yang paling buruk akhlaknya".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Wahab mengatakan bahwa tidaklah seseorang yang menjalankan akhlak yang baik selama 40 hari melainkan Alloh SWT akan menjadikan akhlak itu sebagai karakternya. <br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Firman Alloh SWT berfirm :<br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">وثيابك فطهر<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">"<i>Dan pakaianmu maka sucikanlah".<br />
</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Dikatakan bahwa ada seorang dari jama'ah haji memiliki seekor kambing. Dia melihatnya sedang terpancang di atas tiga tombak.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Siapa yang melakukan ini ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Saya," Jawab seorang anak budak.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Kenapa engkau lakukan ini ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Untuk menjagamu ". Kata budak itu.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Tidak, bahkan untuk menutupi perkaramu. Pergi dan engkau kini bebas." Jawabnya.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Ditanyakan kepada Ibrahim bin Adham,"Apakah egkau pernah bahagia di dunia ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Ya..dua kali".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Apa saja itu ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Pertama, ketika saya sedang duduk, datang seseorang mengencingi saya. Kedua, ketika saya duduk, datang seseorang dan langsung menampar saya".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Adalah Uwais Al-Qarni apabila terlihat oleh anak-anak, maka mereka akan melempirnya dengan batu.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Anak-anak, "Sapanya lembut.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Jika kalian hendak melampariku dengan batu, saya mohon lemparilah dengan batu-batu yang kecil, agar lutuku tidak pecah sehingga menghalangiku dari mengerjakan shalat".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Ada seorang lelaki bengis mencaci maki Ahnaf bin Qais. Lelaki itu terus mengikutinya sambil mengeluarkan kata-kata kotor sampai dia malu sendiri dan berhenti dari mencaci maki. <br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Wahai kawan ," Sapa Ahnaf.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Jika masih tersisa sesuatu di hatimu, maka muntahkanlah sekarang saja agar para ulama fikih tidak mendengarmu sehingga mereka akan mengadilimu".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Ditanyakan pada Hatim Al-Asham," Apakah tiap orang memiliki tanggungan ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Ya, kecuali dirinya," jawabnya.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Dikisahkan bahwa Khalifah Ali bin Abi Thalib RA memanggil seorang budak dan budak itu tidak menyahutinya. Beliau mengulanginya sampai tiga kali dan tetap tidak mendapat respon. Khalifah melangkah mendekat dan melihat budak itu sedang berbaring enak-enakan.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Apakah kamu tidak mendengar wahai bujang ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Mendengar," Jawabnya ringan.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Apa yang membuatmu tidak menyahut ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Saya merasa aman dari ancaman siksamu, karena itu saya bermalas-malasan."<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Pergilah, engkau bebas karena Alloh". Jawab Khalifah Ali RA.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Diriwayatkan bahwa Ma'ruf Al Kharqi turun ke sungai Daljah untuk mengambil wudhu. Dia letakkan mushaf dan jubah luarnya, tiba-tiba datanglah seorang wanita dan mengambil dua barang itu. Ma'ruf melihat lalu membuntutinya.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Wahai saudariku, "sapanya. "Saya adalah Ma'ruf AL-Kharqi. Anda jangan takut sebab anda tidak bersalah. Apakah engkau memiliki anak yang bisa membaca ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Tidak."<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Sudah menikah ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Belum"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Kalau begitu, kembalikan mushaf saya dan ambilah baju itu".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> <br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Sekelompok pencuri memasuki rumah Syaikh Abu AbduRrahman As-Sulami dengan terang-terangan. Mereka berlagak seolah – olah tidak merasa takut. Mereka mengambil semua apa yang dijumpainya. Abu AbduRrahman mengetahuinya, namun membiarkan mereka pergi dengan begitu saja. Pada hari berikutnya dia keluar dan menemukan sesuatu yang berkaitan dengan kasus pencurian.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Ketika saya melewati pasar,"jelasnya..,"saya melihat jubah saya pada seseorang yang sedang menawarkannya. Saya segera berpaling dan tidak menoleh kepadanya."<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Ahmad Al-Jariri berkata, "Saya kembali dari Makkah dan segera mendahului Al-Junaid agar dai tidak menyulitkan saya (melayaniku sehingga membuatku sibuk membalasnya). Saya ucapkan salam kepadanya kemudian meninggalkannya dan terus beranjak pulang. Ketika saya shalat subuh di masjid, tiba-tiba dia berada di shaf belakang saya. Selesai shalat, saya berkata kepadanya, "Kemarin saya mendahuluimu supaya engkau tidak menyulitkan saya".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Dia menjawab, "Itu adalah keutamaanmu dan ini adalah hakmu".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Abu Hafsh pernah ditanya mengenai akhlak lalu dijawab, "Akhlak adalah apa yang dipilihkan Alloh SWT untuk Nabi-Nya sebagaimana yang tertulis di dalam firman-Nya :<br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;">خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهاين<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> <i>"Jadilah pemaaf, dan suruhlah orang berbuat kebajikan, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh".<br />
</i></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Disamping itu, banyak pendapat yang memberikan makna akhlak dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan sebagai keberadaan seseorang yang dekat dengan manusia dan disertai keterasingannya dengan hal-hal yang berlaku di tengah-tengah kehidupan mereka. Ada juga yang mengartikan sebagai penerimaan sesuatu yang mendatangi dari kesia-siaan makhluk dan kepastian Al-Haqq, tanpa merasa jemu dan gelisah.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Abu Dzar Al-Ghifari datang ke kolam hendak mengambil air untuk air minum untanya. Akan tetapi sebagian pengambil air yang lain menyerobotnya dengan kasar. Abu Dzar hanya bisa memandang , lalu duduk kemudian berbaring. Seseorang yang melihatnya heran dan bertanya, kemudian dijawab, "Sesungguhnya RasuluLloh SAWW memerintahkan kita jika seseorang marah, maka hendaknya ia duduk. Jika dengan duduk tidak juga hilang, maka hendaklah ia berbaring".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Disebutkan di dalam kitab injil, "Hamba-Ku, ingatlah Aku ketika engkau marah, maka Aku akan mengingatmu ketika Aku marah".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Luqman bertanya kepada anaknya," Tidak akan diketahui tiga hal kecuali dalam tiga hal : Kasihan ketika marah, keberanian ketika dalam perang, persaudaraan ketika dibutuhkan". Nabi Musa AS pernah mengadu kepada Alloh SWT, "Tuhan saya memohon kepada Engkau untuk mengatakan kepadaku apa yang tidak ada pada diriku". Alloh mewahyukan kepadanya, "Engkau tidak melakukan demikian untuk-Ku, maka bagaimana Saya memperlakukanmu ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Yahya bin Ziad Al-Haritsi memilki seorang pelayan yang sangat buruk akhlaknya. Tetangganya heran lalu menanyakan kepadanya, "Mengapa engkau pertahankan pelayan itu,"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Supaya saya bisa mengajarinya sifat asih," Jawabnya.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Firman Alloh SWT :<br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">واصبغ </span><span style="font-size: 12pt;">عليكم </span><span style="font-size: 12pt;">نعمه </span><span style="font-size: 12pt;">ظاهرا</span><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: Arial;">وباطنا</span><br />
<span style="font-family: Arial;"></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "<i>dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya yang lahir maupun yang bathin".<br />
</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Dalam ayat ini terkandung pengertian bahwa nikmat lahir adalah kelurusan akhlak, sedangkan nikmat bathin adalah kejernihan budi pekerti. Al Fudhail bin Iyadh mengatakan, "berkawan dengan orang durhaka yang berakhlak baik lebih saya sukai daripada berkawan dengan orang ahli ibadah yang berakhlak buruk". Dikatakan bahwa akhlak yang baik adalah kemampuan memikul sesuatu yang dibenci dengan menggantinya dengan kebaikan yang ia tebarkan.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Diriwayatkan bahwa Ibrahim bin Adham keluar melewati segerombolan tentara. Seseorang dari mereka menemuinya dan berkata, "Dimana tempat hiburan ?" Ibrahim menunjuk ke arah kuburan. Wajah tentara itu memerah. Dia tersinggung dan langsung memukul kepada Ibrahim. Setelah dia pergi, seseorang memberitahukan tentara itu bahwa yang dipukulnya adalah Ibrahim bin Adham seorang ulama sufi yang zuhud yang berasal dari khurasan. Tentara itu terkejut dan ia menyesali perbuatannya dan langsung pergi menyusul Ibrahim.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Tuan maafkanlah saya, saya menyesal telah memukul tuan"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Ketika engkau memukul saya." Kata Ibrahim, "Saya memohonkan kepada Alloh surga untukmu".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Mengapa ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Saya tahu bahwa saya memasukkan perangkap terhadapmu. Saya tidak ingin mendapatkan bagianku yang baik darimu dan bagianmu yang buruk dariku".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Diceritakan bahwa Said bin Ismail Al-Hirri diundang seorang laki-laki untuk jamuan makan. Ketika sampai di depan pintu rumahnya, lelaki itu berkata, "Wahai Ustaz, bukan sekarang waktunya. Saya menyesal tidak bisa mengabarimu terlebih dahulu".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Abu Said pulang, dan sebentar kemudian kembali lagi. Ketika tiba didepan pintu, tuan rumah buru-buru keluar sambil menyapa,"Maaf Ustaz, undangan belum dimulai. Saya menyesal belum sempat mengabari ustaz. Datanglah sejam kemudian".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Abu Said berdiri mohon pamit kemudian pergi. Pada saat yang dijanjjikan tiba, dia berangkat dan ketika sampai di depan pintu, ia memperoleh jawaban yang sama sepeti semula. Dia pulang, datang lagi dan kembali pulang sampai bebeapa kali. Lelaki itu kagum menyaksikan ketabahan Abu Said. Dai menyesali sikapnya.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Wahai Ustaz, saya hanya ingin mengujimu," Kata lelaki itu seraya menyambutnya dengan rasa hormat.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Jangan kau memujiku atas dasar perilakuku yang kau teukan seperti anjing. Anjing jika dipanggil dia datang, dan jika dicegah dia pergi." Abu Said kemudian pergi seolah tidak terjadi apa-apa.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Abu Said ketika melewati sebuah gang besar, seseorang menumpahkan abu kotor dari balkon rumahnya. Teman-temannya yang melihatnya marah. Mereka mencaci maki orang yang melempar abu yang kotor tadi.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Janganlah kalian mengatakan sesuatu. Barang siapa yang patut mendapat siksaan neraka, lalu menerima lemparan abu itu dengan baik, maka baginya tidak boleh marah". Katanya.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Dikatakan bahwa ada seorang fakir yang singgah di rumah Ja'far bin Hanzalah. Ja'far melayaninya dengan baik. Orang fakir itu berkata,"Sebaik lelaki adalah engkau jiak saja engkau bukan orang yahudi".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Akidahku tidak akan menodai apa yang engkau butuhkan untuk dilayani. Mintalah kesembuhan pada dirimu sendiri, sedang diriku butuh hidayah".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Diceritakan bahwa AbduLlah seorang penjahit, menenerima jahitan dari seorang Majusi. Setelah selesai, orang majusi tersebut membayarnya dengan uang palsu dan AbduLlah menerimanya. Bertepatan dia hendak keluar karena suatu urusan, majusi tadi datang lagi untuk membayar ongkos jahitan yang kesekian kalinya. Murid AbduLlah yang menerimanya mengetahui bahwa yang diterimanya itu adalah uang palsu maka dia menolaknya. Bahka orang majusi itu diserahkan kepada seorang peneliti uang. Beberapa saat kemudian AbduLlah datang dan bertanya kepada muridnya, "Mana baju majusi itu ?"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Murid itu menceritakan kepada sang guru apa yang telah terjadi. Tentang kebohongannya, kepalsuannya, penolakannya, dan tindakannya kepada majusi itu.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "Buruk sekali apa yang telah engkau lakukan !. sudah berapa kali dia memperlakukan saya seperti itu, dan saya sabar menerimanya. Uang palsu itu saya lemparkan ke sumur agar tidak menumbulkan bahaya kepada orang lain." Tegur AbduLlah.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Akhlak yang buruk menyempitkan hati pemiliknya karena tidak memperluaskan tempat selain yang dikehendaknya sebagaimana tempat yang sempit yang tidak tidak memberi keleluasaan selain pemiliknya. Akhlak yang baik tidak akan menjadikan engkau berubah sebab karena seseorang yang berdiri di shaf di sampingmu. Sedangkan keburukan akhlak terdapat pada kejatuhan pandanganmu pada keburukan akhalak terhadap selainmu. RasuluLloh SAWW pernah ditanya tentang kesialan lalu dijawab," Keburukan akhlak".<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> Abu Hurairah RA menceritakan, "Seorang sahabat bertanya"<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> "<i>Ya RasuluLloh, mohonkanlah kepada Alloh agar kita dapat menghancurkan orang-orang musyrik." Beliau menjawab, "Saya diutus untuk menebarkan kasih sayang, bukan siksaan".<br />
</i></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12pt;"><b><i><br />
</i></b></span></div></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-38092349834986075972010-09-05T22:49:00.001-07:002010-09-05T22:54:32.509-07:00Do’a hanya untuk melahirkan rasa butuh kepada-Nya<span xmlns=""></span><br />
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Senin, 06 September 2010<br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="font-family: Arial;">طلبك منه اتّهام له وطلبك له غيبت منك له وطلبك لغيره لقلت حيائك منه</span><span style="font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Permintaanmu kepada-Nya (untuk memperoleh apa engkau inginkan) adalah kekhawatiran dan keraguanmu terhadap-Nya, dan pencarianmu kepada-Nya menunjukkan kehilanganmu terhadap-Dia, dan permintaanmu untuk sesuatu selain-Nya berarti sedikitnya rasa malu dirimu kepada-Nya<br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Yakni sesungguhnya seorang murid (yang sedang berproses mendekatkan diri kepada Alloh melalui bimbingan seorang guru), hendaklah menyibukkan diri di tengah perjalanannya dengan sesuatu yang dapat mendekatkan dirinya kepada Alloh SWT, dengan melaksanakan berbagai amal shaleh, dan tidak menyibukkan hatinya untuk mencari sesuatu yang lain karena sesungguhnya yang demikian ini tercela dan dapat menjadi sebab terputusnya perjalanan menuju Alloh. Karena sesungguhnya permintaanmu kepada-Nya agar Dia memberimu makanan atau rizki yang kamu harapkan dapat menguatkan dirimu dalam perjalanan menuju kepada-Nya apalagi keinginanmu mendapatkan lebih dalam hal rizki, sebenarnya yang demikian itu adalah kekuatiran (keraguan) dirimu kepada-Nya bahwa Dia tidak akan memberimu rizki. Karena sesunguhnya apabila kamu yakin kepada-Nya didalam menyampaikan kemanfaatan dan kebaikan kepada dirimu meski tanpa engkau minta, dan engkau yakin bahwa Dia lebih mengetahui akan kebutuhanmu, niscaya Dia mampu menyampaikan semua itu kepada dirimu tanpa engkau minta sekalipun.<br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Dan pencarianmu kepada-Nya</i> dengan mencari kedekatan terhadap-Nya, dan keinginan hilangnya <i>hijab</i> / tirai yang menghalangi antara dirimu dengan-Nya sehingga engkau bisa menyaksikan-Nya dengan mata hatimu, <i>itu menunjukkan kehilangan pandanganmu atas-Nya</i>. Karena sesungguhnya apabila sesuatu itu hadir tidaklah ia memerlukan pencarian.<br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Dan permintaanmu kepada-Nya untuk (nendapatkan) sesuatu selain-Dia</i> berupa beberapa macam harta benda dunia dan kemewahannya, dan beberapa keistimewaan semacam <i>karomah, mukasyafah (terbukanya tirai), ahwal (beberapa kondisi spiritual) dan maqamat (beberapa kedudukan)</i>, semua itu menunjukkan <i>sedikitnya rasa malu dirimu kepada-Nya</i>. Karena jika engkau memiliki rasa malu kepada-Nya, niscaya engkau tidak akan menoleh kepada yang lain ataupun mencari sesuatu selain-Dia.<br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Dan permintaanmu kepada selain-Dia</i> dengan menyandarkan diri kepada manusia didalam mendapatkan sesuatu harta benda dunia yang disertai rasa lalai terhadap Tuhannya, yang demikian itu menunjukkan jauhnya dirimu dari-Dia. Karena jika engkau dekat dengan-Nya, niscaya yang lain pasti jauh darimu. Demikian pula jika engkau menyaksikan dekat-Nya Dia denganmu, niscaya sudah mencukupimu dari kebutuhanmu kepada sekalian makhluk-Nya.<br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Oleh karena itu semua jenis meminta-minta bagi seorang <span style="text-decoration: underline;">murid</span> pada hakekatnya kurang dibenarkan baik itu ditujukan kepada <i>Al-Haq</i> apalagi kepada makhluk <b><i>kecuali permintaan itu dilakukan untuk sarana media beribadah kepada-Nya dan untuk memelihara etika dan tatakrama kepada-Nya dan untuk melahirkan rasa butuh kepada-Nya.</i></b><br />
</span></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(33, 88, 104); text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Adapun orang 'Ariif, maka mereka tiada melihat selain hanya Alloh Ta'ala semata, yang mereka cari secara hakikat bukan dari makhluk meskipun secara lahiriah yang mereka dapatkan adalah melalui perantaraan makhluk.<br />
</span></span></div><span xmlns=""></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-50666472941829666952010-09-05T22:27:00.001-07:002010-09-05T22:27:58.321-07:00Jalan menuju Alloh sebanyak hitungan nafas makhluk<span xmlns=''><p style='text-align: center; background: #215868'><span style='color:yellow; font-family:Trebuchet MS; font-size:14pt'>06/09/2010 4:35:57<br /></span></p><p style='text-align: center; background: #215868'><span style='color:yellow; font-size:14pt'><span style='font-family:Arial'>ما من نفس تبديه الاّ وله قدر فيك يمضيه</span><span style='font-family:Trebuchet MS'><br /> </span></span></p><p style='text-align: justify; background: #215868'><span style='color:yellow; font-family:Trebuchet MS; font-size:14pt'> Tiada satu nafaspun yang keluar dari diri manusia melainkan berasal dari pemberian Alloh SWT bukan dari manusia itu sendiri. Dan dari tiap-tiap nafas yang mengalir tersebut terdapat takdir / kepastian Alloh terhadap diri kita, adakalanya berupa keta'atan, atau maksiyat, atau ni'mat atau ujian. <br /></span></p><p style='text-align: justify; background: #215868'><span style='color:yellow; font-family:Trebuchet MS; font-size:14pt'> Maka setiap nafas yang terjadi pada diri manusia itu merupakan tempat/cawan bagi takdir Alloh Yang Maha Haqq. Dan sepatutnya kita senantiasa menjaga <em>adab/</em>tatakrama kepada-Nya.<br /></span></p><p style='text-align: justify; background: #215868'><span style='color:yellow; font-family:Trebuchet MS; font-size:14pt'> Dan kiranya inilah makna ucapan para ulama :<br /></span></p><p style='text-align: center; background: #215868'><span style='color:yellow; font-size:14pt'><span style='font-family:Arial'>الطرق الى الله بعدد أنفاس الخلق</span><span style='font-family:Trebuchet MS'><br /> </span></span></p><p style='text-align: justify; background: #215868'><span style='color:yellow; font-family:Trebuchet MS; font-size:14pt'><em>Jalan kepada Alloh sebanyak hitungan nafas para makhluk.</em><br /> </span></p><p style='text-align: justify; background: #215868'><span style='color:yellow; font-family:Trebuchet MS; font-size:14pt'> Dan bukankah tiada sesuatupun yang terjadi di dunia ini melainkan ada peran serta Alloh di dalamnya, tidak terkecuali nafas kita. Dan manakala nafas itu berlalu, maka saat itu juga waktu juga berlalu, dan umur kita juga berlalu tanpa bisa kembali lagi ke zaman dahulu. Oleh karena itu sayang sekali jika perbendaharaan yang tiada ternilaih ini dilewatkan begitu saja tanpa membawa makna penghambaan diri kehadirat Alloh SWT. <br /></span></p><p style='text-align: justify; background: #215868'><span style='color:yellow; font-size:14pt'><span style='font-family:Trebuchet MS'> Dari itulah beberapa thariqah mengajarkan kepada kita zikir <em>hifzul anfas, </em>yaitu zikir menjaga nafas kita agar tidak berlalu dengan sia-sia, antara lain dengan melafalkan kalimat </span><span style='font-family:Arial'>هو</span><span style='font-family:Trebuchet MS'> (Hu/Dia) ketika menarik nafas dan melafalkan lafaz </span><span style='font-family:Arial'>لله</span><span style='font-family:Trebuchet MS'> ketika melepaskan nafas (dan itu dilakukan dengan zikir <em>sirr/</em>tersembunyi tidak terucap di lidah tetapi mengalir di dalam hati). Dan tentu saja lebih sempurna jika dilakukan dibawah bimbingan seorang syaikh thariqah. <br /></span></span></p></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-87996101574453985782010-08-27T01:07:00.001-07:002010-08-30T19:10:14.904-07:00Firasat<div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">FIRASAT<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Alloh SWT berfirman :<br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">إنّ</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;"> في</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">ذلك</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">لآيةٍ </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">للمتوسمين</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Arial;"> </span></span></span> </div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i> "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda,</i>(QS Al-Hijr 75)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> RasuluLloh SAWW bersabda, :</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Tahoma;">اتّقوافراسة </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Tahoma;">المؤمن</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Tahoma;">فإنه</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Tahoma;">ينظر</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Tahoma;">بنور </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Tahoma;">الله</span></span></span><br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "<i>Takutlah kalian dengan firasat orang mukmin karena mereka melihat dengan cahaya Alloh</i>".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Ustadz Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq berkata, "Firasat adalah suara bathin yang masuk ke dalam hati dan meniadakan kontradiksi. Setiap suara hati memiliki nilai hukum yang menguasai hati. Kata firasat merupakan pecahan dari kata <i>farasa </i>yang mengandung makna menerkam atau memburu. <i>Farisah as-sabu'u </i>memiliki makna terkaman binatang buas. Akan tetapi makna pembandingnya tidak bisa diartikan dalam konteks hati secara apa adanya. Keberadaannya mengukuti kualitas iman. Setiap orang yang imannya lebih kuat, pasti firasatnya lebih tajam."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Abu Said Al-Kharaz mengatakan "Barang siapa melihat dengan cahaya firasat berarti dia melihat dengan cahaya <i>Al-Haq</i>. Sumber ilmu yang dipakai memandang berasal dari <i>Al-Haq</i>. Dia dapat melihat dengan tanpa lupa dan lalai. Hukum kebenaran Tuhan mengiringi gerakan lidah. Manusia semacam ini berbicara dengan menggunakan pancaran sinar kebenaran Tuhan. Ucapanya yang menyatakan <i>dia memandang dengan cahaya Al-Haq </i>artinya melihat dengan cahaya yang dikhususkan Alloh kepadanya."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Muhammad Al-Washiti mengatakan, "firasat adalah pancaran cahaya yang memancar ke dalam hati, dominasi ma'rifat yang membawa rahasia-rahasia ke dalam hati, dari sesuatu yang gaib menuju yang gaib sehingga dia mampu melihat sesuatu <span style="text-decoration: underline;">menurut sisi mana Tuhan memandang. </span>Dia bisa berbicara dengan hati makhluk."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Abul Hasan Ad Dailami mengatakan, : Saya pernah memasuki kota Antakiya wilayah Turki, karena sebab seorang pria yang berkulit sangat hitam. Menurut kabar yang saya terima, dia bisa berbicara yang sifatnya sangat rahasia. Sayapun tinggal bersamanya sampai dia keluar dari daerah pegunungan Lukam. Sewaktu keluar, dia membawa sesuatu yang mubah yang hendak dijualnya. Sementara keadaan saya sudah dua hari tidak makan apa-apa. Saya lihat apa yang dibawanya bisa dimakan.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Berapa hargnya ?" tanya saya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Saya membayangkan bisa membeli sesuatu yang berada di tangannya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Duduklah sampai saya selesai berjualan dan memberikan kamu apa yang hendak kamu beli." Dia memberi saran kepada saya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Saya tidak mempedulikan omongannya. Saya biarkan dia menyelesaikan urusannya, sementara saya berjalan ke penjual lain yang saya kira akan menawarkan dagangannya. Akan tetapi penjual itu tidak membutuhkan penawaran saya, sehinga membuat saya harus kembali kepada lelaki hitam tersebut. Saya mengulangi tawaran saya dengan suara yang agak keras,"Jika engkau menjual barang ini, maka katakan pada saya berapa harganya ".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Engkau telah kelaparan selama dua hari. Duduklah hingga saya menjual dan memberikan kepadamu apa yang hendak engkau beli." Dia kembali memberi saran kepada saya. Sayapun akhirnya duduk. Ketika dia menjual dan memberikan sesuatu kepada saya, kemudian dia pergi. Saya penasaran lalu mengikutinya. Dia menoleh kepada saya dan mengatakan," Jika kamu ditimpa keperluan, maka Alloh pasti menurunkannya kecuali jika nafsumu meminta bagian yang dapat menutupi keterkabulan dari Alloh."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Muhammad Al-Kattani mengatakan, "Firasat adalah ketersingkapan keyakinan, kemampuan melihat ghaib, dan dia merupakan bagian dari derajat iman." Dikatakan, Imam Syafi'i dan Muhammad bin Hasan berada di Masjidil Haram. Kemudian seorang pria measuki masjid. Muhammad bin Hasan mengatakan, "Menurut firasatku dia adalah tukang kayu.' Namun Imam Syafi'i megatakan, "Menurutku dia adalah seorang tukang besi." Keduanya lantas mendatangi orang tesebut dan menanyakan statusnya. Lelaki itu menjawab, "Saya sebelum tahun ini memang tukang besi, tetapi sekarang saya bekerja dalam perkayuan".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Abu Sa'id Al-Kharraz mengatakan, "Orang yang memiliki sumber adalah orang yang meneliti hal-hal ghaib selamanya dan hal-hal ghaib tidak tertutup dari pandngannya. Tidak ada yang tersembunyi darinya. Dialah gambaran orang yang ditunjukkan Alloh dengan firman-Nya :<br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">لعلمه </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">الدين</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">يستنبطونه </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">منهم</span></span></span><br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>...tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri)</i> (QS An-Nisa 83).<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Orang yang mencari tanda atau firasat adalah orang yang mengetahui tanda. Dai mengetahui sesuatu yang tersimpan dalam kemurungan hati. Kemampuannya didukung dengan petunjuk-petunjuk dan alamat-alamat. Alloh SWT berfirman :<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">إنّ </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">في</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">ذلك</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">لآيةٍ </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">للمتوسمين</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""> </span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Sesungguhnya yang demikian ini benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda). </i>(QS Al-Hijr 75).<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Artinya orang-orang yang mengerti apa yang ditampakkan oleh Tuhan dengan berbagai alamat / tanda-tanda. Mereka terbagi menjadi dua golongan : para wali Alloh dan para musuh-Nya. Orang yang mempunyai firasat melihat dengan cahaya Alloh. Demikian itu merupakan pancaran cahaya yang memancar ke dalam hati, sehingga ia dapat melihat berbagai makna atau niali-nilai yang termanifestasikan dalam alam semesta. Hal itu merupakan keistimewaan iman. Kebanyakan mereka adalah <i>Rabbany</i>. Alloh SWT berfirman :<br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">كونوا </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">ربّانيين</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbany</i> (QS Ali Imran 79).<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Rabbany </i>artinya para ulama ahli hikmah yang berakhlak dengan akhlak Tuhan dan berpikiran dengan pandangan Tuhan.<i><br />
</i>Mereka kosong dari pengaruh makhluk, Kecenderungan dari melihat mereka dan kosong dari kesibukan dengan mereka.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Abul Qasim Al-Munadi, seorang ulama sufi dari Naisabur terbesar di zamannya menderita sakit. Banyak ulama yang menjenguknya, diantaranya Abul Hasan Al-Busanji dan Hasan Al-Hadad. Sebelum tiba ditempat tujuan, keduanya sempat membeli beberapa buah apel di tengah jalan secara kredit. Keduanya kemudian membawanya kepada Abul Qasim. Ketika kedua tamu ini masuk dan duduk di sisi pembaringan. Abul Qasim berkata, " Kenapa suasana menjadi gelap ?"<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Kedua tamu itu terkejut. Seolah-olah ucapan itu ditujukan kepada mereka berdua. Keduanya gelisah dan kemudian mereka keluar dan bergumam, "Apa yang telah kita perbuat ?" Keduanya mencoba berfirir.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Barangkali kita belum membayar penuh harga apel," Kata mereka. Keduanya lantas pergi ke tempat penjual apel dan melunasi pembayarannya, kemudian kembali ke rumah Abul Qasim. Ketika pandangan beliau jatuh kepada mereka berdua, maka beliau bergumam, "Mungkinkah secepat ini kegelapan yang menyelimuti seseorang keluar darinya. Kabarkan pada saya ada apa yang terjadi pada kalian ."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Keduanyapun menuturkan kisah tentang apel, tentang harga dan tentang pemenuhan janjinya. Ulama itu diam mendengarkan. Beliau menemukan penyebab kegelapan ruang tidurnya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Memang benar seseorang dari kalian terlalu percaya pada temannya untuk tidak membayar penuh harga apel. Dia percaya dengan kebaikan penjual apel, sementara penjual apel itu malu untuk tidak memenuhi tawarannya. Dia sungkan dan takut berperkara karena sadar bahwa yang dihadapinya adalah ulama. Dia takut menagih. Sedangkan saya adalah penyebab utama. Engkau datang dengan membawa apel karna saya. Itulah yang saya lihat pada diri kalian."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Semenjak saat itu, Abul Qasim AL-Munadi masuk pasar setiap ada pelelangan. Dan ketika tangannya menjamah sesuatu yang sekiranya mencukupi harga senilai seperenam hingga setengah dirham, maka dia keluar dan kembali pada pangkal waktunya dan meniti-niti hatinya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Husain bin Manshur berkata, "<i>Al-Haqq</i>" Telah menguasai rahasia (hati), maka rahasia-rahasia itu akan menguasainya, mengurusi dan memberitahukan kepadanya rahasia-rahasia itu".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Seorang sufi ditanya tentang makna firasat, lalu dijawab, "Beningnya nurani yang berputar-putar di dalam kerajaaan (alam jasad, alam ruhani, dan alam ghaib) sehingga dia dimuliakan dengan kemampuan melihat makna-makna ghaib, berbicara trentang rahasia-rahasia penciptaan dengan pembicaraan yang nyata, dan dia tidak berbicara dengan dugaan atau persangkaan."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Dikatakan bahwa antara Zakariya Asy-Syahtani sebelum dia tobat, dan seorang wanita terjalin hubungan asmara. Suatu hari dia menghadap gurunya, Abu Utsman, setelah menjadi salah seeorang murid seniornya. Abu Utsman duduk sambil menekurkan kepalanya, sementara Zakariya duduk bersila di depan gurunya dengan pikiran melayang mengkhayalkan keasihnya. Abu Utsma mengangkat kepalanya dan menatap muridnya. "Mengapa engkau tidak merasa malu ?" tanya gurunya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Syaikh Abul Qasim menceritakan kisah awal perjalanan sufinya, dia mengatakan, "Ketika di awal perjumpaan saya dengan ustadz Abu Ali, beliau mengikat saya dalam suatu acara di majlis ta'lim di masjid Al-Mathuraz. Saya meminta izin beliau untuk keluar sebentar ke kota Nasa dan beliau mengizinkannya. Kemudian saya berjalan bersamanya. Di tengah jalan menuju majlis ta'lim, hati saya berbisik,"Sekiranya beliau mau menggantikan saya di majlis selama saya tidak ada...' belum selesai hati saya berbicara, Ustadz Abu Ali menoleh dna mengatakan kepda saya, "Saya akan menggantikanmu selama kamu tidak ada.: Kemudian kami berjalan, "hati saya kembali berbisik, "seandainya beliau sakit dan mengalami kesulitan untuk menggantikan saya selama dua hari dalam seminggu atau paling tidak sekali seminggu.' Tiba-tiba beliau menoleh kepada saya dan mengatakan, "Jika tidak mungkin menggantikan kamu dua hari seminggu, paling tidak saya akan menggantikanu seminggu sekali." Kami kembali berjalan dan ketika hati saya berbisik lagi dengan hal yang lain, beliau juga menoleh dan memberitahukan kepada saya apa yang telintas di hati saya".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Syah AL-Kirmani seorang ulama yang terkenal memiliki ketajaman firasat mengatakan, "Barang siapa yang mengatupkan pandangannya dari sesuatu yang haram, mencegah dirinya dari syahwat, menetapi bathinnya dengan keabadian perasaan diawasi Alloh, meneguhkan zahirnya untuk tetap mengikuti sunah RasuluLloh SAWW, dan membiasakan makan halal, maka firasatnya tidak mungkin salah".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Abul Husin An-Nuri pernah ditanya, "dari mana firasat orang-orang yang ahli firasat itu lahir ?"<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> :Dari firman Alloh yang berbunyi :</span></span><br />
<span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">وَنَفَحْتُ </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">فيْهِ </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">روْحيْ</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><br />
<br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Dan Kami tiupkan Ruh-Ku ke dalamnya </i>(QS Al-Hijr 29)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Barang siapa cahayanya lebih sempurna maka kesaksian hukumnya lebih tepat. Hukumnya dengan penglihatan firasatnya lebih benar. Mengapa kamu tidak melihat bagaimana peniupan ruh itu menjadikan keharusan sujud kepada-Nya ? Firman Alloh SWT :</span></span><br />
<span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">فإذا</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">سَوَيْتُهُ</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">وَنَفَحْتُ</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">فِيْهِ</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">مِنْ</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">رُوحِيْ </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">فقعُوا</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">لَهُ </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">ساجدين</span></span></span><br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> <i>Ketika Aku sempurnakan penciptaannya, dan aku tiupkan ruh Ku ke dalamnya, maka mereka bertiarap sujud kepadanya </i>(QS Al-Hijr 29)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""> <br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Uatadz Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq berkata, "Tafsiran berikut ini dari Abul Hasan An-Nuri yang menerangkan bahwa ayat teersebut mengandung kesamaan pengertian dengan penyebutan peniupan roh, bukan pembenaran seseorang yang mengatakan dengan pijakan kaki ruh, dan tidak sebagaimana ruh yang menyinari hati orang-orang yang lemah.jika benar baginya peniupan, penyambungan dan pemisahan, maka dia adalah orang yang menerima pengaruh dan perubahan. Itulah diantara beberapa ketinggian sesuatu yang baru. Alloh SWT telah mengkhususkan orang-orang mukmin dengan penglihatan dan cahaya yang dengan cahaya itu mereka berfirasat. Pada hakikatnya hal ini merupakan pengetahuan yang didasarkan sabda RasuluLlah SAWW, <i>" Sesungguhnya Dia melihat dengan cahaya Alloh". </i>Artinya dengan ilmu dan penglihatan yang dikhususkan kepadanya. Dia diistemawakan Alloh dengan kedua anugerah tersebut dan dipisahkan dari yang bukan bentuk-bentuknya. Penamaan ilmu dan penglihatan dengan istilah cahaya adalah bukan sesuatu yang diada-adakan. Sifat demikian itu tidak dijauhkan dengan penipuan karena maksud dari ayat tersebut adalah penciptaan."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Husain bin Manshur mengatakan, orang yang punya firasat adalah orang yang menembakkan kebenaran dengan lemparan pertama menuju sasaran yang tepat. Dia tidak condong kepada penafsiran, persangkaan dan dugaan." Dikatakan, firasat para murid masih pada taraf persangkaan, yang megharuskan peningkatan pada tataran pemastian. Sedangkan firasat para ahli ma'rifat adalah berada pada tataran pemastian yang mengharuskan pada tataran kepastian.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Ahmad bin Ashim Al-Anthaki mengatakan, "Jika kalian duduk bersama-sama orang yang ahli kebenaran, maka duduklah dengan kebenaran karena mereka adalah para <i>mata-mata (spionase) </i>hati. Merekad dapat memasuki hati kalian dan keluar dari hati kalian tanpa kalian sadari." Abu Ja'far Al-Hadad mengatakan," Firasat adalah awal bisikan hati dengan tanpa penentangan. Jiak timbul penentangan dari jenisnya, maka dia hanyalah sekedar lintasan dan bisikan nafsu."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Abu AbdiLlah Ar-Razi ketika singgah di Naisabur mengalami pengalaman sufi yang menarik. Dia mengatakan, "Ibnul Ambari pernah mengenakan pada saya pakaian yang terbuat dari bulu domba. Ketika itu saya melihat di kepala Dalf Asy-Syibli terdapat topi manis yang diikat dengan kain wol. Saya berbisik dalam diri saya, 'alangkah baiknya jika kedua hiasan tersebut berkumpul pada diri saya.' Ketika Asy-Syibli berdiri dari duduknya, dia menoleh kepadaku dan saya mengikutinya. Biasanya jika saya ingin mengikutinya, dia pasti menoleh kepadaku terlebih dahulu, namun kali ini tidak. Dai langsung berjalan dan masuk ke rumah tanpa memperhatikan saya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Lepaskan kain bulu itu." Perintahnya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Sayapun melepaskannya. Dia kemudian dia melipat kain itu, lalu menggabungkannya dengan topi dan memerintahkan seseorang untuk membakarnya."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Abu Hafs An-Naisaburi megatakan, "Tidak patut bagi seseorang mengaku memiliki firasat yang tajam sementara dia takut pada firasat orang lain karena Nabi SAWW pernah bersabda,"<i>Takutlah kalian pada firasat orang mukmin". </i>Beliau tidak mengatakan "Berfirasatlah". Maka bagaimana mungkin sah firasat seseorang sementara dia masih takut di maqam firasat."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Ahmad nin Masruq mengatakan, "Saya memasuki rumah seorang laki-laki yang sudah lanjut usia. Dia adalah satu diantara kawan-kawan kami. Saya memangilnya tetapi tidak mendapat sahutan. Sayapun masuk ke dalam dan mendapatinya dalam keadaan setengah lemah. Saya bergumam dalam hati,"Dari mana dia mendapat pertolongan, sementara dia adalah orang yang sudah sangat tua ?" Tiba-tiba dia menyahut, "Hai Abul Abas, tinggalkan bisikan hatimu yang busuk itu. Sesungguhnya bagi Alloh ada kelembutan yang sangat samar."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Az-Zubaidi mengatakan, "Saya bersama sekumpulan orang fakir tinggal beberapa lama di masjid Baghdad. Dalam beberapa hari kami tidak mengkonsumsi apa-apa. Sayapun mendatangi Ibrahim AL-Khawash untuk meminta sesuatu. Ketika pandangannya mengarah kepada saya, dia menyindir,' Kebutuhan yang menyebabkan engkau datang kepada saya karenanya, apakah Alloh mengetahuinya atau tidak ?'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Ya."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> 'Kalau begitu diamlah dan jangan menampakkannya pada makhluk.'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Saya akhirnya kembali ke Masjid dan berkumpul dengan orang-orang fakir. Kami diam, pasrah di hadapan Alloh dan tidak berapa lama, kami dibukakan rizki yang melebihi dari cukup."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Diceritakan,Sahal bin AbduLlah suatu hari tertimpa kelaparan. Dia mencoba berjalan tetapi jatuh. Rasa lapar dan penderitaan yang membuatnya tidak mampu bertahan hingga ia tergeletak di serambi masjid. Akan tetapi ia masih sempat berpesan, "Jika Syah AL-Kirmani mati pada hari ini atas kehendak Alloh, maka tulislah hal ini dan kirimkan kepadanya." Waktupun berjalan dan apa yang difirasatkan itu benar terjadi.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Ketika Abu AbdiLlah At-Turghandi seorang ulama besar di zamannya pergi ke kota Thus dan ketika sampai di daerah Kharwa, dia berkata kepada muridnya, "Belilah roti".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Daipun berangkat dan tidak lama kemudian kembali dengan membawa roti yang cukup dimakan untuk dua orang. <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Belilah yang lebih banyak" pintanya lagi.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Murid itupun berangkat dan membeli roti yang sekiranya cukup dimakan oleh sepuluh orang. Dai memang sengaja membeli lebih, tetapi tidak tahu apa maksudnya. Dia hanya berfikir bahwa perintah ini adalah perintah yang terakhir. Ketika keduanya melanjutkan perjalanan dan naik ke atas gunung, mereka dikejutkan oleh sekumpulan orng-orang yang ditawan para penyamun. Kaki dan tangan para tawanan itu dalam keadaan terikat. Kondisi mereka sangat tragis dan sudah beberapa hari tidak makan. Mereka meminta makanan kepada kedua orang tersebut.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Berikan makanan itu kepada saya," pinta Abu AbdiLlah kepada muridnya. <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Ustadz imam Al-Qusyairi menuturkan kisah sufinya. "Ketika saya bersama Uastadz Abu Ali Ad-Daqaq" kisahnya..maka pengajian Syaikh Abu AbduRrahman As-Sulami sedang berlangsung. Dia sebenarnya lebih senang mendengar sambil memenuhi keluhan orang-orang fakir dari pada berbuat yang tidak jelas arahnya. Dalam keadaan yang sama, Ustadz Abu Ali juga mengatakan seperti apa yang dikatakan Syaikh Abu AbduRrahman . barang kali diam lebih utama baginya. Kemudian dalam majlis tersebut Ustadz berkata, "Pergilah kesana, engkau akan mendapati dia sedang duduk di ruangan perpustakaan pribadinya. Di dalam perpustakaan itu terdapat beberapa jilid buku sampul merah yang salah satunya berbentuk segi empat ukuran kecil yang di dalamnya terdapat tulisan beberapa syair Husin bin Manshur. Ambilah dan bawa kemari jilid yang ada syairnya dan jangan berkata apa-apa kepadanya.' <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Ketika itu matahari berada di pertengahan langit . saya berangkat di tengah terik matahari, kemudian masuk dan di dalam perpustakaan saya menjumpai Syaikh AbduRrahman dan buku-bukunya sebagaimana yang disebut ustadz. Ketika saya duduk, Syaikh mengucapkan sesuatu,'Sebagian orang mengingkari salah seorang ulama yang gerakannya ada dalam diamnya.' Orang itu saya lihat sendirian di dalam rumah sambil berjalan berpuar-putar seperti orang yang dimabuk asmara, seperti inilah keadaan mereka." Katanya kemudian.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Ketika saya merenungkan apa ang diperintahkan Ustadz Abu Ali kepada saya dan beberapa gambarannya, kemudian membandingkannya dengan penjelasan-penjelasan syaikh AbduRrahman, saya menjadi bingung.'Bagaimana saya harus menyikapi dua hal ini ?" keluh saya. Sayapun berusaha berfikir dan memecahkannya tentang diri saya tersebut. Saya akhirnya berkata pada diri saya sendiri, "Tidak ada arah kecuali kebenaran. Ustadz memberi gambaran kepada saya tentang beberapa jilid buku dan perintahnya kepada saya untuk membawa buku-buku tersebut kepadanya tanpa harus meminta izin kepada pemiliknya. Saya sangat segan kepadanya dan tidak mungkin menentang perintahnya. Lantas untuk apa dia memerintahkan saya demikian ?<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Akhirnya saya mengeluarkan seperenam dari karangan Husin bin Manshur. Belum sempat berfikir macam-macam, syaikh AbduRrahman berkata kepada saya, "Bawalah lembaran itu kepadanya dan katakan kepadanya, sesungguhnya saya telah mempelajari jilid itu dan saya telah menukil beberapa syairnya ke dalam karangan saya." Kemudian saya berangkat pulang.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Diriwayatkan dari Hasan Al-Hadad yang mengatakan, "Saya bersama Aul Qasim Al-Munadi ketika ia bercengkerama bersama orang-orang fakir. Saya duduk bersama mereka, sampai Abul Qasim meminta saya mencari sesuatu. "Keluar dan bawalah sesuatu untuk mereka!' Saya sangat senang mendapat tugas ini karena bisa melayani orang-orang fakir. Saya mendatangi mereka dengan sesuatu setelah memenuhi kebutuhan saya. Saya masuk kedalam rumah untuk mengambil keranjang, lantas keluar. Ketika melewati lorong jalan besar yang penuh dengan deretan para saudagar, saya dikejutkan oleh syaikh yang tiba-tiba berada di situ. Wajahnya tampak berseri-seri. Saya sampaikan salam kepadanya kemudian bertanya, "Orang-orang miskin saya pikir masih di majlis tuan, apakah tuan sudah punya sesuatu untuk menjamu mereka ?" <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Dia diam sebentar kemudian menunjukkan kepada saya roti, daging dan anggur. Ketika saya sampai di pintu, dia mendekati saya, dari arah belakang pintu dan mendorongnya pada tempat dimana saya memasukinya. Sayapun kembali dan meminta maaf kepada syaikh. Saya tidak menemukan mereka. Saya pikir mereka berpencar. Saya menyampaikan alasan kepadanya, kemudian keluar mendatangi pasar dan kembali membawa sesuatu. 'masuk'. Katanya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Saya duduk dan menceritakan kepadanya pengalaman saya. <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Benar, para saudagar yang kamu temui di jalan itu adalah para penguasa. Jika engkau mendatangkan sesuatu pada kaum fakir, maka berilah seperti ini.., tidak seperti itu (maksudnya yang diperoleh dari para saudagar / kaum bangsawan).<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Abul Hasan AL-Kurafi berkata, "Saya mengunjungi Abul Khair, kemudain berpamitan pulang dan dia keluar mengantarkan saya sampai di depan pintu masjid. 'Hai Abul Hasan' panggilnya. 'Saya tahu kamu tidak membawa apa-apa. Karena itu bawalah dua apel ini'. Sayapun mengambilnya dan memasukkan nya ke dalam kantong baju lalu pergi melanjutkan perjalanan, dan tidak membukanya sampai tiga hari. Saya kemudian mengambil satu buah dan memakannya, dan ketika hendak mengambil yang sebuah lagi, tiba-tiba kedua buah itu kembali di dalam kantong baju saya. Saya memakan sebuah dan keduanya kembali lagi seperti semula sampai saya tiba di sebuah pintu. Saya berbisik, 'Kedua apel ini merusak kondisi tawakal saya'. Ketika saya mengeluarkan kedua apel itu dari kantong, tiba-tiba saya melihat seorang miskin yang berselimut kain mantel. 'Saya ingin apel'. Pintanya. Sayapun memberikan keduanya kepadanya. Ketika saya melanjutkan perjalanan, saya faham bahwa sebenarnya syaikh mengirimkan kedau apel tersebut kepada orang miskin tadi. Ketika itu saya berada di kerumunan orang yang berada di jalanan. Sayapun berbalik menemui orang miskin tadi akan tetapi tidak menemukannya.'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> Seorang pemuda menemui Al-Junaid. Dai sedang membicarakan suara bathin manusia, kemudian menyamapikannya kepada Al-Junaid. <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Apa yang disebutkan orang ini tentang kamu ?" Tanya Al-Junaid.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Percayalah pada sesuatu".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Engkau percaya ?"<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "Saya percaya demikian…demikian..". tegasnya kemudian.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"tidak, tapi percayalah yang ke dua". kata al-Junaid.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dia melakukannya kemudian mengatakan,"Saya mempercayai demikian..demikian..".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Bukan demikian, percayalah yang ke tiga".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Imam AL-Junaid kembali mengatakan seperti semula.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> "ini sangat mengherankan, engkau benar dan saya tahu hati saya." Jawab pemuda itu akhirnya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Engkau memang sudah benar. Dalam perkara yang pertama dan kedua dan ketiga engkau benar. Saya melakukan yang demikian hanya untuk mengujimu, apakah hatimu berubah". Jelas Al-Junaid.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ibrahim, seorang sufi terkenal jatuh sakit. Lalu dibawakan kepadanya segelas obat. Dia mengambil gelas itu dan hanya memandangnya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Hari ini sedang terjadi peristiwa penting di kerajaan. Saya tidak akan makan dan minum sampai saya mengetahuinya." Dai mengungkapkan firasatnya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Beberapa hari keudian datang kabar kepadanya bahwa imam AL-Qurtubi pada hari itu (saat ia membuka firasatnya) masuk kota mekah dan terbunuh dalam peperangan tersebut.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Anas bin Malik mengatakan, "saya mampir ke rumah Utsma bin Affan. Dari rumahnya saya melihat seorang wanita yang tengah berjalan. Saya berfikir tentang kecantikan tubuhnya. Utsman tersenyum lantas menyindir saya, "Sedang bertamu kepada saya seseorang dari kamu sekalian, sementara pengaruh zina nampak di kedua matanya.' Saya penasaran, lalu saya bertanya, 'Apakah itu wahyu setelah RasuluLloh SAWW ?'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dia menjawab, "Tidak, akan tetapi penglihatan, bukti dan firasat adalah kebenaran.'"<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ahmad Al-Kharaz berkata, "saya masuk Masjidil Haram dan saya melihat seorang fakir yang pakaiannya ada dua sobekan sedang meminta sesuatu. Saya berkata dalam hati, 'Seperti inikah kemiskinan yang menimpa manusia ?'. tiba tiba mata orang fakir itu memandng saya. Pandangannya menembus sampai ke ulu hati saya. Dia menyindir saya dengan menyitir sebuah ayat :<br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">واعلمواأنّ </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">الله</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">يعلم</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">ما</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">في</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">انفسكم </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">فاحذروْه</span></span></span><br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>""Dan ketahuilah bahwasanya Alloh mengetahui apa yang ada di dalam hatimu maka takutlah kepada-Nya'.</i> (QS Al-Baqarah 235)<br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Kemudian saya mengatakan, 'saya memohonkan ampun rahasia saya.' Dia diam lalu memanggil saya seraya mengutip sebuah ayat lain :</span></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> </span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"> </span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">وهو</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">الذي</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">يقبل</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">التوبة</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">عن</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">عباده</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">ويعفو</span></span></span> <span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">عن </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">السيّئات</span></span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>'Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan.</i> (QS Asy-Syura :25)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ibrahim Al-Khawash menceritakan, "Saya di Baghdad di temapt kumpulan orang-orang kota. Dalam kumpulan itu terdapat juga kumpulan orang-orang fakir. Kemudian datang seorang pemuda yang sangat elok, baunya harum, dan wajahnya sangat menawan. Saya menoleh kepada kawan-kawan dan membisikkan sesuatu kepada mereka.' Dia adalah yahudi'. Semua orang menjadi membencinya. Saya keluar dan saya juga keluar, kemudian dia kembali dan menanyakan sesuatu kepada jama'ah,'apa yang dikatakan syaikh teersebut tentang saya.' Mereka marah dan tidak mempedulikan pertanyaannya. Akan tetapi dia terus mendesak sampai orang-orang menjawabnya,'Engkau adalah yahudi'. Pemuda itu terkejut. Dia heran dengan apa yang dikatakan orang-orang. Diapun beranjak pergi dan menemuhi saya. Dia duduk bersimpuh di hadapan saya lalu menyatakan keislamannya. <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">'apa yang menyebabkan anda masuk islam ?' seseorang bertanya<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dia menjawab, "Di dalam kitab-kitab kami disebutkn bahwa orang yang benar firasatnya tidak pernah salah. Saya hanya menguji orang-orang islam. Saya memikirkan mereka. Jika memang ada orang yang benar diantara mereka, maka di dalam kelompok islam inilah adanya karena mereka mengucapkan firman Alloh. Dan ketika hal itu diperlihatkan kepada saya dan saya berfirasat, maka tahulah saya bahwa dia benar.' Pemuda itu akhirnya menjadi ulama sufi yang besar.'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ahmad Al-Jariri mengatakan, "Diantara kalian ada orang-orang yang jika <i>Al-Haqq</i> menghendakinya bisa berbicara tentang kerajaan langit, apakah dia megetahuinya sebelum ditampakkan kepadanya ?'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Tidak" jawab mereka.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Saya menangisi hati manusia yang di dalamnya tidak dijumpai sesuatu yang berasal dari Alloh," jelas saya.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Abu Musa Ad-Dailami mengatakan pengalamannya, Saya pernah bertamu ke rumah AbduRrahman bin Yahya untuk menanyakan makna tawakal, lalu dijawab, 'Kalau engkau memasukkan tanganmu ke mulut seekor naga sampai ke pergelangan tangan, bersama Alloh engkau tidak takut apapun selain-Nya.' <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Saya keluar dan pergi ke rumah Abu Yazid Al Bustomi juga untuk menanyakan makna tawakal. Saya ketuk pintu rumahnya dan dia menyahut dari dalam,' Bukankah jawaban yang kamu peroleh dari AbduRrahman sudah cukup ?' saya penasaran dan mengatakan kepadanya, 'Bukalah pintunya.' Dia menyahut dari dalam, engkau tidak mengunjungiku sebagai pengunjung, tetapi hanya untuk bertanya, dan saya cukup menjawabnya dari balik pintu.'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Saya diam sejenak di depan pintu lalu pulang. Setahun kemudian saya mendatangi lagi. "Selamat datang engkau sekarang adalah pengunjungku.' Saya kemudian tinggal bersamanya selama sebulan. Selama itu tidak ada bisikan di dalam hati saya selain membisikkan tentangnya. Ketika hendak berpamitan saya sempat menanyakan sesuatu kepadanya, 'apakah ada faedah untuk saya ?' Dia menjawab, 'Ibu saya ketika mengandung saya pernah membisikkan sesuatu kepada saya. Jika disodorkan kepadanya makanan yang halal maka beliau mengambilnya. Jika makanannya syubhat, beliau mencegah tangannya untuk mengambilnya."'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ibrahim AL-Khawash berkata, "Saya masuk desa, namun di tengah perjalanan saya tertimpa musibah yang cukup berat. Ketika sampai di Makkah, sesuatu yang mengherankan menarik perhatian saya. Tiba-tiba seorang lelaki tua yang sangat lemah muncul di hadapan saya dan memanggil saya,' Hai Ibrahim, saya memperhatikanmu sejak memasuki desa. Saya sengaja tidak menyapamu karena tidak ingin mengganggu kesibukan hatimu. Sekarang saya mengeluarkan rasa was-was dari dalam hatimu.'"<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Diriwayatkan bahwa Ali bin Abu Bakar AL-Furqani setiap tahun pergi ke Makkah untuk haji dan umrah. Ketika melakukan perjalanan haji, dia lewat Naisabur tetapi tidak mampir ke rumah Ali Abu Utsman Al-hirri. Pada haji berikutnya dia sempat mampir. <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Dai mengatakan, "Sayapun masuk ke rumahnya dan mengucapkan salam kepadanya akan tetapi dia tidak menjawab. Saya membathin,' Seorang muslim masuk rumahnya lalu mengucapkan salam kepadanya dan dia tidak menjawabnya.' Barusaja hatiku berhenti berbisik, Abu Utsman menyahut,' Apakah seperti ini seseorang melakukan ibadah haji, sementara ibunya dibiarkan di rumah sendirian. Dia tidak berbakti kepada seorang ibu.'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Saya takut. Pasti kata-kata itu ditujukan kepada saya. Saat itu juga saya pulang dan menemani ibu sampai beliau wafat. Kemudian saya berkunjung lagi ke rumah Abu Utsman, beliau menyambut saya dan menemani saya duduk. Saya tinggal bersamanya sampai beberapa waktu hingga beliau wafat.'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Khair An-Najas berkata, "Saya sedang di rumah. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh bayangan kehadiran al-Junaid yang muncul di samping pintu. Dia seperti berdiri mematung. Saya segera mematikan bisikan itu dari hati saya. Kejadian itu terulang sampai yang ketiga kalinya. Sayapun akhirnya kepuar dan ternyata Al-Juanid benar-benar berdiri di samping pintu. Dia menegur saya,'Mengapa tidak kamu keluarkan bisikan hati pada saat bisikan yang pertama ?'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Muhammad bin Husain Al-Busthami berkata, "Saya masuk rumah Abu Utsman AL-Maghribi, spontan hati saya berbisik,'semoga dia menawarkan sesuatu kepada saya.' Abu Utsman menyahut, 'Tidak akan mencukupi manusia yang saya mengambil sesuatu dari mereka sampai mereka menambah masalahku untuk mereka.'"<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Seorang fakir menuturkan pengalamannya, dia mengatakan, "Ketika saya di Baghdad, saya membayangkan AbduLlah Al-Murta'isi memberi saya uang lima belas dirham untuk membeli sebuah bejana dan sepasang sandal. Sayapun masuk perkampungan dan menginap di sebuah penginapan. Tiba-tiba pintu rumah saya diketuk seseorang. Saya segera membukanya. AbduLlah berdiri di depan pintu dan saya terkejut memandangnya. Angin berhembus halus menyertai kedatangannya, masuk ke dalam dan menerpa badan saya. Dai mengatakan,"Ambil kantong ini".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Wahai tuan, saya tidak menginginkannya".<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">"Mengapa engkau menyiksa (maksudnya AbduLlah tersiksa oleh suara firasatnya yang melihat seorang fakir yang menginginkan uang) kami ?" dan berapa yang engkau inginkan ?'<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">'limabelas dirham'.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">'ini limabelas dirham' Jelas AbduLah.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Alloh SWT berfirman :<br />
</span></span></div><div style="text-align: center;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">أومن </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">كان</span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">ميّتا </span></span></span><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Arial;">فأحييناه</span></span></span><br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"><br />
</span></span></span><br />
<span xmlns=""><span style="color: yellow; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy; font-family: Trebuchet MS;"> </span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><i>Dan apakah orang yang suadah mati kemudian dia Kami hidupkan </i>(QS Al-Abn'am 122)<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ayat ini menurut segolongan kaum sufi adalah pikiran mati, lalu Alloh menghidupkannya dengan cahaya firasat, lalu dijadikan untuknya cahaya <i>tajali </i>dan <i>musyahadah. </i>Dai tidak menjadi seperti orang yang berjalan diantara orang-orang yang lupa dalam keadaan lupa. Dikatakan pula jika firasat benar, pemiliknya naik sampai ke tingkat musyahadah.<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Ahmad bin Masruq berkata, "seorang tua datang kepada saya, dia berbicara kepadaku tentang firasat dengan kata-kata yang bagus. Lidahnya lezat dan suara bathhinya baik. Sebagian ungkapan yang disampaikan mengatakan, "Setiap apa yang jatuh menjadi milikmu di dalam suara bisikan hatimu, katakanlah kepadaku.' Lalu terlintas di hatiku bahwa dia seorang yahudi. Suara bathin ini sangat kuat dan tidak mungkin tergeser. Sayapun kahirnya menyampaikannya kepada Ahmad Al-Jariri. Dia kagum seraya mengucapkan takbir. Saya bergumam,' saya harus mengabarkan hal itu kepada pak tua tadi.' Maka saya mendatanginya dan mengatakan,' engkau pernah berpesan kepadaku bahwa jika ada firasat yang jatuh ke dalam hatiku, saya harus megabarkanmu. Firasat yang timbul dalam hatiku mengatakan bahwa engkau adalah yahudi.' <br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="background-color: navy; color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;">Pak tua itu menundukkan kepalanya dan merenung beberapa saat kemudian dan lantas mengatakan, 'Engkau benar'. Katanya. 'Dan sekarang saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Alloh dan Muhammad adalah utusan-Nya.' Saya telah menekuni semua mahzab agama.' Saya menimpalinya.,' jika memang bersama mereka ada sesuatu, maka apakah sesuatu itu ? Saya telah memasukimu dan telah mengabarkan kepadamu bahwa kamu berada dalam kebenaran.' Lelaki tua itu dikemudian hari menjadi seorang muslim yang baik."<br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span xmlns=""><span style="color: yellow; font-family: Trebuchet MS; font-size: 14pt;"><span style="background-color: navy;">Dikisahkan dari Al-Junaid bahwa Sarry As-Saqathy pernah berkata kepadanya, "Tinggalkanlah pesan untuk manusia !". beliau menjawab, 'di dalam hati saya ada rasa malu tentang ucapan yang ditujukan kepada manusia. Saya mendatangi dan mengabarkan kepada mereka bahwa diriku berhak mendapatkan hal itu. Pada suatu malam dalam mimpiku aku melihat RasuluLloh SAWW. Pada waktu itu malam Jum'at. Beliau mengatakan kepadaku, <i>Sampaikan pesan kepada manusia.'</i> Saya lalu terjaga dari tidur dan kemudian mendatangi pintu rumah Sarry As-Saqathy sebelum subuh. Saya ketuk pintunya. Beliau menyahut, 'mengapa engkau baru mempercayai kami sampai dikatakan kepadamu.'"Al-Junaid akan duduk di hadapan manusia besok di masjid". Sementara di tengah-tengah manusia beredar kabar bahwa Al-Junaid akan duduk di hadapan manusia untuk memberi fatwa. Kemudian datang seorang anak nasrani menghadang Al-Junaid dan bertanya, 'Wahai Syaikh, apa makna sabda RasuluLloh SAWW yang menyatakan : <i>Takutlah kamu firasat orang mukmin karena orang mukmin melihat dengan cahaya Alloh ?" </i>Al-Junaid menundukkan kepalanya, kemudian mengangkat lalu menjawab, "Masuklah Islam. Sungguh telah dekat waktu Islammu !" anak itupun segera masuk Islam.</span><br />
</span></span></div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-5500357565060639142010-08-25T23:27:00.001-07:002010-08-25T23:27:31.083-07:00KEMERDEKAAN<span xmlns=''><p style='text-align: center'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:14pt; background-color:navy'><strong>KEMERDEKAAN<br /></strong></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-size:12pt'><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>اللّه</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> SWT berfirman,<br /></span></span></p><p style='text-align: center'><span style='color:yellow'><span style='font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'>"</span><span style='font-family:Arabic Transparent'><span style='font-size:14pt; background-color:navy'>وَيُؤْثِرُوْنَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَة</span><span style='font-size:12pt; background-color:navy'>ْ</span></span><span style='font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><br /> </span></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em>"Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri sekalipun mereka dalam keadaan kesusahan'" (Al-Hasyr 9)</em><br /> </span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Artinya, orang-orang Anshar mengutamakan orang-orang Muhajirin atas mereka sendiri untuk memurnikan dari apa yang mereka keluarkan.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow'><span style='font-size:12pt'><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> Ibnu Abas RA. Menuturkan sabda </span><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>َسُوْلُ اللّه</span></span><span style='font-family:Tahoma'><span style='font-size:12pt; background-color:navy'> SAWW yang mengatakan :</span><span style='font-size:14pt; background-color:navy'><br /> </span></span></span></p><p style='text-align: center'><span style='color:yellow; font-size:14pt'><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>اِنَّمَا يَكْفِى أَحَدُكُمْ مَاقَنَعَتْ بِهِ نَفْسُهُ وَإِنَّمَا يَصِيْرُ إِلَى أَرْبَعَةِ أَذْرَعٍ وَشِبْرٍ وَإِنَّمَايَرْجِعُ إِلَى آخِرِهِ</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'><br /> </span></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'>"Sesungguhnya seseorang dari kalian mencukupkan dengan apa yang menjadi kepuasan nafsunya, sampai menjadi empat hasta dan satu jengkal serta segala perkara kembali pada kesudahannya (akhirnya)."<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaaq mengatakan,"Sesungguhnya makna kemerdekaan/kebebasan dibatasi dalam ketiadaan seorang hamba dibawah pengaruh perbudakan makhluk, tidak dikendalikan penguasa yang mengatur alam (para raja atau presiden) dan tanda sahnya kemerdekaan dibuktikan dengan kegugurnya sifat yang membedakan dari hatinya diantara hal-hal (yang menjadi pilihannya). Bagaimana semua posisi yang menghadangnya adalah sama".<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-size:12pt'><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> Haritsah RA pernah mengatakan pada </span><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>َسُوْلُ اللّه</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> SAWW, "Jiwaku zuhud dari dunia. Bagiku tidak ada bedanya antara batu dan emas". Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq mengatakan, "Barang siapa menghinakan dunia, maka dia bebas darinya, dan jika berpindah menuju kampung akhirat maka dia juga bebas darinya". Beliau juga mengatakan bahwa orang yang bebas dari dunia maka akhirat kelak juga bebas darinya".<br /></span></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-size:12pt'><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaaq mengatakan, "Ketahuilah bahwa hakikat kemerdekaan terletak dalam kesempurnaan penghambaan. Jika penghambaannya benar untuk </span><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>اللّه</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'>, maka kemerdekaannya bersih dari perbudakan sesuatu yang berubah. Adapun orang yang berangan-angan bahwa dirinya dipasrahkan hanya kepada-Nya dengan melepaskan semua waktu untuk ibadah dan menyatukannya dengan <em>lrikan-Nya </em>dari batasan <em>amar makruf nahi munkar </em>maka dia termasuk orang yang mengerti dalam membedakan beban-beban hukum. Demikian itu menjadikannya terlepas dari dua dunia".<br /></span></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-size:12pt'><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> </span><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>اللّه</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> SWT berfirman, <br /></span></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: center'><span style='color:yellow'><span style='font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'>"</span><span style='font-family:Arabic Transparent; font-size:14pt; background-color:navy'>وَاعْبُدْ رََّكَ حَتَّى يَأتِيَكَ الْيَقِيْنُ</span><span style='font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><br /> </span></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> <em>"Dan sembahlah Tuhanmu hingga datang keyakinan padamu" (Al-Hijr 99)<br /></em></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Yakni kematian. Penafsiran ini lebih disepakati para ahli tafsir.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Tanda kemerdekaan bagi seorang hamba diantaranya adalah ketiadaan hatinya di bawah penghambaan makhluk, kepentingan-kepentingan dunia dan tujuan-tujuan akhirat. Dirinya adalah dirinya. Tidak satupun keduniaan yang bersifat sementara mampu memperbudaknya, tidak juga keinginan, angan-angan, permintaan, tujuan, harapan, dan keuntungan. Dirinya bebas dari semua itu. Dalf As-Syibli pernah ditanya, "Tidakkah engkau tahu bahwa Dia adalah Dzat Yang Maha Pengasih ?" lalu dijawab,"Benar semenjak saya mengetahui sifat kasih sayang-Nya, saya tidak lagi meminta dia untuk mengasihi saya. <em>Maqam</em> kemerdekaan amatlah mulia".<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Abul Abbas As-Sayyari berkata, "Seandainya shalat tanpa bacaan Al-Qur'an sah, maka sah pula gubahan syair ini :<br/><br /> </span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> <em>Saya berangankan suatu kondisi<br /></em></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em> Berada dalam suatu zaman<br /></em></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em> Yang engkau akan melihat dua biji mata saya<br /></em></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em> Sebagai kemerdekaan yang terbit</em><br /> </span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-size:12pt'><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> Banyak pendapat para guru sufi tentang makna kemerdekaan diantaranya adalah pendapat Husain bin Manshur yang mengatakan, "Barang siapa menghendaki kemerdekaan, maka teruslah dalam penghambaan (kepada </span><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>اللّه</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'>)". <br /></span></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Imam Al-Junaid ditanya tentang orang yang tidak terpengaruh oleh dunia melainkan seukuran isapan satu biji-bijian terkecil, lalu dijawab, "Seorang budak juga tidak terpengaruh oleh keberadaan dirham. Sesungguhnya kau tidak akan sampai pada makna kemerdekaan sementara hakikat penghambaan yang menjadi tanggunganmu masih tersisa (terpengaruh kepentingan).<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-size:12pt'><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> Bisyir Al-Hafi berkata, "Barang siapa menginginkan kelezatan makanan kebebasan dan terbebas dari perbudakan, maka sucikanlah rahasia yang berada diantaradirinya dengan </span><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>اللّه</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'>". <br /></span></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-size:12pt'><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'> Husain Al-Manshur juga pernah mengatakan, "Jika seorang hamba mengambil hak beberapa <em>maqam </em> penghambaan secara keseluruhan yang menjadikannya bebas dari kepayahan penghambaan, maka kerjakan fungsi penghambaan dengan tanpa tekanan dan beban. Itu adalah <em>maqam </em>para Nabi SAWW dan orang-orang yang ahli kebenaran. Artinya, menjadi orang yang terbebani namun merasa tidak terbebani dan hatinya tidak diliputi rasa berat (karena penghambaannya kepada </span><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>اللّه</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'>), meski hukum syariat pada kenyataannya membemani yang demikian".<br /></span></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Manshur Al-Faqih membacakan syair :<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em>Tidakkah tersisa pada diri manusia<br /></em></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em>Kebebasan, dan tidak juga pada jin<br /></em></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em>Telah berlalu kebebasan dua golongan<br /></em></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em>Maka mereka menghiasi hidup dengan kepahitan<br /></em></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Ketahuilah bahwa sesungguhnya sebagian besar kebebasan terdapat dalam pemberian pelayanan pada orang-orang faqir. Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq mengatakan, "Alloh memberikan wahyu kepada Nabi Dawud AS, 'Jika kamu melihat-Ku dengan pencarian, maka jadikanlah dirimu sebagai pelayan-Ku'".<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> RasluLlah SAWW bersabda :<br /></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: center; margin-left: 36pt'><span style='color:yellow; font-size:12pt'><span style='font-family:Arabic Transparent; background-color:navy'>سيّدُالْقوْمِ خادمهم</span><span style='font-family:Tahoma; background-color:navy'><br /> </span></span></p><p style='text-align: justify; margin-left: 36pt'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'><em> "Tuan bagi suatu kaum adalah yang menjadi pelayan bagi mereka"</em>.<br /></span></p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt; background-color:navy'> Yahya bin Mu'adz mengatakan, "Anak-anak dunia adalah orang yang dilayani para budak dan pelayan, sedang anak-anak akhirat adalah orang-orang yang dilayani kelompok orang merdeka lagi orang baik".<br /></span></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><span style='color:yellow; font-family:Tahoma; font-size:12pt'><span style='background-color:navy'> Ibrahim bin Adham mengatakan, "Sesungguhnya kebebasan yang mulia adalah keluar (terbebasnya diri) dari penghambaan dunia sebelum dunia meninggalkannya". Dia juga mengatakan, "Jangan berkawan kecuali kepada orang yang bebas (merdeka) lagi mulia. Mendengarlah dan jangan berbicara".</span><br /> </span></p></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-91508330250276997532010-08-22T02:03:00.000-07:002010-08-22T02:30:09.460-07:00PRAWIRA<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"></span><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">PRAWIRA<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Alloh SWT berfirman :<o:p></o:p></span></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">انّهم</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">فتية</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">آمنوا</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">برّبهم</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">وزدناهم</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">هوداً</span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">“</span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk “. </span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">(QS : Al-Kahfi 13)<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">RasuluLloh SAWW bersabda :<o:p></o:p></span></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">لا</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">يزالُ</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">الله</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">تعالى</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">في</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">حاجة</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">العبد</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">مادام</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">العبد</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">في</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">حاجة</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">أخيه</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">المسلم</span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><i><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Alloh Ta’ala senantiasa memenuhi kebutuhan hamba selama hamba tersebut memenuhi kebutuhan saudara muslimnya.<o:p></o:p></span></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq berkata, “Asal sifat prawira atau pemuda yang satria adalah keberadaannya yang senantiasa dalam urusan saudaranya. Beliau berkata, “Kesempurnaan akhlak semacam ini tidak ada yang memiliknya selain RasuluLlah SAWW. Setiap orang pada hari kiyamat akan mengatakan “diriku....diriku...” sementara Nabi kita mengucapkan “Umatku...umatku..”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Imam Al-Junaid mengatakan, “Sifat perwira atau satria adalah memaafkan kesalahan kawan-kawannya.” Dikatakan juga bahwa sifat </span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">al-futwah</span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> atau perwira adalah ketiadaan diri memandang lebih atas yang lainnya. Abu Bakar Al-Waraq mengatakan “Seorang pemuda satria adalah yang tidak memiliki musuh”. Muhammad bin Ali At-Turmudzi mengatakan,”Sifat perwira adalah menjadikan nafsu sebagai musuh Tuhanmu.” Dikatakan, seorang pemuda satria adalah yang tidak memiliki musuh dengan sapapun.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq mengatakan, saya pernah mendengar Nashr Abadzi mengatakan bahwa para pemuda </span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Ashabul Kahfi </span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">dinamakan pemuda satria adalah karena keimanannya pada Alloh dengan tanpa perantara”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Dikatakan juga bahwa pemuda satria adalah mereka yang berani menghancurkan berhala, sebagaimana yang digambarkan Alloh SWT dalam firman-Nya :<o:p></o:p></span></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">سمعنا</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> فتى</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">يذكر</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">هم</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">يقال</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">له</span></span><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">ابراهيم</span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><i><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Kami dengar seorang pemuda yang dipanggil –dengan nama- Ibrahim (yang mencela berhala-berhala ini) </span></span></i><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">QS Al-Anbiya 60)<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Pemuda ini menghancurkan berhala-berhala kaum kafir.<o:p></o:p></span></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span lang="AR-SA" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">فجعلهم</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> جذذا</span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><i><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Maka Ibrahim menjadikan berhala-berhala itu terpotong-potong </span></span></i><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">(QS Al-Anbiya 58)<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Berhala pada diri manusia adalah hawa nafsunya, maka seseoarang yang mampu menentang hawa nafsunya pada hakikatnya adalah satria.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Harits Al-Muhasibi mengatakan, “Sifat perwira adalah kemampuan mengambil sifat tengah-tengah dan adil”. Amru bin Utsman Al-Maky mengatakan, “Perwira adalah budi pekerti yang luhur”. Al-Junaid pernah ditanya tentang ini lalu dijawab, “mereka adalah orang yang tidak menjauhi orang miskin dan tidak menentang orang kaya”. <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Abul Qasim Nashr Abadzi mengatakan, “Sifat prawira adalah cabang dari sifat </span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Al-Futuwah</span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> (satria) yang keberadaannya menentang rasa eksis dan harga diri”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Ahmad bin Hambal ditanya tentang ini lalu dijawab, “Meninggalkan apa yang kamu inginkan dan kami takutkan”. Sebagian kaum sufi ditanya, “Apakah yang dimaksud </span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">al-futuwah ?’</span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> lalu dijawab, “tidak membeda-bedakan antara orang yang makan bersamanya adalah seorang wali atau orang kafir”. Sebagian orang sufi menceritakan kisah seorang majusi yang bertamu ke rumah Nabi Ibrahim AS. Majusi itu meminta jamuan makan kepadanya.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Ya dengan syarat kamu harus masuk Islam”. Tawar Nabi Ibrahim AS.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Orang majusi tersebut tidak mau dan meninggalkan Nabi Ibrahim AS, lalu Alloh menegur Nabi Ibrahim AS, “Hai Ibrahim, semenjak 50 tahun Saya memberinya makan meski dia kafir. Seandainya engkau mampu memberinya sesuap saja dengan tanpa syarat untuk merubah agamanya...?”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Nabi Ibrahim AS merasa bahwa wahyu tersebut adalah teguran halus dari Alloh SWT. Beliau merasa bersalah atas sikapnya terhadap orang majusi tadi. Maka Nabi Ibrahim AS keluar mencari orang majusi tadi hingga menemukannya. Beliau meminta maaf atas sikapnya yang kurang meyenangkan. Orang majusi heran dan menanyakan sebab-musabanya. Maka Nabi Ibrahim pun menjelaskan sehingga orang majusi tersebut memeluk Islam dengan sendirinya.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Al-Junaid mengatakan, “sikap perwira adalah kemampuan menahan penderitaan dan mencurahkan kemurahan.” Sedangkan menurut Sahal bin AbduLlah adalah mengikuti sunah. Ada beberapa pendapat yang memberikan definisi </span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">al-futuwah</span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">. Sebagian mengartikan pemenuhan janji dan pemeliharaan baik. Sebagian lagi mengartikan sebagai perolehan nikmat dan anda tidak memandangnya sebagai kelebihan anda. Ada juga yang mengartikan tidak lari ketika seseorang peminta menghadapnya atau tidak menutup jalan orang yang hendak mendatangi tujuannya atau juga tidak merasa rendah , direndahkan atau mencari-cari alasan.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Terkadang juga diartikan </span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">perwira </span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">penampakan nikmat dan merahasiakan penderitaan, atau digambarkan seperti orang yang mengundang sepuluh orang dan tidak merasa keberatan jika yang hadir sebelas orang. Pada prinsipnya, sikap perwira adalah kemampuan untuk meninggalkan sikap membeda-bedakan.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">Ahmad bin Hadrawaih mengusulkan kepada isterinya untuk mengundang seseorang. “Saya ingin mengadakan jamuan yang mengundang seorang penyair pengembara yang cerdas. Dia di negerinya dikenal sebagaai seorang tokoh muda yang berjiwa satria,” katanya.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Engkau tidak akan mendapatkan petunjuk dengan mengundang dia’” timpal isterinya.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Saya harus mendapatkan”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Jika memaksakan, maka engkau harus menyembelih beberapa ekor kambing, sapi dan himar. Kemudian lemparkan binatang sembelihan itu dari pintu seseorang ke pintu rumahmu.”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Mengenai kambing dan sapi maka saya memahminya, tetapi mengenai himar apa fungsinya ?”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Engkau hendak mengundang seorang pemuda satria untuk datang ke rumahmu, maka jangan menjadikannya lebih sedikit dari kebaikan yang dimiliki seekor anjing.”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Dikisahkan sekelompok ulama mengadakan jamuan makan yang diantaranya terdapat syaikh Syairazi. Ditengah-tengah mereka makan, tiba-tiba rasa kantuk menyerang meraka .<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">“Apa penyebab kami tertidur ?”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">“Tidak tahu. Namun barang kali ada yang bisa mencari alasan dari cerita saya ini. Sebelum mengadakan jamuan ini saya telah berusaha keras untuk bisa mengumpulkan hidangan dengan bahan-bahan yang jelas kecuali seekor anak kambing. Saya belum sempat menanyakan status hukum anak kambing itu”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Pagi berikutnya dia dan para undangan ini mendatangi penjual anak kambing. Mereka menanyakan asal mula anak kambing yang dibeli tuan pengundang.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">“Saya sebelumnya tidak memiliki apa-apa,” jelas penjual kambing.” Kemudian saya mencucri seekor anak kambing dari seorang petani dan menjualnya.”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Merekapun ahirnya mendatangi petni dan meminta keridhaannya. Petaniitu bersedia dengan ganti rugi seribu ekor anak kambing, dan kami memberinya dengan tambahan sebidang tanah, dua anak sapi, seekor himar, dan beberapa alat pertanian.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Dikisahkan pula tentang seorang pria yang menikahi seorang gadis. Sebelum menikmati malam pertamanya, laki-laki itu melihat penyakit cacar di sebagian tubuh isterinya. Dia terkejut dan spontan mengatakan “</span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">subhanaLloh, mataku sakit, saya menjadi buta”. </span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Isterinya terkejut tetapi tidak berapa lama ia kembali tenang karena suaminya masih bersikap baik dan setia. Dan waktupun berjalan. Sepasang suami isteri itupun hidup bahagia. Mereka menjalani hidup selama 20 tahun, selama itu pula ia tidak pernah mengalami perlakuan buruk dari suaminya sampai ia meninggal. Semenjak ditinggal mati isterinya, lelaki itu kembali membuka matanya.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Bagaimana mungkin anda bisa menjadi demikian ?”tanya tetangga yang heran melihat dirinya tidak buta lagi.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Saya sebenarnya tidak buta, hanya saja berpura-pura buta supaya isteriku tidak sedih karena beban mental yang disebabkan penyakit cacarnya”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Engkau adalah satria sejati”. Timpal seseorang.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Dzunun al-Mishri mengatakan,”Barang siapa yang menghendaki kepandaian (sikap satria) maka wajib atasnya meghidangkan air di Baghda”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Bagaimana keadaannya ?”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Ketika saya dibawa menghadap khalifah karena tuduhan kafir, saya melihat seorang pelayan penghidang minuman yang memakai surban dan sarung tangan model mesir. Pelayan itu membawa beberapa guci keramik lengkap dengan gelasnya. Saya menunjuk ke arahnya seraya mengatakan, “Itu adalah seorang penghidang minuman khusus untuk raja.”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Orang-orang menyangkalnya. “Bukan, dia adalah penghidang minuman untuk umum’. Melihat pengakuan itu, sayapun langsung mengambil guci dan meminumnya. Saya mengatakan kepada orang-orang di sekitarku, ‘Barang siapa mengikutiku, maka saya memberinya dinar.’ Namun tidak seorangpun yang berani megambilnya.’<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Engkau hanyalah seorang tawanan. Bukanlah termasuk golongan satria jika kami mengambil sesuatu darimu.” Kata salah seorang pengunjung yang tidak setuju dengan tawaran Dzunun.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Dikatakan juga bahwa sikap mengambil untung dari seorang kawan termasuk bukan jiwa satria.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Diceritakan seorang pemuda Naisabur yang dikenal memiliki jiwa satria mengadakan perjalanan menuju kota Nasa. Ditengah istirahatnya disebuah penginapan, seorang pria bersama kawan-kawanya bertamu kepadanya untuk meminta jamuan. Para undangan itupun datang dan mereka makan bersama-sama. Selesai makan, seorang pelayan wanita keluar ke ruangan jamuan sambil membawa minuman. Dia menuangkan minuman ke masing-masing gelas di tangan para undangan. Namun begitu sampai kepada tuan rumah, dia menarik tangnnya dan mengambil wudhu. Para undangan keheranan dan bertanya-tanya. Pemuda itu mendekat seraya berkata, “Bukan termasuk orang yang satria jika membiarkan pelayan wanita menuangkan air ke dalam gelas di genggaman kaum pria”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Saya semenjak beberapa tahun memasuki rumah ini,” Kata seorang pengunjung,’ belum pernah melihat seorang wanitapun yang menuangkan air minuman ke dalam gelas di tangan kaum pria”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Manshur Al-Maghribi berkata, “Seseorang bermaksud menguji Nuh Al-Ayyari An-Naisaburi, seorang ulama sufi naisabur. Orang itu kemudian membeli seorang budak wanita yang diberi pakaian laki-laki, dan memang budak itu dirias sehingga tampak seperti seorang pria tampan. Wajahnya sangat elok dan sikapnya menggemaskan. Budak itu dibawa ke rumah Nuh selama beberapa bulan. Selang beberapa waktu, bekas tuannya datang dan bertanya, “Apakah tuanmu (Nuh) telah mengetahui bahwa engkau adalah seorang budak wanita ?”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Tidak, dida tidak pernah menyentuhku sama sekali. Dia hanya membayangkan bahwa aku adalah seorang budak laki-laki”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Dikisahkan bahwa seorang laki-laki keji dan licik diminta istana untuk menyerahkan seorang budak guna melayani raja. Laki-laki itu menolak, maka raja memaksanya dengan memberi hukuman seribu cambuk, dan laki-laki itu tetap pada pendiriannya. Dia tidak mau menyerahkan budaknya meski dihukum berat. Bersamaan dengan itu, dimalam harinya dia bermimpi sampai mengeluarkan air mani. Dia tidak segera mandi jinabat hingga pagi hari karena udaranya sangat dingin. Seseorang yang meilhatnya bertanya, “engkau telah mempertaruhkan jiwamu.” Lalu dijawab, “saya sebenarnya malu kepada Alloh yang hanya mampu bersabar menerima pukulan seribu cambukan hanya karena makhluk, sementara untuk mandi jinabat dengan air yang dingin saja saya tidak mampu, padahal itu untuk memenuhi syariatnya.”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Sekelompok pemuda berkunjung ke rumah seorang pemuda yang dikenal memiliki jiwa satria. Pemuda itu menerima mereka dan mengajaknya bepergian. Di tengah perjalanan mereka menghentikan langkah. Masing-masing mempersilahkan berangkat duluan,”Silahkan anda berangkat duluan’. Mereka diam tidak melangkah. Disusul orang kedua dan ketiga yang juga mengatakan hal yang sama, dan mereka tetap juga tidak bergeming dari posisinya. Hal itu berjalan cukup lama sampai tiap-tiap pengunjung saling berpandang-pandangan.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Tidaklah satria seseorang yang mempekerjakan orang yang melanggarnya dalam mendahului perjalanan,” kata sebagian mereka.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Lantas mengapa anda sendiri memperlambat langah ?” tanya seeorang kepada pemuda yang memiliki jiwa satria tadi.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Dia menjawab, “Di tengah jalan saya dihadang seekor semut. Tidaklah termasuk orang yang sopan jika ia saling mendaului, sementara seekor semut dibiarkan tertinggal di belakang ; juga bukan seorang satria / perwira seseorang yang menyingkirkan semut dari jalan yang sedang dilaluinya. Karena itu saya diam menanti sampai semut itu merayap menghilang”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “alangkah baiknya engkau wahai pemuda !” para tamu itu kagum melihat kemuliaan akhlak pemuda itu. “Seperti engkaulah orang yang patut disebut satria”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Dikisahkan juga tentang seorang jama’ah haji yang ketiduran di kota Madinah. Dalam setengah sadarnya, ia dikejutkan oleh bayangan yang seakan-akan berhasil mencuri kantong uang dinarnya. Laki-laki tersebut lagsung terjaga dari tidurnya, lalu keluar dan diluar tenda dia melihat Ja’far Ash-Shadiq. Dia mencurigai Ja’far karena dialah orang yang pertama kali dilihatnya.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Engkau mencuri kantongku ?” Tuduhnya.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Apa isi kantongmu ?”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Seirbu uang dinar.”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Ja’far tidak menyangkal. Beliau langsung pulang mengambil sejumlah uang yang dinyatakan hilang dan memberikannya kepada laki-laki tadi. Lelaki itu kemudian membawanya pulang dan di dalam rumahnya ia melihat kantong uang dinarnya yang disangkanya hilang. Dia menyesal karena telah gegabah menuduh seseorang mencurinya, padahal ia tidak mengenal siapa lelaki itu. Dai kemudian mendatangi lelaki itu dan meminta maaf kepadanya, lalu mengembalikan uang dinar yang diterima darinya. Ja’far menolak seraya mengatakan,”Sesuatu yang telah saya keluarkan dari tangan saya tidak mungkin saya minta kembali”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Musafir ini merasa tidak enak, dia tidak tahu siapakah lelaki aneh yang telah dituduhnya mencuri, “Siapakah beliau ?” tanyanya kepada seseorang.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Ja’far Ash-Shadiq” jawabnya.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Syaqiq Al-Balkhi pernah bertanya kepada Ja’far bin Muhmmad tentang </span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">alfutuwah </span></i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">((jiwa satria)<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Menurutmu sendiri apa “<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Jika kami diberi, kami berterimakasih, jika tidak diberi kami bersabar”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Anjing-anjing di kota kami juga berbuat seperti itu,”Timpal Ja’far.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Wahai cucu RasuluLloh, kalau begitu menurut tuan apa makna </span><i><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;">alfutuwah ?”<o:p></o:p></span></i></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Jika diberi kami memuliakannya, jika tidak diberi kami berterimakasih”.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> AbduLlah AL-Murta’isyi bercerita : Bersama Abu Hafsh kami serombongan menjenguk seorang ulama yang sedang menderita sakit keras.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Apakah tuan ingin sembuh ?”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “ya”<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> “Pukulah dia”. Perintah Abu Hafsh<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: 13pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #274e13;"> Si orang yang sakit tersebut kemudian berdiri lalu keluar bersama kami. Akhirnya, kami semua menjadi penghuni tempat tidur orang yang sakit dan kami menjadi orang yang dikunjungi.</span><o:p></o:p></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: yellow; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-86138609840447878522010-08-17T23:49:00.001-07:002010-08-18T00:09:17.308-07:00CEMBURU<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></link> <span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: large;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><br />
<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Alloh berfirman : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">قل</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">انّماحرّم</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">ربّي</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">الفواحش</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">ما</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">ظهر</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">وما</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">بطن</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">“Katakanlah </span></i></span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">, <i>Tuhanku mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi”. </i>(QS Al-A’raf 33)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">RasuluLlah SAWW bersabda :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">ما</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">احد</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">اغير</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">من</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">الله</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">تعالى</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">ومن</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">غيرته</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">حرّم</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">الفواحش</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">ما</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">ظهر</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">منها</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">وما</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">بطن</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">“Tiadalah seseorang yang lebih cemburu dari Alloh. Termasuk kecemburuannya adalah mengharamkan perbuatan yang keji baik yang tampak maupun yang tersembunyi”.<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Sabda Beliau yang lain :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">انّ</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">الله</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">يُغار</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">وإنّ</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">المؤمنين</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">يغار</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">وغيرة</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">الله</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">تعالى</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">أن</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">يأتي</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">العبد</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">المؤمن</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">ما</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">حرّم</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">الله</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">تعالى</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">عليه</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">“sesungguhnya Alloh cemburu dan orang mukmin cemburu. Kecemburuan Alloh adalah jika seorang hamba yang beriman melakukan perbuatan yang diharamkan Alloh Ta’ala”.</span></i></span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ustadz Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq berkata, “Cemburu adalah kebencian terhadap keikut sertaan orang lain”. Jika Alloh telah cemburu artinya Alloh tidak rela keikut sertaan selain-Nya yang berhak ditaati hamba-Nya. Diceritakan dari Sariy As-Saqthi bahwa pernah dibacakan sebuah ayat di hadapannya :</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">وإذا</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">قرأت</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">القرآن</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">جعلنا</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">بينك</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">وبين</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">الذين</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">لا</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">يؤمنون</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">بألاخرت</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">حجابا</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">مستوراً</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">“Dan paabila kamu membaca Al-Qur’an, niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup”. </span></i></span><span style="font-size: large; line-height: 115%;">(QS Al-Isra 45)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Kata sarry kepada sahabat-sahabatnya, “Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan dinding itu ?” Dinding penutup adalah cemburu. Tiada seorangpun yang lebih cemburu daripada Alloh”. Adapun yang dimaksud Sariy dalam ucapannya, “<i>dinding penutup ini adalah cemburu”, </i>adalah Alloh tidak menjadikan orang-orang kafir mengetahui kebenaran agama”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq berkata, “sesungguhnya orang-orang yang malas beribadah adalah mereka yang mengikat kebenaran di bawah kaki mereka seperrti orang yang hina, sehingga mereka lebih suka menjauh dari Alloh dan Alloh menjadikan mereka menunda-nunda ibadahnya. Mereka menjadi terlambat dalam hal ini mereka seolah-olah mengatakan :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Aku adalah orang yang jatuh cinta<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Pada orang yang aku cintai<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Akan tetapi keburukan menghalangiku<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Dari memandang orang yang saya cintai</span></i></span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Dalam hal ini mereka juga mengatakan,”Bagi orang sakit yang tidak dikunjungi bagaikan orang yang mengininkan akan tetapi tidak terbalaskan keinginannya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Al-Abbas Al-Zauzani berkata,”Saya memiliki suatu awal kebaikan. Saya tahu berapa jarak yang akan saya tempuh untuk mencapai tujuan keselamatan yang saya inginkan. Disuatu malam saya melihat dalam mimpi melihat saya tergelincir dari lereng yang tinggi, lalu saya ingin sekali sampai ke puncak. Saya sangat sedih sekali, kemudian saya terbangun. Saya mendengar seseorang berkata, “Wahai Abbas, Alloh belum menghendakimu sampai kepada sesuatu yang kamu ingini, namun Alloh membuka Al-Hikmah dari lisanmu”. Kata Al-Abbas “Lalu di pagi harinya saya diilhami beberapa kalimat Al-Hikmah”.</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq berkata, “Seorang Syaikh memiliki kondisi dan waktu tesendiri bersama Alloh sehingga ia tidak tampak seaat di tengah-tengah orang fakir, kemudian setelah itu ia tampak tidak seperti pada waktu itu”. Hal itu ditanyakan kemudian dijawab, “Ah, sesungguhnya tabir telah menutupinya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Ustadz Abu Ali jika di tengah-tengah majlisnya terjadi sesuatu yang mengganggu hati para jama’ah, ia mengatakan, “Ini adalah termasuk kecemburuan Alloh, Dia menginginkkan cerahnya waktu ini tidak dilalui bersama mereka”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Dia ingin mendatangi kita<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Sehingga ketika melihat suatu cermin kecantikan wajahnya<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Meka dia menghalanginya untuk mendatanginya<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Sebagian ulama shufi ditanya, “Apakah kamu ingin melihatnya ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Tidak”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Kenapa?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Saya mensucikan kecantikan itu dari pandangan orang sepertiku”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Sesungguhnya saya hasud<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Terhadap kedua pandangan mataku terhadapmu<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Sehingga kupejamkan mataku<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Jika aku melihatmu<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Saya melihatmu berlenggang penuh keindahan<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Yang membuatku tertarik<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Sehingga saya cemburu kepdamu<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">Karena keindahanmu<o:p></o:p></span></i></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Dalf Asy-Syibli pernah ditanya.”Kapan kamu beristirahat ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Jika saya tidak melihat orang yang mengingatnya” jawabnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq pernah menyampaikan sabda Nabi SAWW tentang tabiat beliau kepada seorang pasukan berkuda dari suku badui yang mengundurkan diri, lalu beliau mengijinkannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Semoga Alloh memanjangkan usiamu,” kata Baduwi, “dari suku manakah kamu?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Seseorang dari Quraisy” jawab Nabi SAWW.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Para sahabat yang mendengar menjadi marah dan langsung menghardiknya, “Celakalah kamu sampai kamu tidak tahu Nabimu”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Menurut Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq jawaban Rasul yang berbunyi “S<i>eseorang dari Quraisy” </i>adalah suatu gambaran tentang kecemburuan. Jika tidak, maka bagi setiap muslim wajib mengetahui RasuluLloh SAWW. Alloh kemudian menjadikan lisan para sahabat untuk memperkenalkan Beliau kepada orang baduwi. Sementara menurut sebagian ulama, cemburu adalah termasuk sifat sufi pemula. Sesunguhnya orang yang mengesakan tidak dapat menyaksikan kecemburuan dan tidak punya pilihan lain dan juga tidak bertindak sesuka hatinya dalam kekuasaan. Akan tetapi, urusan-urusan Alloh lah yang paling utama dalam memutuskan semua yang diputuskan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sa’id bin Salam Al-Maghribi berkata, “Cemburu itu perbuatan orang-orang yang belum mantap tauhidnya, adapun orang-orang yang ahli hakikat, tidak “</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Dalf Asy-Syibli berkata, “Cemburu ada dua, kecemburuan manusia kepada yang lain dan kecemburuan Tuhan kepada hati memberi tenaga pada manusia untuk tidak peduli pada selain Alloh”. Lebih jelasnya dapat difahami pada keterangan berikut ini : Cemburu itu ada dua, kecemburuan Alloh pada haba yang mengandung makna mengajak manusia untuk tidak menjadikan makhluk sebagai sekutu-Nya sehingga ia menninggalkan-Nya. Kecemburuan hamba karena Alloh mengandung pengertian tentang seorang hamba yang tidak melakukan apa saja selain karena Alloh. Dengan demikian cemburu pada Alloh adalah suatu kebodohan, atau bisa saja menjadikannya meninggalkan agama. Sedangkan cemburu karena Alloh bisa menjadikannya megagungkan hak-hak Alloh dan membersihkan perbuatan untuk ditujukan semata-mata karena Alloh. Dan ketahuilah bahwa termasuk sunatuLloh kepada para Wali-Nya adalah bahwa jika mereka berada pada selain Alloh, cenderung pada selain-Nya, maka Alloh akan mengacaukan hati-Nya, sehingga mereka kembali membersihkan hatinya semata-mata karena Alloh tanpa tergiur kepada selain Alloh. Sebagaimana Nabi Adam AS ketika merasa senang diabadikan di surga, maka Alloh mengeluarkannya. Sebagaimana Nabi Ibrahim AS ketika Beliau heran diperintah untuk menyembelih Nabi Ismail AS, maka Alloh mengeluarkan sifat heran tersebut dari hati Nabi Ibrahim AS : <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;">“Ketika keduanya berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya (nyatalah kesabaran keduanya)</span></i></span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> (QS Ash-Shafat 103)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">‘Dan Alloh pun membersihkan hatinya dengan tebusan yang lain’<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Muhammad bin Hasan bercerita :Ketika saya mengelilingi gunung libanon, tiba-tiba muncul seorang pemuda di hadapan kami yang badannya terbakar oleh panasnya udara. Ketika melihat saya dia langsung berpaling dan berlari, lalu saya mengejar dan mengikutinya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Nasihatilah saya !” teriak saya dari jarak yang agak dekat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Tanpa berpaling, pemuda itu meninggalkan pesan, Hati-hatilah sesungguhnya Dia sangat pencemburu. Dia tidak ingin di hati hamba-Nya ada ketertarikan kepada selain-Nya”. Pemuda itu segera menghilang dan saya merenungkan kata-katanya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">An-Nashr Abadzi berkata, “Alloh itu sangat pencemburu. Diantara kecemburuann-Nya adalah Dia tidak memberikan jalan untuk menuju kepada-Nya di jalan selain jalan-Nya.” Dikatakan bahwa Alloh telah mewahyukan kepada sebagian Nabi-Nya bahwa si Fulan membutuhkan-Ku dan Aku juga membutuhkannya. Jika ia telah memenuhi kebutuhan-Ku maka Aku akan memenuhi kebutuhannya”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Setelah memperoleh wahyu, maka Nabi tersebut bertanya dalam munajatnya, “Tuhan, bagaimana Engkau mempunyai kebutuhan ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">“Dia mempunyai kecenderungan kepada selain-Ku, kemudian membersikan hatinya, sehingga Aku memenuhi kebutuhan-Nya, “ Jelas Alloh</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Al-Kisah, Abu Yazid Al-Bustami pernah melihat dalam mimpi ada sekelompok bidadari. Dai memandang mereka sampai menghabiskan waktunya dalam berapa hari. Ketika mimpinya terulang lagi, ia tidak menoleh dan mengatakan kepada mereka, “Kamu sekalian hanya akan menyibukkan saya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Suatu hari Rabiah Al-Adawiyah mengalami sakit. Salah seorang pengunjung menanyakan keadaannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Apa penyebab penyakitmu ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Saya telah melihat surga di hatiku, lalu Tuhan mendidikku. Dia menegurku,dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” Dia berkata sambil memandang Tuhan di dalam hatinya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Diriwayatkan dari Sariy As-Shaqthi yang menceritaakan, :Saya pernah mencari seorang teman. Daerah-daerah yang saya duga menjadi tempat tinggalnya saya datangi, sampai akhirnya saya tiba dan melewati daerah berbukitan. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh sekelompok orang yang terkena penyakit parah. Diantara mereka ada yang buta, ada pula yang menderita penyakit yang menyengsarakan. Saya Tanya kepada seseorang tentang keadan mereka.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Di tempat ini setahun sekali dilewati oleh seorang laki-laki aneh yang mendoakan orang-orang sakit yang meminta doanya, dan ternyata mereka sembuh”. Jawab mereka.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Kemudian dengan sabar saya ikut menananti kedatangannya bersama mereka. Waktupun berjalan dan waktu yang saya tunggu pun tiba, ia mendekati orang-orang yang memohon berkah doanya, lalu mendoakan dan mereka sembuh. Tanpa berkata berkata apa-apa lelaki aneh itu melanjutkan perjalanannya. Saya memandangnya sejenak lalu mengikuti jejaknya. Setelah agak jauh, saya menyapanya, “Tuan saya mempunyai penyakit bathin, apa obatnya ?”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Wahai Sariy, tinggalkanlah saya. Sesunguhnya Dia sangat pencemburu. Dia tidak mau melihatmu cenderung kepada selain-Nya sehingga Dia berpaling darimu.” Laki-laki aneh itu meninggalkan pesan kemudian pergi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq berkata, “Diantara kecemburuan-Nya terlihat ketka orang-orang berzikir kepada-Nya dengan hati yang lengah, maka Dia tidak mempedulian mereka”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Ustaz Abu Ali Ad-Daqaq RahimahuLloh berkata, “ketika seorang Baduwi masuk masjid RasuluLloh SAWW dan kencing di dalamnya, para sahabat marah dan mengusirnya. Mereka merasa malu dan tidak bisa menerima perbuatannya. Demikian juga seorang hamba yang tahu keagungan Tuhannya. Dia merasa sulit mendengarkan zikir orang yang lengah dan beribadah dengan tidak menjaga kesopanan”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">Al-Kisah ketika Dalf Asy-Syibli ditinggal mati puteranya yang bernama Abul Hasan, isterinya gelisah dan memotong-motong rambutnya. Sementara Asy-Syibli masuk kamar mandi dan melumuri jenggotnya dengan sabun yang hendak dicukurnya. Setiap orang yang datang hendak berta’ziyah menanyakanya, “Apa yang kamu lakukan, wahai Abu Bakar ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Ikut berduka cita bersama isteriku”. Jawabnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Jelaskan kepada kami wahai Abu Bakar, mengapa seperti itu yang kamu lakukan ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;">“Saya tahu mereka mengucapkan bela sungkawa kepadaku dengan hati yang lengah. Mereka mengatakan, ‘<i>semoga Alloh memberimu pahala’</i> maka saya menebus kelengahan zikir mereka dengan jenggotku.” Jawab Asy-Syibli.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: large; line-height: 115%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ahmad An-Nuri seoarng shufi pengembara ketika sedang dalam perjalanannya dia mendengar suara azan, lalu menjawabnya dengan jawaban lain, “Tusukan dan racun kematian.” Selang beberapa detik dia mendengar lolongan suara anjing, lalu menjawab, “Baik, semoga engkau berbahagia”. Orang yang mendengarnya memprotes,” Sesungguhnya hal ini sama dengan meninggalkan agama karena mengatakan tusukan dan racun kematian untuk jawaban suara azan dan menyambut lolongan anjing dengan jawaban yang baik.” Dia menjawab, “Karena suaranya bagaikan kepala orang yang berzikir kepada Alloh dengan hati yang lengah. Sedangkan tentang anjing itu Alloh berfirman :</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">وإنّ</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">من</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">شئء</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">إلا</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">يسبح</span><span style="font-size: large; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">بحمده<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 115%;">Dan tidak satupun makhluk melainkan bertasbih dengan memuji-Nya </span></i></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">(QS Al-Isra 44)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">Dalf Asy Syibli pernah berazan. Ketika sampai pada kalimat <i>syahadatain </i>ia berkata, “Kalau bukan karena Engkau memerintahkan saya, pasti saya tidak ingat selain-Mu”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">Al-Kisah seseorang mengucapkan “<i>Maha besar Alloh”</i> lalu ditmpali seorang ulama sufi, “Saya suka jika kamu membersihkan zikirmu ini”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: large; line-height: 115%;">Abul Hasan Al-Khazfani mengatakan, <i>Tiada Tuhan selain Alloh </i>dari dalam hati : <i>Muhammad utusan Alloh, </i>dari telinga. Barang siapa melihat dari lahir kata ini, pasti dia akan mengira bahwa ucapan ini meremehkan syariat dan tidak mengingat bahaya kecemburuan Alloh. Karena kekuasaan Alloh mengecilkan yang lain-Nya”<o:p></o:p></span></div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-31908210356262744572010-08-17T23:46:00.000-07:002010-08-17T23:50:41.032-07:00MENJAGA HATI PARA GURU<div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Alloh berfirman menerangkan kisah Nabi Musa AS bersama Nabi Khidir AS :</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow; text-align: center;"><span style="font-size: small;">قال له موسى هل أتبعك علَى ان تعلمني مما علمْت رشدا</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Musa berkata kepada Khidir ,, “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu ?” (QS Al-Kahfi 66)</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Berkata Imam al Junaid, Ketika Nabi Musa AS ingin bersama Nabi Khidir AS, maka Nabi Musa AS disyaratkan untuk menjaga kesopanan yang telah disepakati dengannya. Syarat ini berkaitan dengan permintaan izin Nabi Musa AS untuk diperbolehkan bersahabat dengan Nabi Khidir AS, kemudian Nabi khidir AS memberikan syarat kepada Nabu Musa AS utuk tidak menentang atau memprotes keputusannya. Kemudian ketika Nabi Musa AS tidak menepati peraturan yang pertama dan kedua, maka kekeliruan Nabi Musa AS ini dimaafkan. Akan tetapi ketika pelanggaran itu sampai ketiga kalinya, tiga merupakan batas terakhir, maka Nabi Khidir AS memutuskan untuk berpisah dengannya seraya mengatakan, </span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow; text-align: center;"><span style="font-size: small;">هذا فراق بيني وبينك</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">“Inilah perjalanan antara aku dan kamu”. (QS Al-Kahfi 78).</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">RasuluLlah SAWW bersabda, “Tidaklah anak muda memuliakan seorang guru karena umurnya, melainkan Alloh akan mentakdirkannya di masa tuanya dengan dijadikan orang lain yang akan berganti menghormati (memuliakannya).”</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq RahimahuLlah berkata, “awal setiap perpisahan adalah karena adanya pelanggaran, yakni orang yang melanggar gurunya sehingga ia tidak lagi tetap pada thariqah (jalan) gurunya dan hubungan antara keduanya menjadi terputus, walaupun keduanya berada dalam satu tanah. Barang siapa yang bersahabat dengan seorang syaikh atau guru kemudian menentangnya dengan hatinya, maka ia telah merusak perjanjian hubungan murid dengannya, dan ia wajib bertobat”.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Berkata seorang Syaikh, “Menentang guru tidak ada taubatnya (secara sempurna)”.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Syaikh Abu AbdruRrahman As-Sulami berkata, “Saya pernah keluar menuju Marwa di saat guru saya Al-Ustadz Abu Sahal Ash-Sha’luki masih hidup. Sebelum saya keluar beberapa hari yang lalu, dia mengadakan majlis pembacaan Al-Qur’an dan khataman. Ketika pulang, saya melihat dia sedang menggantikan majlis ini dan mengadakan pembicaraan dengan Abul Ghaffani pada saat itu. Saat itu hati saya merasa tidak setuju dan bergumam dalam diri saya sendiri, “Dia telah menggantikan majlis khataman dengan majlis pembicaraan”. Di hari yang lain, guru saya berkata kepada saya, “Wahai Abu AbduRrahman, apa yang dikatakan orang-orang tentang saya ?” Jawabku, “Mereka mengatakan bahwa tuan guru telah menggantikan majlis khataman Al-Qur’an dengan majlis pembicaraan”. Lalu Ustadz Abu Sahal Ash-Sha’luki menjawab dengan menjelaskan, “Barang siapa yang berkata kepada gurunya dengan mengatkan mengapa atau untuk apa, maka ia tidak akan beruntung selamanya”.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Telah diketahui bersama bahwa Al-Junaid berkata, “Saya pernah datang kepada Sarry As-Saqthi di suatu hari. Dia menyuruh saya untuk mengerjakan sesuatu, dan saya melaksanakannya dengan cepat. Ketika saya kembali kepadanya, ia memberi saya selembar kertas dengan berkata,” Inilah tempat pelaksananamu tentang keperluan saya yang kamu laksanakan dengan cepat”. Kemudian saya membaca tulisan kertas tersebut yang ternyata tertulis : “Saya mendengar seorang penggiring onta mendendangkan lagu di lembah :</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Saya menangis</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Tahukah kamu apa yang menyebabkan aku mnangis ?</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Saya menangis karena takut kamu akan meninggalkanku</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Dan takut kamu akan memutuskan tali hubunganku</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Serta kamu biarkan aku hidup sendiri.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Diriwayatkan dari Abul Hasan Al-Hamdani Al-Alawi yang berkata, “Di suatu malam saya berada di tempat Abu Ja’far Al-Khuldi, saya diperintahkan untuk menggantungkan burung di sangkar di rumah saya, maka saya mengikuti petunjuknya. Kemudian Ja’far berkata kepadaku,, ‘Bangunkanlah di waktu malam’. Maka sayapun mengajukan suatu alasan (pertanyaan kepadanya) kemudian pulang ke rumah dan mengeluarkan burung dari sangkarnya. Burung itu berhenti di hadapan saya. Tiba-tiba muncul seekor anjing yang masuk lewat pintu , membawa burung tersebut ketika orang-orang yang hadir lengah. Ketika pagi hari tiba, saya datang kepada Ja’far. ketika dia melihatku, dia berkata, “Barang siapa tidak menjaga perasaan para guru maka Alloh akan menyuruh anjing untuk menyakiti (mengganggunya).”</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">AbduLlah ar-Razy telah mendengar Abu Utsman Said Al-Hirri menerangkan sifat Muhammad bin Al-Fadhal Al-Balkhi dan memujinya. AbduLlah ingin sekali mengunjunginya. Ketika mengunjunginya, hati AbduLlah tidak terkesan dengan Muhammad bin Al-Fadhal sebagimana yang diduga sebelumnya karena itu, AbduLlah kembali kepada Abu Utsman.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">“Bagaimana kamu dapati dia ?”Tanya Abu Utsman.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">“Saya menemuinya tidak seperti yang saya kira”. Jawab AbduLlah</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">“Karena kamu menganggap kecil (meremehkannya) . ketahuilah tidak seorangpun yang meremehkan orang lain melainkan ia akan dihalangi faedah darinya, karena itu kembalilah kepadanya dengan penuh penghormatan”.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">AbduLlah akhirny kembali kepada Muhammad bin Al-Fadhal Al-Balkhi, dan dalam kunjungnnya itu dia membawa banyak manfaat.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq berkata, “Ketika penduduk Balkh mengusir Muhammad bin Al-Fadhal dari daerahnya, dia mendoakan mereka, “Ya Alloh hilangkanlah kejujuran dari mereka.” Maka di daerah Balkh sesudah itu tiada seorangpun yang bisa dipercaya’”.</span></div><div style="background-color: #073763; color: yellow;"><span style="font-size: small;">Ahmad bin Yahya Al-Abiwardi rahimahuLlah berkata.”Barangsiapa yang diridhai gurunya maka sepanjang hidupnya tidak dibalas (kejelekan) oleh Alloh agar rasa ta’zimnya kepada gurunya tidak hilnag. Ketika guru itu telah meninggal, maka Alloh menampakkan balasan keridhaan gurunya. Barang siapa yang gurunya tidak meridhainya maka maka selama hidup guru itu tidak diberi balasan oleh Alloh agar guru tersebut tidak menaruh belas kasihan kepdanya. Sesungguhnya para guru diciptakan sebagai orang-orang yang mulia. Ketika guru itu telah meninggal, maka murid tersebut akan memperoleh balasannya.</span></div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-65259169034866331802010-05-09T20:40:00.000-07:002010-05-09T20:40:50.917-07:00Sifat sifat orang Munafik*(al Imam Jakfar Shodiq salam Allah atasnya)Org munafik itu rela jika dia jauh dari rahmat Allah swt. Dia mengamalkan amalan lahiriah sejalan syariat,namun hatinya lalai,ceroboh dan tdk mengakui kebenarannya n mengolok oloknya. <br />
Tanda kemunafikan itu adalah tdk peduli dengan banyaknya dusta, khianat, licik, membuat banyak pernyataan palsu, khianat mata, perangai kasar, pandir, tidak mempunyai rasa malu, menganggap remeh kemaksiatan, menginginkan orang orang beriman kehilangan iman mereka, menganggap ringan musibah yg berkenaan dengan agama, sombong, senang pujian, kedengkian, mengutamakan dunia atas akhirat, lebih memilih keburukan dari kebaikan, suka mengadu domba, suka berlengah lengah, suka berurusan dengan orang fasik, membantu orang jahat, berpaling dari kebaikan, menghina orang-orang yg berbuat kebaikan, menganggap baik kejahatan yg dilakukan, menganggap buruk kebaikan yg dilakukan orang lain, merendahkan diri terhadap orang kaya, merendahkan diri terhadap orang yg berkuasa-dholim, dan banyak lagi yg serupa dengan itu. <br />
<br />
Allah telah menyebutkan sifat-sifat kaum munafik di beberapa tempat dalam kitabnya. Dia berfirman: ‘dan diantara manusia ada yg mengabdi kepada Allah secara setengah setengah, apabila dia mendapat kebaikan, dia merasa tenteram, sedangkan apabila dia mendapat musibah, dia kembali atas wajahnya (mjd kafir), dia rugi di dunia dan di akhirat, itu adalah kerugian yg nyata (QS 22:11), juga …’dan diantara manusia ada yg mengatakan kami telah beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal mereka bukanlah orang orang yg beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang orang yg beriman, namun mereka tdk menipu kecuali diri mereka sendiri, sementara mereka tdk menyadari. Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakit lagi pada mereka’(QS 2:8-10), Nabi saw bersabda, “Orang munafik itu apabila dia berjanji dia mengingkari, apabila dia berbuat dia bertindak jahat, apabila berkata dia berdusta, apabila diberikan amanat dia berkhianat, apabila diberi rizki dia melanggar, dan apabila tdk diberi dia menonjol nonjolkan kehidupannya”, beliau juga bersabda “Barangsiapa yg batinnya bertentangan dengan perilaku lahirnya, maka dia adalah munafik, siapapun dia,di manapun adanya,pada zaman apapun dia hidup dan dalam peringkat manapun dia berada’, juga bersabda ‘orang beriman makan untuk mengisi satu perut sedangkan orang munafiq untuk tujuh perut’. <br />
<br />
Naudzubillah betapa banyaknya kita (maaf saya) masih memiliki sebagian atau semua tanda tanda kemunafikan semoga kita diberi kesempatan dan diberi kekuatan olehNya agar terlepas dari kemunafikan yang tampak (lahiriah) maupun yg tidak tampak (batiniah), hanya Allahlah yang Maha bekuasa atas segala sesuatu.Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-84671821127228987232010-03-18T20:52:00.000-07:002010-03-18T20:52:36.803-07:00Akal seorang muslim tidak akan sempurna kecuali jika ia memiliki 10 karakter (Imam Ali ar Ridha as)<div>IMAM ALI AR-RIDHA AS berkata:<br />
<br />
"Akal seorang muslim tidak akan sempurna kecuali jika ia memiliki 10 karakter berikut:<br />
<br />
1. Kebaikannya selalu diharapkan orang<br />
<br />
2. Orang lain merasa aman dari kejahatannya<br />
<br />
3. Menganggap banyak kebaikan orang yang sedikit<br />
<br />
4. Menganggap sedikit kebaikan yang telah diperbuatnya kepada orang lain<br />
<br />
5. Tidak pernah menyesal jika orang lain selalu meminta bantuan darinya<br />
<br />
6. Tidak merasa bosan mencari ilmu sepanjang umurnya<br />
<br />
7. Kefakiran di jalan Allah lebih disukainya dari pada kekayaan<br />
<br />
8. Hina di jalan Allah lebih disukainya dari pada mulia di dalam pelukan musuh-Nya<br />
<br />
9. Ketidaktenaran lebih disukainya dari pada ketenaran".<br />
<br />
Kemudian Imam Ridha as bertanya: "Yang kesepuluh, apakah yang kesepuluh?"<br />
"Apakah yang kesepuluh?", tanya seorang sahabat.<br />
<br />
"Ia tidak melihat seseorang kecuali berkata (dalam hatinya):, 'Ia masih lebih baik dariku dan lebih bertakwa'", jawabnya singkat.<br />
<br />
Salam sejahtera atasmu, wahai Imam Ridha as<br />
Salam sejahtera atasmu wahai cucu baginda Rasul SAW<br />
Dengan tulus, segenap orang mukmin di dunia ini menghanturkan shalawat kepadamu, duhai sumber pengetahuan dan hikmah.</div><div class="photo
photo_none"><div class="photo_img"><img class=" " height="228" onload="var img = this; onloadRegister(function() {
adjustImage(img); });" src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs495.snc3/27028_374196214332_167892744332_3428418_6544333_n.jpg" style="width: 460px;" width="320" /></div></div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-36858245914139268832010-03-16T22:54:00.000-07:002010-05-09T20:45:56.655-07:00Artikel Lainnya<ul><li> <br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/03/akal-seorang-muslim-tidak-akan-sempurna.html" target="”_blank”">Penemu Sungai Dalam Laut Itu Pun Masuk Isla</a><span style="color: #0b5394;">m</span> </h3><h3 class="post-title entry-title"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/03/akal-seorang-muslim-tidak-akan-sempurna.html" target="”_blank”">Akal seorang muslim tidak akan sempurna kecuali jika ia memiliki 10 karakter (Imam Ali ar Ridha as)</a></h3><h3 class="post-title entry-title"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/05/sifat-sifat-orang-munafikal-imam-jakfar.html" target="”_blank”">Sifat sifat orang Munafik*(al Imam Jakfar Shodiq AS)</a> </h3><ul><li> </li>
</ul> </li>
</ul>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-50601415095883402272010-03-16T22:35:00.000-07:002010-03-16T22:35:04.286-07:00Penemu Sungai Dalam Laut Itu Pun Masuk Islam<div class="snap_preview"><div style="text-align: justify;">“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)</div><span id="more-2048"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><a href="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2049" height="199" src="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl.jpg?w=300&h=199" title="bl" width="300" /></a> </div><div style="text-align: justify;">Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl4.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2050" height="199" src="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl4.jpg?w=300&h=199" title="bl4" width="300" /></a> </div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Captain Jacques Yves Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.</div><div style="text-align: justify;">Fenomena ganjil itu membuat bingung Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl11.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-2052 alignright" height="199" src="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl11.jpg?w=300&h=199" title="BL11" width="300" /></a> </div><div style="text-align: justify;">Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bla.jpg"><img align="left" alt="" height="225" src="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bla.jpg?w=300&h=225" title="bla" width="300" /></a>Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bll.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2054" height="199" src="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bll.jpg?w=300&h=199" title="bll" width="300" /></a> </div><div style="text-align: justify;">Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl42.jpg"><img alt="" class="alignright size-medium wp-image-2055" height="199" src="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl42.jpg?w=300&h=199" title="bl42" width="300" /></a> </div><div style="text-align: justify;">Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl5.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-2051" height="300" src="http://artikelislami.files.wordpress.com/2010/03/bl5.jpg?w=218&h=300" title="bl5" width="218" /></a> </div><div style="text-align: justify;">Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah s.a.w. bersabda:</div><div style="text-align: justify;">“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”</div><div style="text-align: justify;">Wallahu a’lam.</div>Catatan bagi komentator :<br />
- Artikel ini adalah artikel lama.<br />
- Fenomena seperti ini pertama kali ditemukan oleh Mr.Costeau<br />
- Foto-foto di atas diambil oleh seorang penyelam bernama Anatoly Beloshchin baru-baru ini.<br />
- Fenomena bertemunya dua laut tanpa bercampur airnya memang benar adanya seperti tercantum dalam Al-Qur`an. Itulah inti dari artikel ini, terlepas dari convert tidaknya Costeau. Karena walau pun Costeau tidak masuk Islam, di luar sana banyak orang yang masuk Islam. Islam agama yang perkembangannya cukup pesat.<br />
- Memang benar saat ini negara barat lebih maju dari Islam. Karena kejayaan itu memang bergulir. Tetapi ingat, kejayaan barat dalam sains dan lain-lain itu tak lepas dari peristiwa perampasan terhadap ilmu yang ditemukan kaum Muslimin. Ketika orang Kristen menerapkan ilmu tersebut, secara tidak sadar, mereka juga telah mengakui kebenaran ilmu kaum Muslimin di masa lalu yang digali dari Al-Qur`an. Kaum musyrikin Quraisy juga mengakui bahwa Nabi Muhammad itu jujur, hanya saja mereka tidak beriman. Orang Kristen mengakui bahwa ilmuwan Muslim terdahulu itu benar ilmunya yang mereka gali dari Al-Qur`an, tetapi mereka tidak beriman. Itulah kesamaan mereka.<br />
</div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-41690323569975534882010-02-17T19:57:00.000-08:002010-02-17T19:57:03.091-08:00KEMERDEKAAN<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List" style="background-color: #073763; color: yellow;"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData" style="background-color: #073763; color: yellow;"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping" style="background-color: #073763; color: yellow;"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Tahoma;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:1627400839 -2147483648 8 0 66047 0;}
@font-face
{font-family:"Arabic Transparent";
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:178;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:8192 0 0 0 64 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><br />
<o:p></o:p></span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUGUx0-SUVBnp-M1RbYnNM5_BfPKn-I3oPndNV9LzPi8f-lN_GOzJo8tp142nqPgaB4ENz_zSk1IoNPMP1Bl0JD-belo5rj9CIYgU876_a12-hDdKsAZTm42Y4DHmpwJqeNhTdRE_6mz67/s1600-h/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUGUx0-SUVBnp-M1RbYnNM5_BfPKn-I3oPndNV9LzPi8f-lN_GOzJo8tp142nqPgaB4ENz_zSk1IoNPMP1Bl0JD-belo5rj9CIYgU876_a12-hDdKsAZTm42Y4DHmpwJqeNhTdRE_6mz67/s320/1.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 15pt;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SWT berfirman, “</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">وَيُؤْثِرُوْنَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَة</span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">ْ</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">“dan mereka mengutama</span></i><i><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">kan (orang-orang Muhajirin) tas diri mereka sendiri sekalipun mereka dalam keadaan kesusahan’” (Al-Hasyr 9)</span></i><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Artinya, orang-orang Anshar mengutamakan orang-orang Muhajirin atas mereka sendiri untuk memurnikan dari apa yang mereka keluarkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Ibnu Abas RA. Menuturkan sabda </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SAWW yang mengatakan :</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 18pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اِنَّمَا يَكْفِى أَحَدُكُمْ مَاقَنَعَتْ بِهِ نَفْسُهُ وَإِنَّمَا يَصِيْرُ إِلَى أَرْبَعَةِ أَذْرَعٍ وَشِبْرٍ وَإِنَّمَايَرْجِعُ إِلَى آخِرِهِ</span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">“Sesungguhnya seseorang dari kalian mencukupkan dengan apa yang menjadi kepuasan nafsunya, sampai menjadi empat hasta dan satu jengkal serta segala perkara kembali pada kesudahannya (akhirnya).”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaaq mengatakan,”Sesungguhnya makna kemerdekaan/kebebasan dibatasi dalam ketiadaan seorang hamba dibawah pengaruh perbudakan makhluk ; tidak dikendalikan penguasa yang mengatur alam (para raja atau presiden) dan tanda sahnya kemerdekaan dibuktikan dengan keguguran sifat yang membedakan dari hatinya diantara hal-hal (yang menjadi pilihannya). Bagaimana semua posisi yang menghadangnya adalah sama”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Haritsah RA pernah mengatakan pada </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SAWW, “Jiwaku zuhud dari dunia. Bagiku tidak ada bedanya antara batu dan emas”. Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq mengatakan, “Barang siapa menghinakan dunia, maka dia bebas darinya, dan jika berpindah menuju kampung akhirat maka dia juga bebas darinya”. Beliau juga mengatakan bahwa orang yang bebas dari dunia maka akhirat kelak juga bebas darinya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaaq mengatakan, “Ketahuilah bahwa hakikat kemerdekaan terletak dalam kesempurnaan penghambaan. Jika penghambaannya benar untuk </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span>, maka kemerdekaannya bersih dari perbudakan sesuatu yang berubah. Adapun orang yang berangan-angan bahwa dirinya dipasrahkan hanya kepada-Nya dengan melepaskan semua waktu untuk ibada dan menyatukannya dengan <i>lrikan-Nya </i>dari batasan <i>amar makruf nahi munkar </i>maka dia termasuk orang yang mengerti dalam membedakan beban-beban hukum. Demikian itu menjadikannya terlepas dari dua dunia”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 17pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SWT berfirman, <o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 17pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">“</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">وَاعْبُدْ رََّكَ حَتَّى يَأتِيَكَ الْيَقِيْنُ</span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <i>“dan sembahlah Tuhanmu hingga dating keyakinan padamu” (Al-Hijr 99)<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Yakni kematian. Penafsiran ini lebih disepakati para ahli tafsir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Tanda kemerdekaan bagi seorang hamba diantaranya adalah ketiadaan hatinya di bawah penghambaan makhluk, kepentingan-kepentingan dunia dan tujuan-tujuan akhirat. Dirinya adalah dirinya. Tidak satupun keduniaan yang bersifat sementara mampu memperbudaknya, tidak juga keinginan, angan-angan, permintaan, tujuan, harapan, dan keuntungan. Dirinya bebas dari semua itu. Dalf As-Syibli pernah ditanya, “Tidakkah engkau tahu bahwa Dia adalah Dzat Yang Maha Pengasih ?” lalu dijawab,”Benar semenjak saya mengetahui sifat kasih saying-Nya, saya tidak lagi meminta dia untuk mengasihi saya. <i>Maqam</i> kemerdekaan amatlah mulia”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <span style="color: yellow;">Abul Abbas As-Sayyari berkata, “Seandainya shalat tanpa bacaan Al-Qur’an sah, maka sah pula gubahan syair ini :</span><br style="color: yellow;" /> <br style="color: yellow;" /> <o:p style="color: yellow;"></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <i>Saya berangankan suatu kondisi<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><i><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Berada dalam suatu zaman<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><i><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Yang engkau akan melihat dua biji mata saya<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><i style="color: yellow;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Sebagai kemerdekaan yang terbit</span></i><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Banyak pendapat para guru sufi tentang makna kemerdekaan diantaranya adalah pendapat Husain bin Manshur yang mengatakan, “Barang siapa menghendaki kemerdekaan, maka teruslah dalam penghambaan (kepada </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span>)”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span style="color: yellow;"> Imam Al-Junaid ditanya tentang orang yang tidak terpengaruh oleh dunia melainkan seukuran isapan satu biji-bijian terkecil, lalu dijawab, “Seorang budak juga tidak terpengaruh oleh keberadaan dirham. Sesungguhnya kau tidak akan sampai pada makna kemerdekaan sementara hakikat penghambaan yang menjadi tanggunganmu masih tersisa (terpengaruh kepentingan).</span><o:p style="color: yellow;"></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Bisyir Al-Hafi berkata, “Barang siapa menginginkan kelezatan makanan kebebasan dan terbebas dari perbudakan, maka sucikanlah rahasia yang berada diantara idrinya dengan </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span>”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span style="color: yellow;"> Husain Al-Manshur juga pernah mengatakan, “Jika seorang hamba mengambil hak beberapa </span><i style="color: yellow;">maqam </i><span style="color: yellow;"> penghambaan secara keseluruhan yang menjadikannya bebas dari kepayahan penghambaan, maka kerjakan fungsi penghambaan dengan tanpa tekanan dan beban. Itu adalah </span><i style="color: yellow;">maqam </i><span style="color: yellow;">para Nabi SAWW dan orang-orang yyang ahli kebenaran. Artinya, menjadi orang yang terbebani namun merasa tidak terbebani dan hatinya tidak diliputi rasa berat (karena penghambaannya kepada </span></span><b style="color: yellow;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR" style="color: yellow;"></span><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span style="color: yellow;">), meski hokum syariat pada kenyataannya membemani yang demikian”.</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Manshur Al-Faqih membacakan syair :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><i><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Tidakkah ersisa pada diri manusia<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><i><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Kebebasan, dan tidak juga pada jun<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><i><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Telah berlalu kebebasan dua golongan<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><i><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span style="color: yellow;">Maka mereka menghiasi hidup dengan kepahitan</span><o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span style="color: yellow;"> Ketahuilah bahwa sesungguhnya sebagian besar kebebasan terdapat dalam pemberian pelayanan pad orang-orang faqir. Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq mengatakan, “Alloh memberikan wahyu kepada Nabi Dawud AS, ‘Jika kamu melihat-Ku dengan pencarian, maka jadikanlah dirimu sebagai pelayan-Ku’”.</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <span style="color: yellow;"> </span><span style="color: yellow;">RasluLlah SAWW bersabda :</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><b style="color: yellow;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">سيّدُالْقوْمِ خادمهم</span></b><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><i><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <span style="color: yellow;"> </span><span style="color: yellow;">“Tuan bagi suatu kaum adalah yang menjadi pelayan bagi mereka”</span></span></i><span style="color: yellow; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Yahya bin Mu’adz mengatakan, “Anak-anak dunia adalah orang yang dilayani para budak dan pelayan, sedang anak-anak akhirat adalah orang-orang yang dilayani kelompok orang merdeka lagi orang baik”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #073763; line-height: 13pt;"><span style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span style="color: yellow;"> Ibrahim bin Adham mengatakan, “Sesungguhnya kebebasan yang mulia adalah keluar (terbebasnya diri) dari penghambaan dunia sebelum dunia meninggalkannya”. Dia juga mengatakan, “Jangan berkawan kecuali kepada orang yang bebas (merdeka) lagi mulia. Mendengarlah dan jangan berbicara”.</span><o:p></o:p></span></div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-23167438132808164032010-02-10T23:29:00.003-08:002010-02-10T23:43:18.858-08:00ZIKIR<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List" style="background-color: #20124d; color: yellow;"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData" style="background-color: #20124d; color: yellow;"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping" style="background-color: #20124d; color: yellow;"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Tahoma;
panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:1627400839 -2147483648 8 0 66047 0;}
@font-face
{font-family:"Arabic Transparent";
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:178;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:8192 0 0 0 64 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">ZIKIR<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SWT Berfirman<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 22pt;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 18pt;">ياأيّهاالذيْن أمنوااذْكراللّه ذكرا كثيْرا</span></b><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> dengan ingatan </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">(zikir) </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">yang banyak”. (Al-Ahzab 41)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 25pt; text-align: justify;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SAWW bersabda :</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 22pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 25pt; text-align: justify;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 22pt;">ألا أنبّئكم بخير أعمالكم وأزْكاها عند ملككم وارفعها في درجاتكمْ وخير منْ إعطاءالذّهب والورق وأنتلقوا عدوّكم وتضْربوا أعْناقهم ويضْربوا أعْناقكم قالوا ماذاك يارسول اللّه قال ذكراللّه</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Artinya ”Ingatlah, akan aku beri tahu kalian tentang sebaik-baik amal kalian, paling suci dari amal kalian di sisi Raja kalian, dan paling tinggi untuk derajad kalian, dan lebih baik daripada pemberian emas dan perak, ataupun daripada engkau bertemu musuh kalian sehingga kalian memukul leher mereka atau mereka memukul leher kalian ?” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Para Sahabat bertanya, ”Apa itu wahai </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> ?.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Beliau menjawab, ”ZikruLlah”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SAWW bersabda :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 22pt; text-align: justify;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 22pt;">لاتقوم الساعة على احد يقوال اللّه اللّه</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 22pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">”Hari kiyamat tidak akan terjadi pada seseorang yang mengucapkan </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SAWW juga pernah bersabda :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 23pt; text-align: justify;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 20pt;">لاتقوم الساعة حتّى لا يقال في الارض اللّه اللّه</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 20pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> ”Kiyamat tidak akan terjadi sehingga di bumi ini tidak ada yang mengucapkan </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq berkata, ”Zikir adalah rukun yang sangat kuat dalam perjalanan menuju Al-Haq, bahkan keberadaannya merupakan tiang. Seseorang tidak akan sampai menuju </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> kecuali den</span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">g</span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">an melanggengkan zikir. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Zikir ada dua macam, zikir lisan dan zikir hati. Zikir lisan diperuntukkan bagi hamba yang mempergunakan kemampuannya sehingga menghantarkannya pada kelanggengan zikir di dalam hati. Zikir lisan ini memiliki pengaruh kepada zikir hati. Jika seorang hamba berzikir dengan lidah dan hatinya sekaligus, maka dia adalah seorang ahli zikir yang sempurna dalam sifat dan keadaan perjalanan spiritualnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq berkata, ”Zikir menyebarkan <i>kewalian</i>. Barang siapa menetapi zikir maka dia akana dianugerahi penyebaran dan jika ia melepas zikirnya maka penyebaran kewalian akan dicabut darinya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Diceritakan bahwa Dalf As-Syibli dalam permulaan perjalanan sufinya setiap hari menyerap sedikit demi sedikit dan mengendalikan nafsunya dengan teguh supaya tidak terputus dari kontinuitas zikir. Jiak sifat lupa memasuki hatinya, maka dia memukul nafsunya sampai pecah. Terkadang keteguhan ini lenyap sebelum menyentuh. Terkadang pula ia memukul dinding pembatas dengan dua tangan dan dua kakinya. Dikatakan, zikir kepada </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> dengan hati adalah pedang para murid. Dengan pedang itu mereka berperang melawan musuh-musuh dan menghalau beberapa penyakit yang mencoba mengganggunya. Musibah ketika membayangi hamba dan sempat menggetarkan hatinya, maka dia membatasinya dari semua yang dibencinya pada saat itu juga.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Muhammad Al-Washiti pernah ditanya tentang zikir maka dijawab, ”Zikir adalah keluar dari medan kelupaan menuju kepastian musyahadah yang mampu mengalahkan tekanan ketakutan dan tarikan rasa cinta”. Dzunun Al-Mishri berkata, ”Barang siapa ingat </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> dengan ingatan yang hakiki, maka dia pasti lupa segala sesuatu di sisi ingatan-Nya (zikir kepada </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span>) dan </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> akan menjaganya dari segala sesuatu. Baginya punya pengganti dari segala hal. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Abu Utsman pernah ditanya dari hal yang demikian, ”Kami berzikir kepada </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> tetapi tidak menemukan kemanisan di dalam hati kami”. Kemudian dijawab,”Pujilah </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> agar menghiasi diantara luka-lukamu dengan ketaatan”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Di dalam hadits yang masyhur </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SAWW pernah bersabda, ”<o:p></o:p></span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 16pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">إ</span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">ِذَارأيْتم الْجنّة فارْتعوا بها قيْل له وما رياض الجنة فقال مجالس الذكر</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <i>Jika kamu melihat surga maka merumputlah. Ditanyakan kepada Beliau, “Apakah itu kebun surga ?”. Beliau menjawab, “’Majlis zikir”.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Jabir bin AbdiLlah menceritakan, “Suatu hari </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SAWW keluar menuju kami lalu bersabda, “<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">يا أيّهاالنْاس ارتعوا فيْ رياض الجنّة قلنا يا رسول اللّه ما رياض الجنة قال مجالس الذّكر قال اغدوا وروْحواْ والذْكروا من كان يحبُّ أنْ يعْلم منزلته عنْد اللّه تعالى فلينظر كيف منْزلة اللّه تعالى عنده فانّ اللّه تعالى ينزل العبد حيْث أنزله منْ نفْسه</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> “<i>Hai manusia merumputlah kalian semua di kebun surga.’Kami bertanya, ‘Wahai </i></span><b><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">َسُوْلُ اللّه</span></i></b><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span>, apakah kebun surga itu ?’ Beliau menjawab, ‘Majlis zikir. Makan pagilah kalian dengan zikir, makan sorelah kalian dengan zikir. Barang siapa ingin mengetahui kedudukannya di sisi </span></i><b><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></i></b><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> maka pandanglah bagaimana kedudukan </span></i><b><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></i></b><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> di sisinya (di hatinya). Sesunggguhnya </span></i><b><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></i></b><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> turun pada hamba menurut turunnya hamba di sisi-Nya”.<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Dalf As-Syibli mengatakan, “ Bukankah </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> telah berfirman, “Aku duduk di sisi orang yang mengingat-Ku. Apa yang kalian peroleh wahai manusia, dari majlis <i>Al-Haqq ini ?”’.<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> As-Syibli kemudian mendendangkan sya’ir :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <i>Saya ingat pada-Mu<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Tidak, saya lupa pada-Mu sepintas<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Apa yang lebih ringan dalam zikir<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Selain zikir lidahku<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Saya dengan tanpa cinta<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Mati dari keninginan<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Hati pergi tanpa arah menujuku<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Berputar dari timur ke barat<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Ketika cinta melihatku<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Sesungguhnya Engkau hadir padaku<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Saya menyaksikan-Mu ada<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Di segala tempat<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Saya berdialog dengan yang diadakan<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Dengan tanpa ucapan<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Saya melirik yang diketahui<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Dengan tanpa pandangan<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Diantara keistimewaan zikir adalah tidak dibatasi waktu, bahka tidak ada waktu melainkan seorang hamba diperintahkan berzikir, baik yang bersifat wajib maupun sunah. Salat meski memiliki kedudukan sebagai ibadah yang paling mulia, namun pada waktu-waktu tertentu tidak boleh dilakukan. Sedangkan zikir dilakukan sepanjang waktu dalam berbagai keadaan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> berfirman :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 16pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">الّذين يذكرون اللّه قياماً وقعوْداَ وعلى جنوبهمْ</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">“Orang-orang yang mengingat </span></i><b><i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></i></b><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring (Ali Imran 191).<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Abu Bakar bin Furak mengatakan, “Posisi berdiri dengan kebenaran zikir dan posisi duduk dengan menahan diri dari sikap berpura-pura (berzikir).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq pernah ditanya, “Apakah berzikir atau berpikir yang lebih mulia ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> “Apa yang terjadi pada Syaikh ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> “Syaikh AbduRrahman menajwab, “Bagi saya, zikir lebih sempurna daripada berfikir karena </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> Dzat Al-Haqq disifati dengan zikir tidak dengan berfikir. Sesuatu yang menjadi sifat asli Al-Haqq adalah lebih sempurna dari sesuatu yang dikhususkan oleh makhluk sebagai sifat Al-Haqq”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Maka ustadz Abu Ali tersenyum membenarkan jawaban As-Syaikh.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Muhammad Al-Kattani mengatakan, “seandainya tidak ada ketentuan yang mengatakan bahwa zikir kepada-Nya adalah kewajiban terhadap saya, niscaya saya tidak mengingat-Nya sebagai pengagungan kepada-Nya sebagaimana saya mengingat-Nya”. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Ustadz Abu Ali mendendangkan syair kepada teman-temannya :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Tidakkah saya jika mengingat-Mu<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Selain keninginan mengusirku<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Hatiku, rahasiaku, ruhku<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Ketika mengingat-Mu<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Sehingga sekaan-akan mata-mata<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Dari-Mu membisiku untuk-Mu<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Celakalah<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;">Zikir adalah untuk-Mu semata.</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Diantara keistimewaan zikir adalah menjadikan diterimanya zikir-zikir yang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"> Firman </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 12.5pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12.5pt;"><span dir="LTR"></span> SWT :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 13pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: right;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">فاذْكروْنِي اذْكركُمْ</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;">Ingatlah Aku, maka aku akan mengingatmu (Al-Baqarah 152)</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Dalam suatu hadits disebutkan bahwa Jibril As pernah berkata kepada </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">َسُوْلُ اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span> SAWW bahwa </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span> SWT berfirman “Aku memberi umatmu sesuatu yang belum pernah Aku berikan kepada umat-umat yang lain”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> “Apa itu wahai Jibril ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> “Yaitu firman-Nya yang mengatakan, ‘<i>(Karena itu) ingatlah kalian maka Aku akan mengingatmu (Al-Baqarah 152).</i> Tidak ada seorangpun selain umat ini yang pernah mengucapkannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Menurut penafsiran, ayat tadi bermakna bahwa malaikat selalu berkonsultasi dengan orang yang berzikir ketika hendak mencabut nyawanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Di dalam sebagian kitab-kitab agama disebutkan bahwa Nabi Musa AS pernah bertanya, “Wahai Tuhan, di mana Engkau berada ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> “Di hati hamba-Ku yang beriman”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Sufyan Atsauri pernah bertanya kepada Dzunun Al-Mishri tentang zikir lalu dijawab, “Zikir adalah kegaiban orang yang berzikir dari zikir itu sendiri”. Kemudian beliau melantunkan sebuah syair :<br />
<br />
<i>Tidak, karena saya melupakan-MU<br />
lebih banyak dari mengingat-Mu<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;">Namun dengan itu lidahku mengalir.</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Sahal bin AbdiLlah berkata, Tiada hari melainkan Dzat Yang Maha Agung memanggil-manggil, “Wahai hamba-Ku, kalian tidak pernah berlaku adil terhadap-Ku. Engkau memohon kepada-Ku tetapi engkau pergi kepada selain-Ku. Aku menghilangkan musibah-misibah darimu tetapi engkau memikul beban-beban kesalahan. Wahai anak Adam, apa yang akan kamu katakan kelak ketika datang kepada-Ku ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Abu Sulaiman Ad-Darani berkata, “Di surga terdapat lembah yang subur. Ketika seseorang berzikir, maka para malaikat menanam pohon-pohon di lembah itu. Ketika sebagian malaikat berhenti, maka ditanyakan kepadanya, “Mengapa kamu berhenti ?” lalu dijawab, “Kawanku (orang yang berzikir) telah membuat badanku lelah dan payah ”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Dikatakan bahwa mencari kelezatan yang hilang ada di dalam tiga hal yaitu di dalam shalat, zikir dan membaca Al-Qur’an. Sesungguhnya kalian pasti menemukannya karena jika tidak maka ketahuilah bahwa pintu sedang ditutup.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Ahmad Al-Aswad bercerita, “Saya pernah bersama Ibrahim Al-Khawas dalam suatu perjalanan. Kami mendatangi suatu tempat yang di dalamnya banyak terdapat ular. Ketika tiba pada suatu pesisir pantai, Ibrahim merapatkan sampannya lalu duduk dan sayapun ikut duduk. Akhirnya malampun tiba. Udara yang sangat dingin mendorong ular keluar dari sarang mereka. Binatang berbisa tersebut merayap kesana kemari untuk mencari mangsa dan terus berjalan hingga mendekati kami. Ibrahim berbisik kepadaku, ”berzikirlah kepada </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span>”. Sayapun mengucapkan zikir, dan anehnya binatang-binatang tersebut menjauh. Tidak berapa lama ular ular tersebut mendatangi kami, dan Ibrahim mengingatkan kami seperti semula, dan saya menurutinya hingga pagi hari. Setelah matahari cerah, dia berdiri dan berjalan, kemudian saya ikut berdiri dan berjalan. Baru beberapa langkah kami berjalan, tiba-tiba seekor ular besar jatuh di bekas tempat duduk Ibrahim dalam keadaan tidur melingkar. Sayapun berkata, “ alangkah pulas tidur ular ini”. Lalu dijawab Ibrahim, “Tidak, semenjak beberapa masa yang silam, saya tidak pernah tidur malam lebih nyaman daripada pagi ini “.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Dikatakan, “Barang siapa yang tidak merasakan kerasnya lupa, maka dia tidak dapat merasakan manisnya zikir.” Sarry As- Saqathy berkata, Dalam sebagian kitab disebutkan, “<i>Jika mengingat-Ku lebih menguasai hamba-Ku, berarti dia rindu kepada-Ku yang membuat Aku rindu kepadanya”. </i>Sarry mengatakan, “</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span> memberi wahyu kepada Dawud AS, “Bersama-Ku, bergembiralah dan dengan mengingat-Ku, bersenang-senanglah”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Ahmad An-Nuri mengatakan, “Segala sesuatu memiliki siksaan, dan siksaan bagi orang makrifat adalah keterputusannya dari zikir”. Di dalam kitab Injil disebutkan, “Ingatlah Aku ketika kamu marah, maka Aku pasti mengingatmu ketika Aku marah. Ridhalah dengan pertolongan-Ku karena pertolongan-Ku lebih baik daripada pertolonganmu kepada dirimu sendiri”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Seorang pendeta yahudi pernah ditanya, “Apakah tuan puasa ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> “Saya puasa dengan mengingat-Nya. Jika saya mengingat selain-Nya berarti saya telah berbuka”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Seseorang yang mengabadikan hatinya dengan zikir maka setan yang mendekatinya pasti terbanting, sebagaimana manusia yang mendekati setan tanpa zikir juga pasti terbanting. Para setan bingung menyaksikan hal ini. Mereka bermusyawarah, “Apa yang dimilikinya ?” lalu dijelaskan, “Manusia telah menyentuhnya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> Sahal bin AbduLlah mengatakan, “Saya tidak mengetahui maksiyat yang lebih buruk melebihi lupa/lalai kepada Tuhan”. Dinyatakan bahwa zikir <i>khafi</i> (secara rahasia) tidak bisa diangkat ke langit oleh para malaikat karena tidak tampak baginya. Zikir semacam ini merupakan rahasia antara seorang hamba dengan </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span>. Salah seorang ulama sufi menuturkan pengalaman anehnya. Dia mengatakan, “Diceritakan kepada saya tentang seorang ahli zikir yang tinggal di sarang harimau. Sayapun mendatanginya. Di sana saya melihat dia sedang duduk berzikir. Tiba-tiba seekor harimau menerkam dan berusaha merobek-robek badannya. Dia pingsan dan sayapun pingsan. Ketika dia sadar dan saya juga mampu berdiri, maka saya bertanya kepadanya, “Ada apa?”. Diapun menjawab bahwa </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span> telah merobohkan harimau itu”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"> AbduLlah Al- Jariri mengatakan, “Diantara sahabat-sahabat kami ada seorang pria yang banyak mengucapkan </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span>..</span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span>. ketika dia berjalan di sela-sela barisan pohon kurma, tiba-tiba sebatang pohon kurma tumbang dan menimpa kepala ahli zikir tersebut.kepalanya pecah dan darah mengalir dari sekujur tubuhnya. Di tanah tertulis ribuan kata </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span>, </span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arabic Transparent"; font-size: 14pt;">اللّه</span></b><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 14pt;"><span dir="LTR"></span> dengan tinta darahnya”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 15pt; text-align: justify;"><br />
</div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-18335189830312788502010-01-28T18:22:00.000-08:002010-01-28T18:22:38.709-08:00BUKTI TAWASUL NABI NUH KEPADA RASULULLAH SAWW<span style="background-color: #20124d; color: yellow; font-size: large;"></span><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;"></span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="http://manakib.wordpress.com/files/2009/10/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="images" border="0" class="aligncenter size-full wp-image-883" height="93" mce_src="http://manakib.wordpress.com/files/2009/10/images.jpg" src="http://manakib.wordpress.com/files/2009/10/images.jpg" title="images" width="124" /></a><span style="font-size: large;">Pada bulan Juli 1951 sebuah tim yang terdiri<br />
dari ahli-ahli Rusia melakukan penelitian terhadap<br />
Lembah Kaat. Sepertinya mereka tertarik untuk menemukan<br />
sebuah tambang baru di daerah tersebut.<br />
Dalam penelitiannya mereka menemukan beberapa<br />
potong kayu di daerah tersebut berserakan.</span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Mereka kemudian mulai menggali tempat tersebut<br />
dengan tujuan untuk menemukan sesuatu yang berharga.<br />
Tetapi alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan<br />
kumpulan potongan-potongan kayu tertimbun di situ.<br />
Salah seorang ahli yang ikut serta memperkirakan,<br />
setelah meneliti beberapa lapisanya, bahwa kayu-kayu<br />
tersebut bukanlah kayu yang biasa, dan menyimpan rahasia<br />
yang sangat besar di dalamnya.</span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Mereka mengekskavasi tempat tersebut dengan penuh keingintahuan.<br />
Mereka menemukan cukup banyak potongan-potongan<br />
kayu di daerah penggalian tersebut, dan<br />
di samping itu mereka juga menemukan hal-hal<br />
lain yang sangat menarik. Mereka juga menemukan<br />
sepotong kayu panjang yang berbentuk persegi.<br />
Mereka sangatlah terkejut setelah mendapati<br />
bahwa potongan kayu yang berukuran 14 X 10 inchi<br />
tersebut ternyata kondisinya jauh lebih baik<br />
dibandingkan potongan-potongan kayu yang lain.<br />
Setelah waktu penelitian yang memakan waktu yang<br />
cukup lama, hingga akhir tahun 1952, mereka<br />
mengambil kesimpulan bahwa potongan kayu tersebut<br />
merupakan potongan dari bahtera Nabi Nuh a.s.<br />
yang terdampar di puncak Gunung Calff (Judy).<br />
Dan potongan (pelat) kayu tersebut,<br />
di mana terdapat beberapa ukiran dari<br />
huruf kuno, merupakan bagian dari bahtera tersebut.</span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Setelah terbukti bahwa potongan kayu<br />
tersebut merupakan potongan kayu dari<br />
bahtera Nabi Nuh a.s., timbullah pertanyaan<br />
tentang kalimat apakah yang tertera di<br />
potongan kayu tersebut. Sebuah dewan yang<br />
terdiri dari kalangan pakar dibentuk oleh<br />
Pemerintah Rusia di bawah Departemen Riset<br />
mereka untuk mencaritahu makna dari tulisan<br />
tersebut. Dewan tersebut memulai kerjanya pada<br />
tanggal 27 Februari 1953.<br />
Berikut adalah nama-nama dari anggota dewan tersebut:<br />
1. Prof. Solomon, Universitas Moskow<br />
2. Prof. Ifa Han Kheeno, Lu Lu Han College , China<br />
3. Mr. Mishaou Lu Farug, Pakar fosil<br />
4. Mr. Taumol Goru, Pengajar Cafezud College<br />
5. Prof. De Pakan, Institut Lenin<br />
6. Mr. M. Ahmad Colad, Asosiasi Riset Zitcomen<br />
7. Mayor Cottor, Stalin College</span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Kemudian ketujuh orang pakar ini setelah<br />
menghabiskan waktu selama delapan bulan<br />
akhirnya dapat mengambil kesimpulan bahwa<br />
bahan kayu tersebut sama dengan bahan kayu<br />
yang digunakan untuk membangun bahtera Nabi<br />
Nuh a.s., dan bahwa Nabi Nuh a.s. telah meletakkan<br />
pelat kayu tersebut di kapalnya demi keselamatan dari<br />
bahtera tersebut dan untuk mendapatkan ridho Illahi.</span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Terletak di tengah-tengah dari pelat tersebut adalah<br />
sebuah gambar yang berbentuk telapak tangan dimana juga terukir<br />
beberapa kata dari bahasa Saamaani.<br />
Mr. N.F. Max, Pakar Bahasa Kuno, dari Mancester, Inggris telah<br />
menerjemahkan kalimat yang tertera di pelat tersebut menjadi:<br />
"Ya Allah, penolongku! Jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan<br />
dari dzatMu Yang Suci, yaitu Muhammad, Ali, Fatima, Shabbar dan Shabbir.<br />
Karena mereka adalah yang teragung dan termulia.<br />
Dunia ini diciptakan untuk mereka maka tolonglah aku demi nama mereka."</span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Semuanya sangatlah terkejut setelah mengetahui arti<br />
tulisan tersebut. Terutama yang membikin mereka<br />
sangatlah bingung adalah kenapa pelat kayu tersebut<br />
setelah lewat beberapa abad tetap dalam keadaan utuh dan tidak rusak sedikitpun.<br />
Pelat kayu tersebut saat ini masih disimpan dengan<br />
rapih di Pusat Penelitian Fosil Moskow di Rusia.</span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Jika anda sekalian mempunyai waktu untuk mengunjungi<br />
Moskow, maka mampirlah di tempat tersebut, karena pelat<br />
kayu tersebut akan menguatkan keyakinan anda terhadap kedudukan Ahlul Bayt a.s.</span></div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;">Terjemahan kalimat tersebut telah dipublikasikan antara lain di:<br />
1. Weekly - Mirror, Inggris 28Desember 1953<br />
2. Star of Britain , London , Manchester 23 Januari 1954<br />
3. Manchester Sunlight, 23Januari 1954<br />
4. London Weekly Mirror, 1Februari 1954<br />
5. Bathraf Najaf , Iraq 2 Februari 1954<br />
6. Al-Huda, Kairo 31 Maret 1954<br />
7. Ellia - Light, Knowledge & Truth, Lahore 10 Juli 1969</span></div>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-28629396848962346402010-01-12T16:28:00.000-08:002010-01-12T16:28:02.278-08:00Mengandalkan amal ibadah<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">من علمة الاعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل</span><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><strong><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;"><span> </span>( </span></strong><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">Termasuk tanda-tanda seseorang berpegangan / mengandalkan amal ibadahnya adalah kurangnya rasa harap <em><span style="font-family: Arial;">akan rahmat <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA"><span dir="ltr"></span> </span></span></em>ketika ia tergelincir<span dir="rtl" lang="AR-SA">ز</span><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">Berpegangan atau mengandalkan pertolongan <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> merupakan sifat <em><span style="font-family: Arial;">arifuun </span></em>yang ahli mengesakan Tuhan. Dan berpegangan / mengandalkan kepada selain <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> adalah sifat orang yang lalai dan bodoh, </span><span lang="IN" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">dan </span><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">apa saja yang termasuk selain <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> hingga berpegangan kepada <em><span style="font-family: Arial;">ilmunya</span></em>, dan amalnya, dan <em><span style="font-family: Arial;">ahwalnya. A</span></em><em><span style="font-family: Arial; font-style: normal;">dapun </span></em><em><span style="font-family: Arial;">ahli ma’rifat</span></em><em><span style="font-family: Arial; font-style: normal;"> yang selalu mengesakan Tuhan, sesungguhnya mereka berada dalam kondisi kelapangan dalam kedekatannya dengan <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> dan </span></em><em><span style="font-family: Arial;">musyahadahnya</span></em><em><span style="font-family: Arial; font-style: normal;">.</span></em> Mereka selalu <em><span style="font-family: Arial;">menatap </span></em>/ bertawajuh kepada Tuhannya dan mereka <em><span style="font-family: Arial;">fana</span></em> dari diri mereka sendiri. Oleh karena itu apabila mereka tergelincir dalam dosa atau mereka <em><span style="font-family: Arial;">lalai,</span></em> maka mereka selalu melihat akan peran dan campur tangan Tuhan terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, dan mereka melihat mengalirnya <em><span style="font-family: Arial;">qadha </span></em><span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> kepada mereka. </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><span dir="ltr"></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> Demikian juga apabila mereka dapat melakukan keta’atan kepada <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> maka mereka tidak melihat segalanya merupakan hasil dari usahanya sendiri, demikian juga mereka tidak melihat adanya kekuatan dirinya dalam melakukan keta’atan, kerana yang terlebih dahulu masuk ke dalam hati mereka adalah <em><span style="font-family: Arial;">dzikir</span></em> atau ingat kepadaTuhannya, oleh karena itu dirinya tenang di dalam aliran <em><span style="font-family: Arial;">taqdir-Nya</span></em> dan hatinya juga tenang terhadap apa saja yang terlintas kepadanya dari pancaran cahaya-Nya. Oleh karena itu tiada beda dari dua keadaan yang dialaminya –yaitu ketika ta’at dan ketika tergelincir dalam dosa-, karena sesungguhnya mereka telah tenggelam di dalam lautan <em><span style="font-family: Arial;">tauhid </span></em>. Maka dari itu sama saja bagi mereka antara rasa takut / <em><span style="font-family: Arial;">khauf</span></em> dan harap / <em><span style="font-family: Arial;">raja’ </span></em>. oleh karena itu tidaklah mengurangi rasa takut mereka meskipun mereka telah berhasil menjauhi kemaksiyatan. Juga tidak menambahi dari harap mereka dengan amal kebaikan yang telah mereka lakukan.</span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><span dir="ltr"></span><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">Dikatakan, “Orang <em><span style="font-family: Arial;">‘arif </span></em>tegak berdiri kokoh dengan pertolongan <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>. Sungguh <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> telah menjaga urusan mereka. Apabila tampak keta’atan dari mereka, maka mereka tidak mengharapkan pahala karena mereka tidak melihat dirinya yang melakukan amal keta’atan. Demikian pula apabila terjadi perbuatan dosa, maka mereka tiada melihat selain kepada <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> yang mengalirkan taqdirNya. Maka hatinya menjadi tenang dengan <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> dan penglihatannya kepadaNya dan takut akan kebesaranNya serta harapannya kepadaNya. </span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;"> </span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">Adapun selain mereka, maka mereka menisbatkan kepada dirinya sendiri akan amal, perbuatan, dan mereka mengambil bagian dari segala amal mereka. Oleh karena itu mereka berpegangan kepada amal mereka dan hatinya merasa tenang akan hal keadaan mereka. Kemudian apabila mereka tergelincir pada perbuatan dosa, maka akan berkuranglah harap/<em><span style="font-family: Arial;">raja’</span></em> mereka akan rahmat ampunan dan pertolongan <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> sebagaimana mereka ketika melakukan ta’at maka mereka menjadikannya sebagai andalan dan pegangan yang mereka anggap dapat menyelamatkan. Akhirnya mereka tidak sadar telah bergantung kepada <em><span style="font-family: Arial;">asbab</span></em> dan terhijab dari <em><span style="font-family: Arial;">Tuhaninya</span></em>. Oleh karena itu barang siapa yang mendapati tanda dari keadaan yang demikian ini, naka sudah seharusnyalah ia mengetahui posisi dan kedudukannya sehingga tidak mendakwakan diri sebagai bagian dari golongan <em><span style="font-family: Arial;">khos</span></em> / orang-orang pilihan yang ahli dekat dengan <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>. Dan posisi mereka sesungguhnya masih pada golongan <em><span style="font-family: Arial;">Ashabil Yamiin</span></em>. </span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">Telah berkata Sayikh Abu Abdurrahman As-Sulamy dan <st1:state st="on"><st1:place st="on">AL</st1:place></st1:state>-Hafidz Abu Na’im Al-ishfahaany dari Yusuf bin AL-Husain Ar-Razy RA, “sebagian orang datang kepadaku dan berkata kepadaku,’Janganlah sekali-kali engkau melihat keinginanmu dalam semua amalmu kecuali engkau bertaubat karenanya’. Maka aku jawab, “Jika taubat dapat menyelamatkan diriku, maka tidak aku ijinkan ia membuatku merasa aman dari Tuhanku. Jika kejujuran dan keikhlasan keduanya menjadi hambaku, niscaya aku jual keduanya sebagai kezuhudanku dari keduanya. Karena sesunguhnya jika diriku di sisi <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> ditentukan olehNya sebagai orqang yang beruntung dan diterima amalnya, maka tidaklah mengkhawatirkan diriku segala bentuk dosa dan kesalahan. Dan jika diriku disisiNya dikehendaki sebagai orang yang celaka, maka tidaklah akan menyelamatkanku semua amal, kesungguhan dan keikhlasanku. Dan sesungguhnya <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> telah menjadikanku sebagai manusia yang tanpa amal apapun demikian pula penolong yang menyelamatkanku dariNya. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Kemudian</st1:city> <st1:state st="on">Ia</st1:state></st1:place> menunjukkanku kepada agamaNya yang diridhoiNya dengan firmanNya <strong><span style="font-family: Arial;">Barang siapa yang mengambil agama selain agama Islam maka tidak akan diterima dan ia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi </span></strong>oleh karena itu peganganku kepada kemurahanNya dan belas kasihNya lebih utama bagiku daripada peganganku kepada amalku dan sifatku yang tidak sempurna. Karena sesungguhnya membandingkan kemurahan <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> dan kasih sayangNya dengan amal dan perbuatan kita adalah disebabkan kekurang tahuan kuta akan kemurahan <span dir="rtl" lang="AR-SA">الله</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span> dan kebaikanNya. </span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt;"><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><o:p> </o:p></span><br />
</div><span lang="IN" style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: Tahoma; font-size: 18pt;">Sumber : Kitab Syarah al-Hikam</span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-2426755997580933632010-01-12T16:25:00.000-08:002010-01-12T16:25:10.290-08:00SAHWAT YANG HALUS<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-size: 18pt;">اجتهادك فيمن ضمن لك وتقصيرك فيما طلب منك دلليل على انطماس البصيرة منك</span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><o:p> </o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">(KESUNGGUHAN KAMU UNTUK MEMPEROLEH APA YANG TELAH DIJAMIN </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> UNTUKMU) Yaitu segala sesuatu yang telah </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> tanggung seperti rizki sebagai kemurahan </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">dan kebaikan-Nya, sebagaimana firman </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> “<i>Dan berapa banyak segala yang melata di atas bumi tidak membawa rizkinya. </i></span><i><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span></i><span dir="ltr"></span><i><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> lah yang memberi rizki kepada mereka, demikian pula rizkimu…” </span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">SEDANGKAN KAMU LALAI TERHADAP KEWAJIPAN YANG DIAMANATKAN KEPADAMU) yaitu beberapa amalan ibadah yang menyebabkan kamu sampai kepada-Nya seperti beberapa bacaan <i>dzikir </i>dan <i>shalawat </i>dan lain-lain dari bermacam-macam keta’atan sebagai mana firman </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> </span><i><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">“Dan tidaklah Aku jadikan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku. </span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">( yang demikian ini MENUNJUKKAN KEBUTAAN MATA HATIMU).</span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">Sesuatu yang telah ditanggung </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> bagi hambanya adalah rizki yang dengan rizki tersebut hamba </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> dapat mempertahankan eksistensinya untuk hidup di dunia. Dan arti pertanggungan </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> dalam hal rizki hamba-Nya adalah bahwa </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> menjamin rizki untuk kelangsungan hidup hamba-Nya dan </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> menghendaki hamba tersebut hatinya menjadi lapang serta tidak menanggung beban berat dalam mencarinya, atau hati menjadi susah karenanya. Adapun yang dituntut oleh </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">atas hambanya adalah amal ibadah agar hamba tersebut dapat sampai kepada kebahagiaan di akhirat dan dekat dengan </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> Ta’ala. Dan yang dimaksudkan ibadah sebagai tuntutan dari </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> adalah bahwasanya serangkaian keta’atan tersebut menjadi beban yang harus dilakukan oleh hamba secara bersungguh-sungguh sebagaimana telah diatur dalam <i>syari’at </i>mengenai sebab dan waktunya dan lain sebagainya. Pada sebagian <i>atsar </i>diterangkan firman </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> Ta’ala “<i>Wahai hambaKu ta’atlah kepadaKu dan janganlah engkau mengaturKu untuk hal kebaikanmu”.</i></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">Telah berkata Ibrahim Al-Khawash, “Ilmu itu kesemuanya terdapat dalam dua kalimat yaitu ‘Jangan engkau bebani diri dengan sesuatu yang telah dijamin, dan jangan sia-siakan sesuatu yang diwajibkan. Oleh karena itu barang siapa yang telah mampu menempati keadaan ini (yaitu bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban dan melapangkan hati terhadap sesuatu yang telah ditanggung </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> Ta’ala) maka sungguh telah terbukalah mata hatinya dan telah bersinarlah <i>nuurul Haq</i> / cahaya kebenaran di dalam hatinya dan telah berhasilah ia mencapai puncak tujuan. Akan tetapi bagi yang sebaliknya, maka sengguh telah kabur dan butalah mata hatinya. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">Adapun pengarang kitab ini <i>rahimahuLlah </i>memberikan istilah <i>Ijtihad (</i>bersungguh-sungguh), hal ini memberikan isyarah bahwa mencari rizki secara wajar dan tidak memforsir diri hanya untuk tujuan duniawi semata adalah tidak terecela dan <i>mubah</i> hukumnya, dan bukan termasuk perkara yang dapat mengeruhkan mata hati. Telah disebutkan dalam kitab Tanwirul Qulub, perihal firman </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> Ta’ala, <i>“Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk melakukan shalat, dan bersungguhlah dalam mengerjakannya. Sesungguhnya Aku tidak meminta rizki darimu akan tetapi Aku lah yang memberimu rizki” </i>Maksud ayat ini adalah <i>“Laksanakanlah pelayanan kepadaKu maka Aku akan melaksanakan pembagian rizki dariKu –<b>Qum bikhidzmatiNa, wa Nahnu Naquumu laka biqismatiNaa</b></i>.” Di sini terdapat dua perkara, yaitu perkara yang telah dijamin/ditanggung </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> maka janganlah engkau sedih karenanya, dan perkara tuntutan </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> kepadamu maka jangan di sia-siakan. Oleh karena itu barang siapa yang bersungguh-sungguh atas sesuatu yang telah dijamin sementara ia melalaikan sesuatu yang diwajibkan, maka tampak jelaslah kebodohannya, dan telah meluaslah kelalaiannya. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #20124d; color: yellow; line-height: 19pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">Bukankah kita telah melihat bahwa </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> telah memberi rizki kepada orang yang durhaka kepada-Nya, maka bagaimana mungkin </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> tidak memberi rizki kepada hambanya yang ta’at. Jikalau </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> telah mengalirkan rizki-Nya kepada orang yang ingkar / <i>kufur </i>kepada-Nya, bagaimana mungkin </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> tidak memberi rizki kepada hambanya yang beriman. Bukankah kita sebagai orang mukmin telah mengetahui dengan jelas bahwa dunia telah dijamin bagi kita, dan amal untuk akhirat adalah tuntutan bagi kita. Sebagaimana firman </span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span>,”<b><i>Watazawwaduu fa inna khaira zaad at-taqwa</i> </b>dan persiapkanlah bekal dan sebaik-baik bekal adalah taqwa”. Sebagian dari mereka (orang-orang shalih) berkata,</span><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"> <b>“Sesungguhnya </b></span><b><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span></b><span dir="ltr"></span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> telah menjamin <i>kemaslahatan</i> duniaku dan </span></b><b><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span></b><span dir="ltr"></span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> menuntut amal untuk akhiratku. Dan Tidaklah </span></b><b><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-family: Arial; font-size: 18pt;">الله</span></b><span dir="ltr"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;"><span dir="ltr"></span> </span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS"; font-size: 18pt;">menuntut kemaslahatan duniaku dan menjamin akhiratku.”<o:p></o:p></span></b><br />
</div><span lang="IN" style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: Tahoma; font-size: 18pt;">Sumber : Kitab Syarah al-Hikam</span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-60137222753408119562010-01-11T04:45:00.000-08:002010-01-11T04:55:03.800-08:00Tragedi Karbala<ul class="posts" style="background-color: #20124d; color: yellow; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/mengapa-asyura-diperingati-tiap-tahun.html" target="_new">Mengapa Asyura Diperingati Tiap Tahun?</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/ksatria-karbala.html" target="_new">Ksatria Karbala</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/pertemuan-imam-husain-as-dengan-hur-bin.html" target="_new">Pertemuan Imam Husain as Dengan Hur bin Yazid Arra...</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/karbala-persinggahan-terakhir.html" target="_new">Karbala, Persinggahan Terakhir</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/pertemuan-imam-husain-as-dengan-umar.html" target="_new">Pertemuan Imam Husain as Dengan Umar Bin Sa’ad</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/hari-tasyua.html" target="_new">Hari Tasyuâ</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/imam-husain-as-dan-para-pengikut.html" target="_new">Imam Husain as dan Para Pengikut Setianya</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/peristiwa-malam-asyura.html" target="_new">Peristiwa Malam Asyura</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/perundingan-pertengahan-malam-asyura.html" target="_new">Perundingan Pertengahan Malam Asyura</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/penuntasan-hujjah.html" target="_new">Penuntasan Hujjah</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/istighotsah-imam-husain-as-dan-taubat.html" target="_new">Istighotsah Imam Husain as dan Taubat Hur</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/dimulainya-perang-tak-seimbang.html" target="_new">Dimulainya Perang Tak Seimbang</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/banjir-darah-hari-asyura.html" target="_new">Banjir Darah Hari Asyura</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/musibah-hazrat-qasim-as.html" target="_new">Musibah Hazrat Qasim as</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/musibah-hazrat-abu-fadhl-abbas-as.html" target="_new">Musibah Hazrat Abu Fadhl Abbas as</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/penuntasan-hujjah-terakhir.html" target="_new">Penuntasan Hujjah Terakhir</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/perpisahan-terakhir.html" target="_new">Perpisahan Terakhir</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/perjuangan-ksatria-karbala-seorang-diri.html" target="_new">Perjuangan Ksatria Karbala Seorang Diri</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/kesakralan-syahadah-imam-husain-as.html" target="_new">Kesakralan Syahadah Imam Husain as.</a></span></li>
<li><span style="font-size: large;"><a href="http://hidangan-ilahi.blogspot.com/2010/01/dzuljanah-menjadi-tempat-ratapan.html" target="_new">Dzuljanah Menjadi Tempat Ratapan</a></span></li>
</ul>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-63480090500020109822010-01-11T04:43:00.003-08:002010-01-11T04:43:57.229-08:00Dzuljanah Menjadi Tempat Ratapan<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dalam riwayat disebutkan bahwa ketika Dzuljanah sudah bebas dari gangguan, secara ajaib kuda tunggangan manusia-manusia mulia itu berucap, “œBetapa zalimnya umat yang telah membunuh putera nabinya sendiri.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dzuljanah kemudian kembali ke perkemahan sambil meringkik-ringkik nyaring sehingga kaum wanita Imam Husain as yang mengenal suara itu keluar dari dalam tenda dengan penuh rasa cemas dan tercekam ketakutan. Di tengah mereka Hazrat Zainab AlKubra as berteriak histeris</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Oh saudaraku! Oh junjunganku! Oh Ahlul Bait! Semoga langit ini runtuh menimpa bumi! Semoga gunung-gunung ini dihamburkan dan menimpa pedang sahara”.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Diantara mereka juga terdapat Ummu Kaltsum. Saat menyaksikan di atas punggung Dzuljanah sudah tidak ada ayahnya lagi, Ummu Kaltsum juga mendadak histeris.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Demi Allah, AlHusain telah terbunuh! Jerit Ummu Kaltsum sambil menepuk-nepuk kepala dan merobek kain cadarnya. Sakinah yang tak kalah histerisnya.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Oh kakekku! Oh Muhammad! Betapa terasingnya AlHusain!” Ratap Sakinah.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sambil beratap dan tersedu-sedu, satu diantara mereka ada yang berucap kepada dzuljanah: “Mengapa engkau lepaskan AlHusain ke tengah-tengah kerumunan musuh?</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sakinah juga meratap: “Apa yang terjadi dengan ayahku? Dimana sang pemberi syafaat di hari kiamat itu?”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Ayahku tadi pergi dalam keadaan tercekik dahaga.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Apakah mereka telah memberi ayahku air, ataukah dia telah gugur dengan bibir yang kering kehausan?”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Namun demikian, Dzuljanah tetaplah seekor kuda yang tak mampu berbuat apa-apa di depan ratapan puteri-puteri Rasul ini. Disebutkan dalam riwayat bahwa hewan yang ikut membela para keturunan suci Rasul di depan manusia-manusia srigala itu ikut tertimpa stres hingga akhirnya roboh dan mati. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Dzuljanah telah menceburkan diri ke sungai ElFrat lalu hilang entah kemana</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-86584081655280126672010-01-11T04:42:00.001-08:002010-01-11T04:42:57.002-08:00Kesakralan Syahadah Imam Husain as.<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa tragedi pembantaian keluarga Rasul pimpinan Imam Husain ini segera disusul dengan berbagai tanda alam dan lain yang menunjukkan kesakaralan syahadah beliau. Diantaranya disebutkan bahwa kematian suci cucu Rasul di tangan manusia-manusia sadis itu segera disusul dengan bertiupnya angin kencang, angkasa tiba-tiba gelap gulita, sehingga orang-orang tak dapat melihat apa yang ada di depannya. [Maqtal Khawarizmi hal.201]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Selain itu Zari’ Al-Asadi, seorang petani yang bercocok tanam di tepian sungai â€کAlqamah dalam kisahnya tentang Imam Husain mengatakan: Pukulan tongkat Nabi Musa as ke batu dapat memancarkan mata air tetapi musibah Imam Husain telah memancarkan darah dari bebatuan, sebagaimana darah pernah mengucur dari runtuhan batu-batu di Baitul Maqdis. [Muntakhab AT-Tharihi juz 2 hal.61 – Biharul Anwar juz 45 hal.204-205]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dikisahkan pula bahwa dari awal malam ke 11 Muharram hingga terbitnya fajar semua bebatuan dan bongkahan-bongkahan tanah mengucurkan darah dibawahnya. [Biharul Anwar juz 2 hal. 209]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Periwayat menceritakan: “Hazrat Musa adalah pemilik Yad AlBaidha’ dan sering memancarkan cahaya ketika dia memperlihatkan suatu mukjizat. Namun, dari Imam Husain yang memancarkan cahaya cemerlang adalah dahi dan leher beliau.[1]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Untuk Nabi Musa as Allah telah membelahkan laut agar Bani Israel dapat menyeberanginya. Namun, untuk Imam Husain as seluruh samudera bergemuruh hebat dan penghunipun meratap, sementara para bidadari juga turun dari alam Firdaus dan mendatangi samudera sambil berucap: “Hai para penghuni lautan, berdukalah atas terbunuhnya putera Rasulullah.†[2]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Nabi Musa as telah menggali liang lahadnya dengan tangannya sendiri. Namun liang lahad Imam Husain as digali oleh Rasulullah. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada hari 10 Muharram (Asyura), Ummu Salamah bermimpi menyaksikan Rasulullah bermandi debu dan berucap: “Orang-orang telah membantai dan mengugurkan puteraku. Aku melihatnya jasadnya dan aku sedang sibuk menggalikan lubang kubur untuk Husain dan para sahabatnya.â€[3]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Diriwayatkan pula bahwa tujuh hari sepeninggal Imam Husain as langit berwarna merah dari ujung ke ujung. Bahkan kendati tragedi Karbala sudah berlalu 14 abad, hingga kini masih terdapat keajaibaban-keajaiban yang berkaitan dengannya, khususnya pada hari Asyura. Satu diantara keajaiban itu ialah mengalirnya cairan seperti darah dari sebuah pohon di Zarabad, sebuah daerah di Qazwin. Pohon yang tumbuh di dekat benteng Alamut itu setiap tahun pada hari Asyura dikunjungi oleh ribuan orang untuk menyaksikan mengalirnya cairan seperti darah tersebut dari batang pohon yang disebut dengan pohon canar (plane tree) tersebut.[4]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dalam doa ziarah Imam AlMahdi as untuk Imam Husain as disebutkan:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Bagaimana aku dapat membayangkan adegan nyata dimana kudamu kembali ke tendamu sambil merundukkan kepala seperti menangis, dan kaum wanitamu mendapatinya dalam keadaan mengenaskan dan pelananya terbalik sehingga mereka keluar tenda, rambut mereka terurai, wajah mereka dibanjiri air mata, dan tampak jelas, dan ratap tangis mereka terdengar keras, setelah mereka kehilangan orang yang sangat mereka cintai. Mereka lantas bergegas menuju tempat pembantaianmu di saat Syimir menduduki dadamu sambil menghunus pedangnya di atas lehermu.â€[5]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“(Wahai kakekku), maka aku akan sungguh-sungguh meratapi dirimu setiap dan sore. Bukannya dengan air mata, tetapi dengan darahlah aku menangisinya dan meratapi bencana besar yang telah menimpamu hingga aku meninggal dunia nanti dalam keadaan menanggung beban duka cita.â€[6]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Imam AlMahdi as juga bertutur kata untuk Imam Husain as:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Syimir telah duduk diatas dadamu sambil menghunus pedang pedang diatas lehermu dan menarik jenggotmu, lalu menyembelihmu dengan pedangnya. Sejak itu, panca inderamu redup, nafasmu reda, dan kepalamu ditancapkan di atas tombak.â€[7]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dalam ziarahnya untuk kakeknya, Imam Husain as, Imam Al-Mahdi as juga berkata: “Seandainyapun masa ini diakhirkan dan takdirkan telah menghalangiku untuk menolongmu, maka aku akan tetap sunguh-sungguh meratapimu dan menangisimu dengan darah, bukan bukan dengan air mata.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Adapun salam beliau untuk Imam Husain as ialah sebagai berikut:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Salam atas putera Nabi Putera Terakhir, salam atas putera pemuka para washi, salam atas putera Fatimah Azzahra, salam atas putera Khadijah Al-Kubra, salam atas putera Sidaratul Muntaha, salam atas putera surga Al-Ma’wa, salam atas putera Zamzam dan Safa, salam atas dia yang telah berlumuran darah bercampur debu, salam atas dia yang kemahnya telah dihujani anak panah, salam atas orang kelima penghuni Al-Kisa’, salam atas dia, orang yang paling terasing, salam atas pemuka para syuhada, salam atas manusia yang ditangisi oleh para malaikat di langit, salam atas manusia yang selalu didatangi oleh orang-orang yang menderita. Salam atas bibir-bibir yang kekeringan, salam atas jasad-jasad yang terlucuti, salam atas kepala-kepala yang terpenggal, salam atas wanita-wanita yang tertawan, salam atas hujjah Allah.“</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Salam atas jasad yang bermandikan darah luka-luka.“</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Salam atas jasad yang urat-urat jantungnya diputuskan oleh anak panah.“</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Salam atas jasad yang tersalib.“</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Salam atas deretan gigi yang ditumbuk oleh tongkat.“</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Salam atas bibir yang kering kehausan.“</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Salam atas kepala-kepala yang tertancap di ujung tombak dan pertontonkan di semua tempat.“</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Diriwayatkan bahwa setelah Imam Husain as terbunuh, Umar Bin Sa’ad di tengah pasukannya berseru: “Siapa yang siap melumat jasad Husain dengan injakan kaki kuda?!â€[8]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dari sekian ribu pasukan yang ikut serta dalam pembantaian Imam Husain itu tak ada yang bersedia berbuat sesuatu sebiadab itu terhadap cucu rasul tersebut kecuali sepuluh orang. Mereka yang konon anak zina itu bergantian menghentak-hentakkan kudanya diatas tubuh Imam hingga tulang belulang jasad beliau yang suci dan mulia remuk. [9]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Mereka melakukannya sambil terkekeh-kekeh dan penuh kebanggaan seakan dengan perbuatan seperti itu mereka dapat menjatuhkan keagungan Imam Husain. Padahal, perlawanan pantang mundur beliau dan para pengikutnya di depan kezaliman dan pendurjana telah menjadi teladan bagi umat manusia dan karena itu jutaan manusia di muka bumi telah menjadi pengikut dan atau setidaknya pengagum beliau. Sebaliknya, Muawiah dan Yazid tidak menyisakan bekas apapun kecuali ketercelaan, keterkutukan, dan laknat yang abadi.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dengan demikian, selamat untuk Imam Husain as atas perjuangan dan jihadnya di Karbala yang beliau mulai dengan seruan “Adakah sang penolong yang akan menolongku?!†Kini, hamba-hamba beriman sedang menantikan kedatangan Imam AlMahdi as untuk kita penuhi seruan firman allah: “Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong Allah niscaya Allah akan menolong kalian, dan Dia akan mengokohkan langkah-langkah kalian.â€[10]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sayidah Fatimah Azzahra as pernah berkata: “Jika kalian hendak membantu puteraku, AlMahdi, maka jadikanlah jiwa kalian seperti jiwa seorang ibu yang telah melepaskan anak salihnya pergi jauh dan tidak apakah hari ini, besok, atau tahun depan akan pulang.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Imam AlMahdi as sendiri berkata:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Aku pasti akan kembali kepada orang yang paling lemah diantara kalian, agar rahmat Allah yang abadi tercurah kepada kalian.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Aku akan datang agar hati yang luka dapat terobati.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Aku pasti datang untuk membebaskan orang-orang yang terbelenggu.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Aku pasti akan datang untuk menegakkan agama Muhammad di dunia.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Pada masa Imam Al-Mahdi as nanti, sedemikian damainya muka bumi ini sehingga kambingpun dapat hidup tentram berdampingan dengan srigala. Anak-anak kecil dapat bermain dengan ular dan kalajengking. Dunia saat itu tidak lagi menyisakan keburukan. Yang tinggal hanyalah kebaikan. Bumi mempersembahkan segala kekayaannya, dan langitpun mencurahkan segala berkahnya. Harta dari perut bumi melimpah, permusuhan reda di hati setiap orang, pintu-pintu kebahagiaan dan keamanan terbuka lebar, seorang wanita dapat bepergian ke mana saja di malam hari seorang diri tanpa ada rasa takut. Wajah bumi serba hijau dan rindang, dan siapaun tidak akan takut lagi kepada binatang-binatang liar.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Pada hari itu, Sang Penyelamat manusia-manusia yang teraniaya itu akan menyeret â€کdua berhala Bani Quraish; ke tiang gantungan, dan lalu beliau akan membawakan kisah lagi tentang syahadah kakeknya, Imam Husain as, tentang penyembelihan anak-anak kecil keturunan Rasul saww, dan tentang semua penderitaan dan keteraniayaan Ahlul Bait suci Rasul dan para pengikutnya.[11]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Imam AlMahdi as akan tampil dan membalas darah datuknya setelah berada di alam kegaiban selama sekian lama. Saat itu dia akan tampil di Mekah diantara Rukn dan Maqam lalu mengumandangkan suara:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Wahai para penghuni dunia, akulah Imam AlQaim, akulah pedang yang akan melakukan pembalasan.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Wahai para penghuni dunia, sesungguhnya kakekku Husain telah dibunuh dalam keadaan tercekik kehausan.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Wahai para penghuni dunia, sesungguhnya (jasad) kakekku Husain telah mereka gerus dengan injakan kaki-kaki kuda.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Baginda Nabi Besar Muhammad saww tentang Imam AlMahdi as bersabda: “AlMahdi adalah satu-satunya penyelamat umat manusia kelak dimana kedatangannya akan membawa kedamaian universal.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Rasulullah saww juga bersabda: “Selamat atas kalian dengan kedatangan puteraku, AlMahdi, kelak, karena janji Allah pasti akan terpenuhi. Ketahuilah bahwa AlMahdi dari keluarga Muhammad masih dalam perjalanan.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Diriwayatkan bahwa ketika Imam Husain as menggapai puncak derajat syahadah, kuda beliau, Dzuljanah, melepoti kepala dan lehernya lalu menghentak-hentakkan kakinya ke tanah sambil meringkik keras hingga memantul ke segenap penjuru Karbala. Saat kuda perkasa itu dilihat oleh Umar bin Sa’ad, manusia ambisius berseru kepada komplotannya: “Kuda milik AlMustafa itu serahkan kepadaku.†Sesuai perintah ini, beberapa pasukan penunggang kuda segera memacu kudanya untuk mendekati Dzul janah. Namun, kuda yang sebelumnya ditunggangi oleh Abu Fadhl Abbas itu tinggal diam oleh manusia-manusia kejam yang telah membantai habis tuannya. Dzuljanah tiba-tiba mengamuk dan menerjang siapapun yang mencoba mendekatinya. Beberapa orang tewas diamuk oleh kuda perkasa itu, sampai akhirnya Umar bin Sa’ad meminta anak buahnya membiarkan kuda itu.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-67330594778954620072010-01-11T04:40:00.001-08:002010-01-11T04:40:06.513-08:00Perjuangan Ksatria Karbala Seorang Diri<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sebagaimana yang sudah disepakati, terjadilah duel satu lawan satu. Singkat cerita, Imam Husain as adalah pendekar yang tak tertandingi oleh musuh-musuhnya dalam pertarungan secara jantan satu lawan satu. Akibatnya, satu persatu lawan-lawan beliau dalam duel bergelimpangan menjadi korban hantaman pedang beliau. Umar bin Sa’ad pun was-was dan cemas saat melihat sudah banyak pasukannya yang tak bernyawa setelah berani menjawab tantangan duel Imam Husain as.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dengan kesalnya, Umar bin Sa’ad menggerutu: “Keparat, tak ada seorangpun yang mampu bertanding dengan Husain. Jika begini terus, tak akan ada satupun diantara pasukanku yang tersisa nanti.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dia lantas berteriak kepada pasukannya: “Tahukah kalian dengan siapakah kalian hendak bertarung?!â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Umar bin Sa’ad rupanya baru menyadari bahwa dia sedang berhadapan dengan bukan sembarang orang, termasuk untuk urusan. Dia adalah putera pendekar Islam legendaris, Imam Ali bin Abi Thalib as. Dia adalah putera ksatria yang dijuluki dengan Haidar Al-Karrar, Singa Yang Pantang Mundur. Dia adalah putera si pemilik pedang Dzulfikar yang telah banyak menghabisi benggolan-benggolan pendekar kaum kafir dan musyrik. Dia adalah putera yang mewarisi semua kehebatan ayahnya. Karenanya, tak mengherankan jika Imam Husain as tak tertandingi oleh siapapun dalam pertarungan secara ksatria. Oleh sebab itu, begitu beliau tidak bisa dirobohkan dengan cara-cara jantan, pasukan musuh akhirnya mengepung beliau yang sendirian dari segenap penjuru. Mereka sudah siap merenggut nyawa beliau dengan cara mengeroyok habis-habisan.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Di saat yang lebih menegangkan itu, beliau tiba-tiba didatangi oleh sehelai surat bertinta emas yang melayang jatuh dari angkasa dan hinggap di atas pelana kuda beliau, Dzul Janah. Surat diraihnya dan tertera sebuah pernyataan:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Salam atasmu wahai hamba-Ku yang salih, Husain. Rahmat dan berkat Allah atasmu, wahai Husain. (Ketahuilah bahwa) Kami tidak mewajibkan keterbunuhanmu.â€[1]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Jika engkau menghendaki kehidupan di dunia, maka kembalilah ke sarangmu, dan urusilah dunia hingga kaum itu binasa.â€[2]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Surat itu dicium oleh Imam Husain as, dan melayangkan kembali ke angkasa bak burung merpati. Beliau kemudian berucap kepada Allah: “Ya Allah, aku sudah berjanji kepada-Mu untuk memberi syafaat umat kakekku. Lantas bagaimana mungkin aku akan mencabut kembali janji itu, dan Engkaupun juga sudah memberitahuku bahwa sesungguhnya untuk memberikan syafaat itu terdapat suatu derajat mulia yang tak dapat dicapai kecuali dengan syahadah…â€[3]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Perjanjian untuk menggelar pertarungan secara ksatria akhirnya benar-benar diabaikan oleh musuh. Umar bin Sa’ad memerintahkan seluruh pasukannya untuk ramai-ramai mengepung dan membantai Imam Husain as sedapat mungkin. Maka, sang Imam pun mulai menjadi bulan-bulan menghadapi sekian banyak manusia-manusia buas itu. Tubuh Imam semakin lemas dalam melakukan perlawanan sehingga saat demi saat tubuh beliau mulai menuai luka dan kucuran darah. Jasad beliau mulai terkoyak-koyak oleh berbagai jenis senjata pedang, tombak, dan panah yang sudah tak sabar untuk menghabisi riwayat Imam Husain as.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Di saat-saat Imam dalam posisi yang nyaris tak berdaya itu, beliau melihat seseorang bernama Syimir bin Dzil Jausyan bersama anak buahnya mengendap-mengendap diantara tempat Imam Husain bertahan dan lokasi perkemahan beliau. Di situ beliau berteriak lantang:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Celakalah kalian, hai pengikut keluarga Abu Sufyan! Jika kalian memang sudah tak beragama, tidak takut kepada hari kebangkitan, maka berpesta poralah kalian dengan urusan duniawi kalian!â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Kamu bicara apa, hai putera Fatimah!†Sergah Syimir.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Imam menjawab: “Yang berperang adalah aku dan kalian. Jangan kalian ganggu kaum wanita. Janganlah kalian berbuat sesuatu yang sangat melanggar kehormatanku!â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Syimir menjawab: “Kami tidak akan melanggar kehormatan.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Manusia kejam ini lalu berteriak kepada pasukannya: “Celakalah kalian! Apa yang kalian pelototi?! Cepat habisi dia!†Teriakan ini segera disusul dengan keroyokan yang lebih sengit terhadap Imam Husain yang nampak sudah kewalahan itu. Dari sekian pedang yang berebut untuk menghabisi nyawa cucu Rasul dan putera Fatimah itu, satu pedang yang digenggam Soleh bin Wahab berhasil menghunjam keras paha beliau. Hantaman ini menjatuhkan beliau dari atas kuda. Pelipis kanan beliau menghempas pasir Karbala yang panas itu.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Beliau tetap bangkit berdiri dan melanjutkan perlawanan sekuat tenaga. Dalam keadaan seperti itu beliau masih sempat menjatuhkan beberapa pasukan. Saat spirit beliau bertambah beliau selalu mengucap kalimat:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Beliau juga sempat bersumbar kepada musuh bahwa mati terbunuh lebih baik daripada harus hidup terpedaya oleh kehinaan dan ketercelaan. Terbunuhnya para pengikut beliau seiring dengan jerit tangis anak-anak kecil yang meratap kehausan sama sekali tak menciutkan nyali beliau untuk terus melawan dan pantang mundur. Ketabahan dan tawakkal di depan Allah adalah prinsip yang tak tergoyahkan. Saat itu kepada Tuhannya beliau berucap:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Aku sabar atas garis yang telah Engkau tentukan, tiada Tuhan Yang Patut Disembah kecuali Engkau, wahai Pelindung orang-orang yang memohon perlindungan.”[4]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dalam doa ziarah untuk beliau disebutkan: “Dan para malaikatpun terkesima menyaksikan kesabaranmu.”[5]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Hati musuh sama sekali sudah buta dan mengenal belas kasih. Dalam perlawanan sekuat tenaga itu, tubuh Imam Husain as terpaksa semakin bermandi darah saat tombak-tombak dan panah musuh ikut menggerogoti daya pertahanan beliau.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dari arah sana Hazrat Zainab tak kuasa menahan diri menyaksikan kakaknya menjadi sasaran pembantaian seganas itu. Wanita agung menjerit-jerit mengadukan penderitaan kepada kakek, ayah, dan pamannya yang sudah bersemayam di alam keabadian.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Oh Muhammad! Oh Ayah! Oh Ali! Oh Ja’far!” Ratap Zainab tersedu-sedu. “Alangkah baiknya seandainya langit ini runtuh menimpa bumi! Alangkah baiknya seandainya gunung-gunung ini berhamburan menimpa sahara.”[6]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Puteri Fatimah Azzahra as mencoba mendekati ajang pembantaian kakaknya. Di saat yang sama, manusia biadab Umar bin Sa’ad dan gerombolannya bergerak menuju perkemahan keluarga dan rombongan Imam Husain as. Di saat tubuh Imam roboh dan nafasnya sudah tersengal-sengal menanti ajal, gerombolan manusia liar itu mengobrak-abrik perkemahan anak keturunan Rasul tersebut. Mereka melakukan aksi pembakaran, merampasi harta benda, dan menangkapi dan menggiring kaum wanita dan anak-anak kecil sebagai tawanan.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Hazrat Zainab yang masih terbayang nasib kakak sekaligus pemimpin sucinya itu berteriak kepada Umar bin Sa’ad: “Hai Umar, apakah Abu Abdillah terbunuh dan kamu menyaksikannya sendiri?!” Entah mengapa, kata-kata wanita pemberani ini tiba-tiba menggedor perasaan putera Sa’ad itu sehingga tak berani menjawabnya dengan bentakan. Bagai binatang pandir, dia tak berani menjawab atau menatap wajah Zainab. Dia memaling muka.[7]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Zainab berteriak lagi: “Adakah seorang Muslim diantara kalian?!” Tak seorangpun menjawabnya. Saat gerombolan itu dibungkamkan oleh kata-kata Hazrat Zainab, tubuh Imam Husain as yang masih bernafas tiba-tiba bangkit lalu menerjang beberapa pasukan yang ada di dekatnya sehingga mereka mundur.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dengan tubuh yang sudah tercabik-cabik dan sengalan nafas yang masih tersisa itu, beliau berteriak: “Hai umat yang paling bejat, kalian telah memberikan perlakuan yang terburuk kepada Muhammad dengan menganiaya anak keturanannya. Ketahuilah bahwa setelahku nanti kalian tidak akan mungkin takut (berdosa) lagi dalam membunuh seseorang. Sesudah membunuhku kalian pasti akan gampang sekali berbuat itu. Demi Allah, aku sangat mendambakan kemuliaan dari Allah dengan syahadah, lalu Dia akan menuntut balas darahku dari kalian tanpa kalian sadari.”[8]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Setelah berusaha melakukan perlawanan sekian lama di depan pesta pembantaian itu, Imam Husain as mencoba menjauh dari pasukan lawan untuk mengatur nafas. Namun, tiba-tiba sebuah batu melayang dari arah musuh dan mengena kepala beliau. Darahpun mengucur deras lagi. Belum selesai beliau mengusap darahnya yang suci itu, dada beliau diterjang sebuah anak panah bermata tiga. Tertembus panah beracun itu, beliau berucap: “Bismillahi wa billahi wa â€کala millati rasulillah.†Beliau menatap langit dan berdesah lagi:†Ilahi, sesungguhnya Engkau mengetahui mereka telah membunuh seseorang di muka bumi yang tak lain adalah putera Nabi.â€[9]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Di saat beliau semakin kehabisan tenaga itu, beliau mencabut anak panah itu dari dadanya. Darah kembali menggenang. Sebagian beliau hamburkan ke atas dan sebagian yang lain beliau usapkan ke wajahnya sambil berucap: “Beginilah aku jadinya hingga aku bertemu dengan kakekku Rasulllah dalam keadaan berlumuran darah lalu aku adukan kepada beliau: fulan, fulan telah membunuhku.â€[10]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Puas menatap pemandangan seperti ini, bala tentara musuh sejenak menghentikan kebrutalannya. Mereka terkekeh-kekeh menyaksikan Imam Husain as berdoa: “Ya Rabbi, aku bersabar atas ketetapan-Mu, tiada Tuhan selain-Mu, wahai Penolong orang-orang yang memohon pertolongan. Tiada Tuhan Pemelihara kami selain-Mu, tiada Tuhan Yang Patut disembah kecuali Engkau. Aku bersabar atas ketentuan (humum)-Mu, wahai Pelindung orang-orang yang tak memiliki perlindungan, wahai Zat Yang Maha Kekal dan Tak Berpenghabisan, wahai Yang Menghidupkan orang yang sudah mati, wahai Zat Yang Menghakimi setiap jiwa sesuai perbuatannya, hakimilah antara aku dan mereka, sesungguhnya Engkau adalah yang terbaik diantara para hakim.â€[11]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Setelah itu sempat terjadi keheningan beberapa saat. Untuk sementara waktu masih belum ada seorangpun yang berani tampil sebagai pembunuh utama cucu Rasul itu di depan Allah SWT kelak.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Diriwayatkan bahwa saat itu pula tiba-tiba Imam Husain as didatangi bayangan wajah kakek dan ayahnya. Wajah-wajah suci itu bertutur kepada beliau: “Cepatlah kemari, sesungguhnya kami sangat merindukanmu di surga.â€[12]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Keheningan itu ternyata tak berlangsung lama. Umar bin Sa’ad kembali buas dan memerintahkan anak buahnya untuk segera menghabisi Imam Husain. Maka tampillah Shabats sebagai orang pertama yang berani mendaratkan mata pedangnya ke kepala Imam Husain as. Namun, saat mata Imam menatap tajam wajah Shabats, tubuh pria kurang ajar ini tiba-tiba gemetaran lalu menggigil keras sehingga pedang yang ditangannya terhempas ke tanah. Dengan wajah pucat pria itu berkata kepada Umar bin Sa’ad: “Hai Putera Sa’ad, kamu tidak mau membunuh sendiri Husain agar nanti akulah yang akan dibalas. Tidak. Aku tidak mau bertanggujawab atas darah Husain.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Syabats segera ditegur oleh seseorang bernama Sannan bin Anas. “Kenapa kamu tidak jadi membunuhnya?!†Tanya Samnan ketus.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Syabats menjawab: “Dia menatap wajahku, Sannan! Kedua matanya menyerupai mata Rasulullah. Sungguh, aku segan membunuh seseorang yang mirip dengan Rasul.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sannan dengan congkaknya berkata: “Berikan kepadaku pedangmu itu, karena akulah yang lebih patut untuk membunuhnya.†Begitu pedang itu pindah ke tangannya, Sannan segera menenggerkannya di atas kepala beliau. Imam yang sudah tak berdaya itu kembali menatap wajah orang yang berniat menghabisinya itu. Seperti yang dialami, Syabats, tubuh Sannan yang kotor itu tiba-tiba juga menggigil ketakutan setelah ditatap Imam dengan tajam. Sannan mengambil langkah mundur sambil berucap: “Aku berlindung kepada Tuhannya Husain dari pertemuan dengan-Nya dalam keadaan berlumuran darah Husain.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Kini tibalah giliran Syimir bin Dziljausan. Pria yang menutupi wajah dan hanya menyisakan celah untuk matanya ini menghampiri Sannan sambil mengumpat. “Semoga ibumu meratapi kematianmu, kenapa urung membunuhnya!?†Maki Syimir.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sannan menjawab: “Tatapan matanya mengingatkanku pada keberanian ayahnya. Aku takut. Aku tak berani membunuhnya.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sambil menyeringai Syimir berseru: “Berikan pedang itu kepadaku. Demi Allah, tak ada seorangpun yang lebih layak dariku untuk membunuh Husain. Akulah yang akan menghabisinya, walaupun dia mirip Al-Mustafa ataupun Al-Murtadha.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Syimir berpaling ke arah pasukannya lalu membentak: “Hai, tunggu apa lagi?! Cepat bunuh dia!!†Tanpa basa-basi lagi, satu anak panah melesat ke arah Imam Husain dari Hissin bin Numair. Sejurus kemudian yang lain ikut ramai-ramai menghajar Imam Husain sehingga tak ada anggota tubuh suci cucu Rasul itu yang luput dari hantaman benda tajam, dan benda tumpul. Batu-batupun bahkan ikut meremukkan tubuh beliau.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Syimir bersumbar lagi: “Ha, ha, ha, tak ada orang yang lebih patut dariku untuk membunuh Husain†Dia bergerak mendekati Imam Husain yang terbaring di tanah lalu menduduki dada Imam Husain as yang masih bergerak turun turun naik. Imam mencoba membuka kedua kelopak matanya dan menatap wajah Syimir yang menyeringai di depan wajah beliau, namun tatapan beliau kali ini tak meluluhkan hati Syimir yang sudah sangat membatu.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Bukannya ketakutan, dari mulut Syimir yang tertutup kain itu malah keluar kata-kata: “Aku bukanlah seperti mereka yang mengurungkan niat untuk membunuhmu itu. Demi Allah, akulah yang akan menceraikan kepalamu dari jasadmu, walaupun aku tahu kamu adalah orang yang paling mulia karena kakek, ayah, dan ibumu itu.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Hai siapa kamu sehingga berani menduduki tubuh yang sering diciumi oleh Rasul ini?â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Aku Syimir bin Dzil Jausyan!â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Apakah kamu tahu siapa aku?â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Aku tahu persis. Ayahmu adalah Ali Al-Murtadha, ibumu Fatimah Azzahra, kakekmu Muhammad al-Mustafa, dan nenekmu Khadijah Al-Kubra.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Alangkah celakanya kamu. Kamu tahu siapa aku, tetapi mengapa akan membunuhku dengan cara seperti ini?â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Supaya aku bisa mendapat imbalan besar dari Yazid bin Muawiah.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Kamu lebih menyukai imbalan dari Yazid daripada syafaat kakekku?â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Yah, aku lebih menyukai imbalan Yazid.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Karena tidak ada pilihan lain bagimu kecuali membunuhku, maka berilah aku seteguk air.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Oh tidak! Itu tidak mungkin, kamu tidak mungkin bisa meneguknya sebelum kamu meneguk kematian.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Syimir kemudian menyingkap dan melepas kain penutup muka yang hanya menyisakan celah untuk kedua matanya yang juling itu. Maka, nampaklah seluruh wajah Syimir yang buruk, kasar, belang, dan ditumbuhi bulu-bulu keras itu. Mulutnya ditutup oleh penutup seperti penutup mulut anjing supaya tak menggigit.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Melihat wajah Syimir, Imam Husain as segera berucap: “Benar apa yang dikatakan oleh Rasulullah.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Apa yang dikatakan kakekmu itu?!†Tanya Syimir angkuh.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Kakekku pernah berkata kepada ayahku, Ali: â€کSesungguhnya puteramu ini akan dibunuh oleh seseorang yang berkulit belang, bermata juling, bertutup mulut seperti anjing, dan berambut keras seperti bulu babi.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Kakekmu telah menyamakanku dengan anjing?! Demi Allah, aku memisahkan kepalamu dari lehermu.â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Syimir mencabut pedang dari sarungnya dan tanpa membuang-buang waktu lagi, lelaki bengis mengayunkan pedangnya kuat-kuat ke leher cucu Rasul dan putera Fatimah Azzahra itu. Sekali tebas, kepala manusia mulia terlepas dari badannya. Terpisahnya kepala manusia suci itu disusul dengan suara takbir tiga kali dari liang mulut bala tentara Umar bin Sa’ad yang busuk itu. Kepala yang dulu sering diciumi oleh Rasulullah SAWW itu ditancapkan ke ujung tombak.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dia antara mereka terdengar teriakan keras: “Bergembiralah hai Amir! Inilah Syimir yang telah membunuh Husain!â€</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Langitpun kelabu. Bumi meratap pilu.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2164486488920417295.post-86975809811878208192010-01-11T04:38:00.000-08:002010-01-11T04:38:18.177-08:00Perpisahan Terakhir<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Detik-detik terakhir kehidupan Imam Husain as telah semakin berdetak keras. Maka, kepada kaum wanita keluarga dan kerabatnya bintang ketiga dari untaian suci Imam Ahlul Bait as yang siap menyongsong kematian sakral itu berkata:</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Kenakanlah gaun duka cita kalian. Bersiaplah menanggung bencana dan ujian. Namun, ketahuilah bahwa Allah adalah Penjaga dan Pelindung kalian. Dia akan menyelamatkan kalian dari keburukan musuh, mendatangkan kebaikan dari persoalan yang kalian hadapi, mengazab musuh dengan berbagai macam siksaan, dan akan mengganti bencana kalian dengan berbagai macam kenikmatan dan kemuliaan. Maka janganlah kalian mengeluh dengan rintihan dan kata-kata yang dapat mengurangi keagungan kalian.” [Jala' Al'Uyun hal.213]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Imam Hussain as. menatap wajah puteri-puterinya satu persatu sambil berkata: “Sakinah, Fatimah, Zanab, Ummu Kaltsum, salamku atas kalian. Inilah akhir pertemuan kita, dan akan serea tiba saatnya kalian dirundung nestapa.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Wajah Imam bersimbah air mata sehingga Hazrat Zainab memberanikan diri untuk bertanya: “Mengapa engkau menangis?”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Bagaimana aku akan dapat meredam tangis, sedangkan sebentar lagi kalian akan digiring oleh musuh sebagai tawanan?!”[2]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sakinah juga bertanya: “Ayahku, apakah engkau akan menyerah kepada kematian?” [3]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Bagaimana tidak, sedangkan aku sudah tidak mendapati orang yang akan menolongku?!” Jawab Imam.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sakinah berkata lagi: “Kalau begitu, lebih baik pulangkan kami ke tanah suci kakek.” [4]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Imam Husain menjawab: “Mana mungkin aku bisa memulangkan kalian? Andaikan mereka mau melepaskan diriku, tidak mungkin aku akan menjerumuskan diriku kepada kebinasaan..”[5]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Sejurus kemudian Sang Imam bergerak untuk menjejakkan kakinya seorang diri menuju gerombolan musuh yang sudah haus akan darah beliau itu. Namun, gerakannya tertahan lagi oleh sisa-sisa jerit tangis anak-anak yang menahan dahaga. “Tak usah kalian menangis, demi kalian jiwaku akan aku korbankan.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Kepada adiknya, Hazrat Zainab as, beliau berpesan: “Aku titipkan anak-anak dan kaum wanita ini kepadamu. Jadikanlah kamu sebagai ibu mereka sepeninggalku, dan tak perlu engkau mengurai-uraikan rambutmu (sebagai luapan dukacita) atas kepergianku. Apabila anak-anak yatimku merindukan ayahnya, biarlah putera Ali yang akan tampil sebagai ayah mereka.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Dengan suara lirih, beliau akhirnya mengucapkan salam perpisahan: “Alwidaa’, alwidaa’, alfiraaq, alfiraaq.”[6]</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Putera Ali bin Abi Thalib as itu kemudian mengendarai Dzul Janah, kuda yang sebelum ditunggangi oleh Abul adhl Abbas as. Anak-anak kecil dan kaum wanita tetap tak kuasa menahan ratapan duka lara. Gerakan Imam diiringi raung tangis mereka. Sebagian tersimpuh sambil memeluk kaki Dzul Janah. “Ayah! Ayah!” Panggil puteri beliau yang masih berusia tiga tahun. “Aku haus, aku haus! Mau kemana engkau ayah? Lihatlah aku, ayah. Aku sedang kehausan.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Hati Sang Imam kembali menjerit. Imam sempat tersedu menahan tangis, tetapi kemudian tetap menarik kendali kudanya menuju laskar iblis kerajaan Bani Umayyah itu. Di situ beliau mencoba untuk mengajukan permohonan.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Hai putera Sa’ad!” Seru beliau. “Aku menginginkan darimu satu diantara tiga pilihan. Pertama, kamu bebaskan aku untuk kembali kembali ke tanah suci kakekku dan menetap di sana.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Itu tidak mungkin!” Sergah Ibnu Sa’ad dengan raut muka yang angkuh.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Kedua,” Lanjut Imam. “Berilah kami air, karena keluargaku sedang tercekik dahaga.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">“Ini juga tidak bisa!” Teriak panglima pasukan Yazid dari Kufah itu.</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Imam berkata lagi: “Kalau begitu, kalian tahu aku disini hanya seorang diri. Karenanya, sekarang aku minta satu diantara kalian maju berduel denganku.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;">Umar bin Sa’ad menjawab: “Ini pekerjaan gampang. Saya terima permintaanmu untuk memulai duel.”</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;"><span style="background-color: #20124d;"><br />
</span></span></span></span>Ar-Risalahhttp://www.blogger.com/profile/16319746436880369987noreply@blogger.com0